Siti Nurbaya Apresiasi Aksi Nyata Anak-anak Menjaga Lingkungan

Senin, 22 Juni 2020 - 06:01 WIB
loading...
A A A
Selain SD Global Mandiri Cibubur ada juga siswa siswi SD, SMP, dan SMA Lembaga Pendidikan Nasional Satu Pondok Gede yang bercerita tentang sekolahnya yang mengajarkan peduli lingkungan, seperti mengajarkan siswanya memilah sampah, mengadakan hari khusus untuk merawat lingkungan sekolah dan lain sebagainya.

Masih banyak siswa sekolah lainnya yang juga membagikan pengalamannya kepada Menteri Siti, seperti dari Cikal Harapan Islamic Elementary School, Lab School Junior High School, SMA Mardi Yuana Bogor, dan SMP Jakarta Intercultural School.

Selain anak-anak sekolah, para aktivis muda peduli lingkungan juga terlibat dalam diskusi ini, seperti Swietenia Puspa Lestari dari Divers Clean Action (DCA) Panelis di Paviliun Indonesia, COP 23 UNFCCC, Bonn, November 2017. Tenia merupakan Co-founder dan Executive Director Divers Clean Action, komunitas peduli kebersihan laut yang mengajak para penyelam untuk memungut sampah dari dasar laut saat menyelam.

Akibat aktivitas itu Tenia juga dinobatkan sebagai BBC’s 100 Most Inspiring and Influential Women 2019, Forbes’30 under 30 Asia's Social Entrepreneurs 2020, dan Invitee Obama Foundation Leaders Asia-Pacific Forum, Malaysia, Desember 2019.

Selanjutnya ada Yohanes Kevin Hendrawan dan Nesha Ichida dari Youth4Arctic, keduanya sempat berpartisipasi sebagai Panelis di Paviliun Indonesia, COP 21 UNFCCC, Paris, November 2015. Kevin saat ini merupakan youtuber aktif yang channel YouTube nya memiliki 1,83 juta subscriber dengan konten-kontennya terkait lifestyle dan traveling. Nesha Ichida juga merupakan Co-founder dan Advisory Board dari Divers Clean Action.

Kemudian ada Assruro Wildan Mukholadun yang menjadi Panelis di Paviliun Indonesia, COP 22 UNFCCC, Marrakesh, November 2016. Selanjutnya Muhammad Rafa Ibnusina Jafar yang juga menjadi Panelis di Paviliun Indonesia, COP 22 UNFCCC, Marrakesh, November 2016. Rafa merupakan Co-founder Komunitas Pengumpul Sampah Elektronik 'EwasteRJ' (17 dropbox spot di 9 kota), Penulis buku 'E-Waste: Sampah Elektronik', dan Ashoka Young Changemaker 2019. Saat ini dia bersekolah di SMA Taruna Nusantara.

Dari Papua ada Alfa Ahoren yang menjadi Panelis di Paviliun Indonesia, COP 24 UNFCCC, Katowice, Desember 2018. Alfa juga aktif dalam komunitas cinta lingkungan bagi anak muda Papua sebagai bentuk pergerakan menjaga dan mencintai bumi. Lalu ada Laetania Belai Djandam dan Adinda Nanda Saraswati yang merupakan Panelis di Paviliun Indonesia, COP25 UNFCCC, Madrid, Desember 2019.

Laetania juga anggota Dayak Youth Community. Mahasiswa jurusan S1 Health and Human Sciences, the University of Sheffield ini juga volunteer di Yayasan Alam Sehat Lestari (ASRI), dengan fokus di bidang Planetary Health (kesehatan lingkungan dan kesehatan manusia), dan juga Anggota Komunitas Bogor Mengabdi (bidang lingkungan, Bogor Lestari).

Selain itu ada Ramadhan Subakti yang juga menjadi Panelis di Paviliun Indonesia, COP25 UNFCCC, Madrid, Desember 2019. Anggota Pramuka Saka Wanabakti, Kalpataru Kwartir Nasional ini terpilih mewakili gerakan Pramuka untuk menyuarakan pengendalian perubahan iklim. Lalu ada Sigit Ibrahim Kepala perawat satwa di Pusat Rehabilitasi Primata Jawa, The Aspinall Foundation.

Sigit juga Anggota Satgas damkar hutan, Pamswakarsa Cagar Alam G. Tilu, BBKSDA Jabar dan Anggota Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I). Dirinya pernah membantu Kementerian LHK sebagai saksi Ahli Penanganan Penegakan Hukum Kehutanan TSL Dirjen Gakkum tahun 2020 dan Polda Jabar tahu 2019. Terakhir ada Octavia Rungkat Tuani, pemenang UN Equator Prize 2019 dan Kalpataru 2019. Octavia berasal dari Masyarakat Adat Dayak Iban Sungai Utik.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1473 seconds (0.1#10.140)