Jaga Keutuhan Teritori, Pemerintah Percepat Pembangunan Wilayah Perbatasan

Jum'at, 19 Juni 2020 - 08:17 WIB
loading...
Jaga Keutuhan Teritori, Pemerintah Percepat Pembangunan Wilayah Perbatasan
Menko Polhukam Mahfud MD bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian disambut hangat saat memantau kondisi perbatasan negara Indonesia-Timor Leste, di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain, Nusa Tenggara Timur (NTT), kemarin. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Pemerintah terus menggenjot proses percepatan pembangunan di kawasan perbatasan negara , khususnya pembangunan ekonomi. Upaya ini sangat penting untuk menjaga keutuhan teritori, khususnya daerah-daerah frontier.

Kemarin Menko Polhukam Mahfud MD bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memantau kondisi perbatasan negara Indonesia-Timor Leste, di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain, Nusa Tenggara Timur (NTT). Di Pulau Timor tersebut, Mahfud dan Tito disambut hangat Gubernur NTT, Bupati Balu, dan tokoh adat setempat.

Kawasan PLBN Motaain merupakan salah satu perbatasan yang masuk program percepatan pembangunan ekonomi, bersama perbatasan Skow, Papua dan perbatasan Aruk, Kalimantan Barat. Mahfud, yang juga sebagai dewan pengarah Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), menjelaskan pentingnya menjaga keutuhan teritori, khususnya daerah-daerah frontier. “Perbatasan harus kita jaga dengan sungguh-sungguh, satu jengkal pun tidak boleh dilanggar,” tegasnya. (Baca: Mahfud MD: Satu Jengkal Pun Tidak Boleh Dilanggar)

Presiden Jokowi, sambung Mahfud, memiliki perhatian khusus terhadap pembangunan daerah perbatasan. Selain membangun dan menggenjot pertumbuhan ekonomi daerah perbatasan, pemerintah telah memberikan perhatian khusus terkait kebutuhan sarana-prasarana pertahanan dan keamanan.

Karena itu, kesejahteraan masyarakat wilayah terdepan Indonesia menjadi salah satu perioritas pembangunan nasional. “Salah satu arti penting kita bertemu di sini adalah menjaga keutuhan dan kedaulatan negara, serta membangun ekonomi kawasan perbatasan,” ujar mantan ketua Mahkamah Konstitusi ini.

Dalam kesempatan yang sama, Tito Karnavian yang juga kepala BNPP menjelaskan bahwa Presiden Jokowi sangat serius membangun Indonesia dari perbatasan, salah satunya perbatasan Indonesia-Timor Leste. “Daerah perbatasan menjadi titik tekan pemerataan pembangunan. Pos lintas batas sebagai beranda kedaulatan negara,” ujarnya.

Mantan kapolri ini mengungkapkan bahwa pos lintas batas negara tidak sekadar pos pelintasan, tapi juga menjadi etalase dan sentra industri dalam konsep pertahanan ekonomi. Di kawasan tersebut, sesuai intruksi presiden, telah dibangun layanan lintas batas, pasar, pusat pembelanjaan, terminal, sarana peribadatan, dan lain-lain. (Baca juga: Putri Gus Dur: Jadikan Humor Sebagai Barang Bukti Adalah Kegagalan)

Tito menegaskan, sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, PLBN harus dibangun sinergi dan terpadu sebagai bagian dari wilayah NKRI. “Membangun itu terpadu, jangan sendiri-sendiri, kementerian/lembaga itu punya program sehingga ini menjadi suatu miniatur pemerintahan dan wilayah NKRI,” jelasnya.

Sebelumnya Tito melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Kepulauan Anambas untuk meninjau perkembangan pembangunan di daerah perbatasan tersebut. Dia melihat Anambas memiliki potensi yang sangat luar biasa karena ada lebih dari 200 pulau. Kemudian alamnya indah, gunung-gunung, dan banyak tempat-tempat coralife yang bagus untuk resor, dive, pariwisata, dan perikanannya luar biasa. Potensi tanahnya juga subur luar biasa dan ini tinggal dikembangkan.

Menurut dia, potensi tersebut perlu mendapatkan dukungan dari pemerintah pusat, pemda, dan masyarakat setempat. Mendagri menekankan jangan sampai ada istilah “menjadi penonton di wilayah sendiri bagi masyarakat Anambas”.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1591 seconds (0.1#10.140)