Pilih Galon AMDK Polikarbonat atau PET? Ini Kata Peneliti IPB
loading...
A
A
A
"Jadi dari aspek lingkungan, kemasan galon PC lebih unggul dibandingkan galon PET karena lebih ramah lingkungan. Kemasan galon PC memiliki guna ulang yang lebih panjang dibandingkan galon dari PET," katanya.
Dari aspek keamanan, Nugraha mengatakan, BPOM pada halaman web resminya pada 21 Januari 2021, telah memberikan penjelasan bahwa kandungan BPA pada kemasan galon AMDK yang terbuat dari Polikarbonat (PC) selalu diawasi dan diperiksa secara rutin, dan selama lima tahun terakhir hasilnya menunjukkan bahwa migrasi BPA pada AMADK di bawah 0.01 bpj (10 mikrogram/kg) atau masih jauh di bawah batas maksimal yaitu 0.6 bpj (Peraturan Badan POM Nomor 20 Tahun 2019 tentang Kemasan Pangan).
Kajian Otoritas Keamanan Pangan Eropa (EFSA) juga menyatakan bahwa belum ada risiko bahaya kesehatan terkait BPA, karena data paparan BPA masih terlalu rendah untuk dapat menimbulkan bahaya kesehatan. Beberapa penelitian internasional juga menunjukkan penggunaan kemasan PC termasuk galon AMDK secara berulang tidak meningkatkan migrasi BPA.
Meskipun kemasan galon dari PET tidak memiliki risiko migrasi BPA, tapi menurut Nugraha, sebenarnya terdapat risiko lain dari plastik ini, yaitu migrasi senyawa asetaldehida dan etilen glikol. Risiko dari plastik PET ini belum banyak diketahui oleh masyarakat. Senyawa asetaldehida memiliki resiko terhadap kesehatan, yang mungkin lebih tinggi risikonya dibandingkan BPA, karena termasuk ke dalam senyawa karsinogenik (dapat menyebabkan kanker).
Di dalam Per BPOM Nomor 20 Tahun 2019, migrasi asetaldehida dari PET dibatasi maksimum 6 bpj. Sementara etikena glikol memiliki sifat racun yang jika terkonsumsi secara berlebihan bisa menimbulkan gangguan ginjal dan kerusakan otak.
"Jadi, dari aspek keamanan pangan, kemasan galon dari PC maupun dari PET sama-sama memiliki risiko migrasi senyawa yang dapat berdampak buruk terhadap kesehatan. Akan tetapi, akan tetap aman untuk digunakan asalkan keduanya memenuhi ambang sesuai peraturan yang telah ditetapkan oleh BPOM," katanya.
Dari aspek ekonomi, Nugraha melihat jika dibandingkan harga biji plastik (resin) sebagai bahan baku pembuatannya, resin PET lebih murah (1.15 Euros/Kg) dibandingkan dengan resin PC (3.98 Euros/Kg), sehingga harga per satuan kemasan galon PC mungkin lebih mahal dibandingkan dengan harga persatuan galon PET.
"Akan tetapi, kita tidak dapat membandingkannya hanya dari sisi harga per botol galonnya, karena umur pakai kemasan galon juga harus dipertimbangkan. Galon PET memiliki guna ulang yang lebih singkat dan pada praktiknya sering hanya digunakan sekali pakai karena konsumen tidak mengembalikannya ke produsen AMDK. Sedangkan galon PC dapat digunakan ulang hingga puluhan kali," kataya.
Bagi konsumen, perbandingan harga produk AMDK ukuran galon, akan lebih mudah dan adil jika dibandingkan harga jual per liternya. Dari survei di area Bogor, dari penjual/toko yang sama, diperoleh data bahwa harga AMDK galon PET berisi 15 L maupun AMDK galon PC berisi 19 L dijual dengan harga yang sama yaitu Rp19.5000.
"Jadi, harga per liternya AMDK dengan galon PET adalah Rp1.300, sedangkan AMDK dengan galon PC adalah Rp1.026,32. Artinya, dari aspek ekonomi konsumen akan memperoleh keuntungan dengan galon PC karena harga AMDK per liternya lebih murah dibandingkan dengan galon PET," katanya.
Dari aspek keamanan, Nugraha mengatakan, BPOM pada halaman web resminya pada 21 Januari 2021, telah memberikan penjelasan bahwa kandungan BPA pada kemasan galon AMDK yang terbuat dari Polikarbonat (PC) selalu diawasi dan diperiksa secara rutin, dan selama lima tahun terakhir hasilnya menunjukkan bahwa migrasi BPA pada AMADK di bawah 0.01 bpj (10 mikrogram/kg) atau masih jauh di bawah batas maksimal yaitu 0.6 bpj (Peraturan Badan POM Nomor 20 Tahun 2019 tentang Kemasan Pangan).
Kajian Otoritas Keamanan Pangan Eropa (EFSA) juga menyatakan bahwa belum ada risiko bahaya kesehatan terkait BPA, karena data paparan BPA masih terlalu rendah untuk dapat menimbulkan bahaya kesehatan. Beberapa penelitian internasional juga menunjukkan penggunaan kemasan PC termasuk galon AMDK secara berulang tidak meningkatkan migrasi BPA.
Meskipun kemasan galon dari PET tidak memiliki risiko migrasi BPA, tapi menurut Nugraha, sebenarnya terdapat risiko lain dari plastik ini, yaitu migrasi senyawa asetaldehida dan etilen glikol. Risiko dari plastik PET ini belum banyak diketahui oleh masyarakat. Senyawa asetaldehida memiliki resiko terhadap kesehatan, yang mungkin lebih tinggi risikonya dibandingkan BPA, karena termasuk ke dalam senyawa karsinogenik (dapat menyebabkan kanker).
Di dalam Per BPOM Nomor 20 Tahun 2019, migrasi asetaldehida dari PET dibatasi maksimum 6 bpj. Sementara etikena glikol memiliki sifat racun yang jika terkonsumsi secara berlebihan bisa menimbulkan gangguan ginjal dan kerusakan otak.
"Jadi, dari aspek keamanan pangan, kemasan galon dari PC maupun dari PET sama-sama memiliki risiko migrasi senyawa yang dapat berdampak buruk terhadap kesehatan. Akan tetapi, akan tetap aman untuk digunakan asalkan keduanya memenuhi ambang sesuai peraturan yang telah ditetapkan oleh BPOM," katanya.
Dari aspek ekonomi, Nugraha melihat jika dibandingkan harga biji plastik (resin) sebagai bahan baku pembuatannya, resin PET lebih murah (1.15 Euros/Kg) dibandingkan dengan resin PC (3.98 Euros/Kg), sehingga harga per satuan kemasan galon PC mungkin lebih mahal dibandingkan dengan harga persatuan galon PET.
"Akan tetapi, kita tidak dapat membandingkannya hanya dari sisi harga per botol galonnya, karena umur pakai kemasan galon juga harus dipertimbangkan. Galon PET memiliki guna ulang yang lebih singkat dan pada praktiknya sering hanya digunakan sekali pakai karena konsumen tidak mengembalikannya ke produsen AMDK. Sedangkan galon PC dapat digunakan ulang hingga puluhan kali," kataya.
Bagi konsumen, perbandingan harga produk AMDK ukuran galon, akan lebih mudah dan adil jika dibandingkan harga jual per liternya. Dari survei di area Bogor, dari penjual/toko yang sama, diperoleh data bahwa harga AMDK galon PET berisi 15 L maupun AMDK galon PC berisi 19 L dijual dengan harga yang sama yaitu Rp19.5000.
"Jadi, harga per liternya AMDK dengan galon PET adalah Rp1.300, sedangkan AMDK dengan galon PC adalah Rp1.026,32. Artinya, dari aspek ekonomi konsumen akan memperoleh keuntungan dengan galon PC karena harga AMDK per liternya lebih murah dibandingkan dengan galon PET," katanya.