KSP dan Muhammadiyah Dukung BP2MI Berantas Sindikasi Pengiriman PMI Ilegal

Sabtu, 20 Juni 2020 - 15:34 WIB
loading...
KSP dan Muhammadiyah...
Kepala BP2MI, Benny Ramdhani melakukan sejumlah pertemuan dengan Kepala KSP Moeldoko dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti pada Jumat kemarin (19/6/2020). Foto/BNPB
A A A
JAKARTA - Rencana Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mendapatkan dukungan sejumlah lembaga dan ormas Islam, seperti Muhammadiyah untuk memberantas sindikasi pengiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI) nonprosedural.

Kepala BP2MI, Benny Ramdhani melakukan sejumlah pertemuan dengan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti pada Jumat kemarin (19/6/2020). Dalam pertemuan-pertemuan itu, Benny menyampaikan sembilan program prioritas BP2MI di bawah kepemimpinannya. (Baca juga: Dalam Pembentukan UU Krusial, MUI Nilai DPR Bagaikan Macan Ompong)

Pertama, pemberantasan sindikasi PMI nonprosedural. Kedua, penguatan kelembagaan dan reformasi birokrasi dalam rangka meningkatkan tata kelola pemerintah yang baik.

“Ketiga, menjadikan PMI sebagai very-very important person (VVIP) dengan memberikan pelayanan dan perlindungan maksimal. Keempat, modernisasi sistem pendataan secara terintegrasi,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Sabtu (20/6/2020).

Prioritas kelima adalah pembebasan biaya penempatan. Keenam, pembenahan penempatan PMI sea-bases atau awal kapal niaga migran dan kapal perikanan migran. Ketujuh, penguatan skema penempatan PMI dalam rangka peningkatan penempatan PMI terampil dan profesional.

Benny menjelaskan program selanjutnya adalah pemberdayaan ekonomi dan sosial bagi PMI dan keluarga di dalam dan luar negeri. Terakhir, peningkatan sinergi dan koordinasi multi-stakeholder terkait tata kelola penempatan dan perlindungan PMI.

Abdul Mu’ti mengatakan Muhammadiyah siap mendukung terobosan revolusioner BP2MI untuk melawan masalah serius terkait sindikasi pengiriman PMI nonprosedural. “Tidak hanya karena negara harus melindungi warganya, tetapi juga ini merupakan marwah bangsa,” ucapnya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi), menurut Benny, memerintahkan untuk menyikat secara tuntas sindikasi penempatan PMI. BP2MI diminta untuk segera membentuk Satuan Tugas Pemberantasan Sindikasi PMI Nonprosedural. Satgas ini nantinya akan melibatkan unsur kementerian dan lembaga terkait, serta penegak hukum.

PMI punya andil besar memberikan pemasukan kepada negara. Data tahun lalu, ada 3,7 juta PMI yang terdaftar dalam sistem BP2MI. Mereka menyumbang devisa sebesar Rp159,6 triliun.

Namun, data World Bank ada 9 juta PMI yang bekerja di luar negeri. Artinya ada selisih 5,3 juta PMI yang tidak terdaftar. “Jadi bisa dibayangkan remitansi yang seharusnya didapatkan oleh negara dengan selisih angka tersebut. Artinya negara telah banyak dirugikan oleh para sindikasi. Untuk itu, target kami adalah angka remitansi naik, tetapi sindikasi pengiriman PMI nonprosedural menurun," tegas Benny.

Sementara itu, Moeldoko menyatakan memiliki semangat yang sama dengan BP2MI untuk memberantas sinikasi pengiriman PMI nonprosedural. KSP siap mendukung penuh upaya yang dilakukan BP2MI. (Baca juga: MUI Minta RUU HIP Ditunda Selama-lamanya)

“Kami akan segera mengajak kementerian/lembaga terkait untuk dapat bersinergi dalam memberantas sindikasi. Sekaligus menghasilkan program-program yang dapat menyejahterakan pahlawan devisa ini ke depannya,” pungkas Moeldoko.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Gelar Halalbihalal,...
Gelar Halalbihalal, Muhammadiyah Tegaskan Komitmennya terhadap Keharmonisan
Wamen Christina: Kementerian...
Wamen Christina: Kementerian P2MI Siap Layani dan Lindungi Pekerja Migran
Di Forum Buruh Internasional,...
Di Forum Buruh Internasional, RI Dorong Perlindungan Pekerja di Tengah Ancaman Digital
Pemulangan 2 Jenazah...
Pemulangan 2 Jenazah WNI dari Taiwan Lancar, Uya Kuya: Perlihatkan Eratnya Solidaritas
Kapan Idulfitri 2025...
Kapan Idulfitri 2025 Menurut Muhammadiyah? Cek di Sini
Lebaran 2025 Serentak...
Lebaran 2025 Serentak 31 Maret? Ini Prediksi BMKG, BRIN, dan Keputusan Muhammadiyah!
DPR Yakin RUU P2MI Cegah...
DPR Yakin RUU P2MI Cegah Pekerja Migran Jadi Korban TPPO dan Perbudakan
Serikat Pekerja Migran...
Serikat Pekerja Migran Apresiasi Pemulangan Korban Online Scam Myanmar
Wamen Christina Ungkap...
Wamen Christina Ungkap Banyak Peluang Kerja Sektor Kesehatan di Luar Negeri
Rekomendasi
Menteri Zionis Ini Ancam...
Menteri Zionis Ini Ancam Gulingkan Netanyahu Jika Israel Tak Duduki Gaza
Jetour Bikin Standar...
Jetour Bikin Standar Baru SUV Off-road Performa Tinggi yang Mewah Lewat G700 dan G900
Ashanty Lulus Ujian...
Ashanty Lulus Ujian Proposal Disertasi S3, Raih Nilai A
Berita Terkini
Selamat Jalan KH A Chozin...
Selamat Jalan KH A Chozin Chumaidy, Pejuang Demokrasi dan Kesejahteraan Umat
23 menit yang lalu
Hari Ini Jokowi dan...
Hari Ini Jokowi dan 3 Utusan Prabowo Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus
24 menit yang lalu
Respons Mendiktisaintek...
Respons Mendiktisaintek Soal TNI Masuk Kampus: Bisa Mengisi Materi
45 menit yang lalu
PN Surakarta Gelar 2...
PN Surakarta Gelar 2 Sidang Perdana Gugatan ke Jokowi Hari Ini
1 jam yang lalu
Cegah Keracunan, Badan...
Cegah Keracunan, Badan Gizi Nasional Benahi SOP Pelaksanaan MBG
2 jam yang lalu
Mensos: Soeharto dan...
Mensos: Soeharto dan Gus Dur Berpeluang Jadi Pahlawan Nasional 2025
2 jam yang lalu
Infografis
Amerika Serikat Tuduh...
Amerika Serikat Tuduh Satelit China Dukung Houthi Yaman
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved