Bertemu Presiden Korsel, Megawati Langganan Dilibatkan Isu Perdamaian
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Kelima Republik Indonesia (RI) Megawati Soekarnoputri sempat bertemu dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dalam jamuan resmi pasca pelantikan, Senin 9 Mei 2022.
Momen tersebut dibagikan oleh sang anak yang juga Ketua DPR Puan Maharani dalam akun Instagram resminya @puanmaharaniri. Puan mengatakan, ibunya sering dilibatkan dalam isu perdamaian.
"Sudah lama Ibu Mega selalu dilibatkan dalam isu perdamaian antar dua Korea, “sudah langganan” kalau kata Ibu saya," ujar puan dikutip dalam akun Instagram-nya Selasa (10/5/2022).
Puan mengatakan, ibunya meyakini perdamaian di Semenanjung Korea bukanlah hal mustahil. Sebab dulu, kata dia, tidak pernah ada yang memprediksi bahwa Jerman akhirnya dapat bersatu seperti sekarang.
"Mama selalu memegang teguh pesan kakek saya Bung Karno pada 1965, “Berdirilah tidak untuk memilih Korea Selatan atau Korea Utara. Pilihlah jalan perdamaian. Pegang teguh ideologi Pancasila. Jalan ini yang akan mempertemukanmu dengan pemimpin dan rakyat kedua negara yang sama-sama berjuang untuk perdamaian dan kedaulatan Korea.” kata dia.
Momen tersebut dibagikan oleh sang anak yang juga Ketua DPR Puan Maharani dalam akun Instagram resminya @puanmaharaniri. Puan mengatakan, ibunya sering dilibatkan dalam isu perdamaian.
"Sudah lama Ibu Mega selalu dilibatkan dalam isu perdamaian antar dua Korea, “sudah langganan” kalau kata Ibu saya," ujar puan dikutip dalam akun Instagram-nya Selasa (10/5/2022).
Puan mengatakan, ibunya meyakini perdamaian di Semenanjung Korea bukanlah hal mustahil. Sebab dulu, kata dia, tidak pernah ada yang memprediksi bahwa Jerman akhirnya dapat bersatu seperti sekarang.
"Mama selalu memegang teguh pesan kakek saya Bung Karno pada 1965, “Berdirilah tidak untuk memilih Korea Selatan atau Korea Utara. Pilihlah jalan perdamaian. Pegang teguh ideologi Pancasila. Jalan ini yang akan mempertemukanmu dengan pemimpin dan rakyat kedua negara yang sama-sama berjuang untuk perdamaian dan kedaulatan Korea.” kata dia.
(mhd)