Ketua DPD Dorong IDI Persiapkan Roadmap Ketahanan Nasional Kesehatan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua DPD AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengajak Ikatan Dokter Indonesia (IDI) membantu pemerintah menyiapkan dan menata roadmap ketahanan nasional sektor kesehatan . Menurut LaNyalla, upaya tersebut harus dilakukan dengan memperkuat kedaulatan sebagai bangsa terlebih dahulu.
LaNyalla menyampaikan hal itu saat memberikan Kuliah Umum Muktamar IDI ke-31 dengan tema "Nasionalisme Dalam Tubuh Dokter Indonesia Sebagai Dasar Ketahanan Nasional", di Banda Aceh, Jumat (25/3/2022).
Hadir pada kesempatan itu Anggota DPD asal Aceh Abdullah Puteh dan Fadhil Rahmi, Staf Ahli Ketua DPD RI Firmandez, Ketua IDI Cabang Banda Aceh Dokter Isra Firmansyah, Ketua Panitia Muktamar IDI ke-31 Dokter Nasrul Musadir, Para dokter pengurus IDI Pusat dan para dokter peserta muktamar. Hadir juga Raja Puri Agung Denpasar IX, Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pamecutan.
Menurut LaNyalla, pandemi Covid-19 menjadi pengalaman berharga bagi bangsa ini untuk menata kembali sektor kesehatan. "Sebagai sebuah bangsa kita baru menyadari bahwa ketahanan kita sebagai bangsa di sektor kesehatan ternyata masih sangat lemah," kata LaNyalla.
Senator asal Jawa Timur itu menambahkan, situasi pandemi membuat bangsa ini mengetahui kelemahan-kelemahan fundamental yang selama ini belum terungkap. Ketika terjadi ledakan Covid-19 rumah sakit nyaris kolaps. Tenaga medis berguguran. Fasilitas kesehatan dan alat medis kekurangan di sana-sini. Juga kualitas kesehatan masyarakat yang ternyata rentan dengan komorbid.
"Kita jadi mengetahui dengan terang benderang bagaimana industri alat kesehatan kita yang masih didominasi produk impor, di mana hampir 90% alat kesehatan penting ternyata masih impor," kata LaNyalla.
Namun, rupanya pemerintah tergagap, sehingga tidak menyiapkan roadmap untuk ketahanan nasional di sektor Kesehatan secara komprehensif. Padahal, serangan virus ini sebenarnya bukan yang pertama. Sebelumnya Indonesia pernah mengalami badai virus Flu Burung dan lain-lain. Bahkan, negara ini masih akan menghadapi ancaman kesehatan yang diprediksi akibat dampak climate change bila tidak mampu diatasi oleh masyarakat internasional.
Baca juga: Jokowi Minta Jaksa Agung Awasi Produk Impor yang Dicap Produk Dalam Negeri
"Jadi roadmap membangun ketahanan sektor kesehatan dalam perspektif kedaulatan bangsa sangat penting. Dan di sinilah Ikatan Dokter Indonesia harus mengambil peran penting dan revolusioner," kata LaNyalla.
Menurutnya, sebagai sebuah bangsa, amat penting untuk memperkuat ketahanan di sektor strategis, salah satunya adalah sektor kesehatan, selain sektor pangan, pendidikan dan pertahanan-keamanan. Untuk memperkuat ketahanan di sektor kesehatan harus dilakukan dengan menelaah persoalan yang ada di hulu, bukan persoalan yang ada di hilir.
LaNyalla menyampaikan hal itu saat memberikan Kuliah Umum Muktamar IDI ke-31 dengan tema "Nasionalisme Dalam Tubuh Dokter Indonesia Sebagai Dasar Ketahanan Nasional", di Banda Aceh, Jumat (25/3/2022).
Hadir pada kesempatan itu Anggota DPD asal Aceh Abdullah Puteh dan Fadhil Rahmi, Staf Ahli Ketua DPD RI Firmandez, Ketua IDI Cabang Banda Aceh Dokter Isra Firmansyah, Ketua Panitia Muktamar IDI ke-31 Dokter Nasrul Musadir, Para dokter pengurus IDI Pusat dan para dokter peserta muktamar. Hadir juga Raja Puri Agung Denpasar IX, Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pamecutan.
Menurut LaNyalla, pandemi Covid-19 menjadi pengalaman berharga bagi bangsa ini untuk menata kembali sektor kesehatan. "Sebagai sebuah bangsa kita baru menyadari bahwa ketahanan kita sebagai bangsa di sektor kesehatan ternyata masih sangat lemah," kata LaNyalla.
Senator asal Jawa Timur itu menambahkan, situasi pandemi membuat bangsa ini mengetahui kelemahan-kelemahan fundamental yang selama ini belum terungkap. Ketika terjadi ledakan Covid-19 rumah sakit nyaris kolaps. Tenaga medis berguguran. Fasilitas kesehatan dan alat medis kekurangan di sana-sini. Juga kualitas kesehatan masyarakat yang ternyata rentan dengan komorbid.
"Kita jadi mengetahui dengan terang benderang bagaimana industri alat kesehatan kita yang masih didominasi produk impor, di mana hampir 90% alat kesehatan penting ternyata masih impor," kata LaNyalla.
Namun, rupanya pemerintah tergagap, sehingga tidak menyiapkan roadmap untuk ketahanan nasional di sektor Kesehatan secara komprehensif. Padahal, serangan virus ini sebenarnya bukan yang pertama. Sebelumnya Indonesia pernah mengalami badai virus Flu Burung dan lain-lain. Bahkan, negara ini masih akan menghadapi ancaman kesehatan yang diprediksi akibat dampak climate change bila tidak mampu diatasi oleh masyarakat internasional.
Baca juga: Jokowi Minta Jaksa Agung Awasi Produk Impor yang Dicap Produk Dalam Negeri
"Jadi roadmap membangun ketahanan sektor kesehatan dalam perspektif kedaulatan bangsa sangat penting. Dan di sinilah Ikatan Dokter Indonesia harus mengambil peran penting dan revolusioner," kata LaNyalla.
Menurutnya, sebagai sebuah bangsa, amat penting untuk memperkuat ketahanan di sektor strategis, salah satunya adalah sektor kesehatan, selain sektor pangan, pendidikan dan pertahanan-keamanan. Untuk memperkuat ketahanan di sektor kesehatan harus dilakukan dengan menelaah persoalan yang ada di hulu, bukan persoalan yang ada di hilir.