Komisi IX Minta Pemerintah Gerak Cepat Tangani Hepatitis Misterius

Kamis, 05 Mei 2022 - 12:36 WIB
loading...
Komisi IX Minta Pemerintah...
Politikus PKB Luqman Hakim berharap penanganan hepatitis misterius tidak mengulang kesalahan respons keumunculan Covid-19 untuk pertama kali. Foto/dpr.go.id
A A A
JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR Luqman Hakim meminta pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan ( Kemenkes ) bergerak cepat untuk menangani kemunculan kasus hepatitis misterius. Ia mengingatkan, jangan sampai kasus ini sama halnya seperti kemunculan Covid-19 pertama kali di Tanah Air.

"Saya meminta pemerintah bekerja cermat, cepat dan tepat dengan melibatkan para ahli yang mumpuni di bidang penyakit hepatitis," kata Luqman kepada wartawan, Kamis (5/5/2022).



Sehingga, kata dia, dalam waktu singkat, pemerintah dapat menemukan formula menangani penyakit tersebut. Bahkan, jika perlu, pemerintah juga perlu melakukan komunikasi dengan institusi-institusi kesehatan dunia.

"Keseriusan itu penting! Kita belajar dari respons pemerintah terhadap pandemi Covid-19 yang pada masa awal sempat diremehkan dan menjadi bahan becandaan beberapa menteri. Tentu hal seperti itu tidak boleh diulangi lagi," ujarnya.

Luqman berharap, kasus ini tidak meluas. Oleh karenanya, pemerintah perlu bekerja cepat dan keras. Ke depan, kata dia, bila kasus ini menunjukkan gejala perkembangan meluas, tentu hal ini DPR akan membahasnya lebih lanjut dengan pemerintah.



Di samping itu, politikus PKB itu meminta lebih baik masyarakat mengikuti anjuran pemerintah, yakni bersikap tenang. Tak hanya itu, masyarakat perlu menaruh kepercayaan kepada Kementerian Kesehatan dan pihak-pihak terkait yang memiliki kompetensi untuk mengurusi masalah penyakit hepatitis "versi baru" ini.

"Ketenangan dan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah, menjadi modal penting bagi pemerintah bersama para peneliti penyakit untuk dapat bekerja dengan tenang dan mendalam untuk mengenail jenis penyakit ini beserta cara mencegah dan mengobatinya," pungkasnya.
(muh)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1788 seconds (0.1#10.140)