Pemerintah Diminta Hentikan Kampanye Negatif Isu BPA

Senin, 02 Desember 2024 - 13:46 WIB
loading...
Pemerintah Diminta Hentikan...
Para pelaku industri AMDK di daerah mengecam kampanye negatif terkait Bisfenol A (BPA) yang sengaja dilancarkan oleh pihak-pihak tertentu untuk merugikan industri yang memproduksi AMDK galon kuat polikarbonat. FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Para pelaku industri air minum dalam kemasan (AMDK) di daerah mengecam kampanye negatif terkait Bisfenol A (BPA) yang sengaja dilancarkan oleh pihak-pihak tertentu untuk merugikan industri yang memproduksi AMDK galon kuat polikarbonat. Mereka meminta pemerintah segera menghentikan kampanye tersebut karena dinilai dapat merusak pasar industri AMDK di Indonesia.

Isu yang dilontarkan oleh pihak-pihak tertentu, yang mencap BPA berbahaya bagi galon kuat polikarbonat (galon guna ulang), dinilai telah melanggar prinsip persaingan usaha yang sehat. Selain itu, kampanye ini juga mengiklankan bahwa galon bekas polikarbonat kotor dan menjadi sarang kecoa. Namun, hingga saat ini, tidak ada bukti medis yang menunjukkan bahwa ada orang yang jatuh sakit akibat mengonsumsi air dari AMDK galon tersebut.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa industri AMDK dan makanan serta minuman berkontribusi sebesar 6,4% terhadap PDB Indonesia dan 38,05% terhadap industri non-migas. Kementerian Perindustrian juga mencatat ada sekitar 900 perusahaan yang bergerak di industri AMDK, dengan 40.000 pekerja dan penjualan dominan berasal dari kemasan galon kuat polikarbonat, mencapai 70 persen.

Evan Agustianto, Direktur PT Muawanah Al Ma'some yang memproduksi AMDK galon kuat polikarbonat, mengungkapkan kekecewaannya atas kampanye negatif ini. "Isu ini jelas merupakan upaya persaingan usaha yang tidak sehat untuk menjatuhkan produk AMDK galon polikarbonat," kata Evan dalam keterangannya, Senin (2/11/2024). Ia meminta agar pihak yang menyebarkan kampanye tersebut untuk bersaing secara fair tanpa mencemarkan produk lain.

Sebagai Ketua DPD Aspadin Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten, Evan menambahkan bahwa industri AMDK harusnya berjalan dengan baik tanpa menyinggung produk kompetitor. "Kenapa tiba-tiba isu BPA ini muncul? Ini sangat aneh," katanya.

Senada dengan itu, Eddy Setyahadi, Manufacturing dan Quality Advisor PT Sinarmas Cakrawala Persada yang memproduksi AMDK galon kuat polikarbonat Pristine, juga menilai kampanye tersebut sebagai langkah persaingan usaha yang tidak sehat. Menurutnya, isu kotor dan sarang kecoa yang diangkat dalam iklan tidak ada kaitannya dengan bahaya BPA. "Ini jelas menunjukkan ada upaya menjatuhkan produk lain," ujar Eddy.

Dewi Bulna, GM PT Panfila yang memproduksi AMDK galon kuat polikarbonat Ron88, juga mengecam kampanye negatif isu BPA ini. Ia menyatakan bahwa kampanye ini hanya bertujuan untuk merugikan industri AMDK galon polikarbonat. Hal yang sama juga disampaikan oleh Ahmad Imamudin, Direktur PT Riade Sumber Energi, yang memproduksi AMDK galon kuat polikarbonat Soft Ride di wilayah Garut. Menurutnya, kampanye tersebut bertujuan menakut-nakuti konsumen agar tidak membeli produk galon kuat polikarbonat. "Kampanye seperti ini harus dihentikan segera," tegas Ahmad.

Ngadio, Kepala Pabrik PT Wahana Dharma Persada yang memproduksi AMDK galon polikarbonat SIQAYA di Banten, menilai bahwa kampanye isu BPA hanya bertujuan untuk merugikan pesaing di pasar. "Sampai sekarang, belum ada bukti ada masyarakat yang jatuh sakit karena mengonsumsi air dari galon polikarbonat," ujarnya.

Para pelaku industri AMDK galon kuat polikarbonat ini menegaskan bahwa persaingan usaha harus dilakukan dengan cara yang sehat dan adil, tanpa merusak citra produk pihak lain. Mereka berharap pemerintah dapat mengambil langkah tegas untuk menghentikan kampanye negatif yang dapat merugikan industri dan perekonomian nasional.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
BSN dan Pakar Sebut...
BSN dan Pakar Sebut Air Galon Polikarbonat Aman Dikonsumsi
Pakar Polimer ITB Minta...
Pakar Polimer ITB Minta Isu BPA Tak Dipakai untuk Persaingan Usaha
KLHK-ASPADIN Gelar Seminar...
KLHK-ASPADIN Gelar Seminar Diseminasi Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen
Perusahaan AMDK Ini...
Perusahaan AMDK Ini Bantu Ringankan Penderitaan Rakyat Palestina
YLKI dan BPKN Minta...
YLKI dan BPKN Minta BPOM Teliti Kandungan Bromat di AMDK
BPOM Ancam Sanksi Produsen...
BPOM Ancam Sanksi Produsen AMDK yang Mengandung Bromat Berlebih
Aturan Kemasan Pangan,...
Aturan Kemasan Pangan, Indonesia Diingatkan Tak Jiplak Negara Lain
Pemerintah Diminta Tegur...
Pemerintah Diminta Tegur Pihak yang Lempar Isu BPA Berbahaya Galon Guna Ulang
Perlu Kajian Ilmiah...
Perlu Kajian Ilmiah Sebelum Membuat Regulasi Zat Kimia Berbahaya pada Kemasan Pangan
Rekomendasi
Rupiah Ambruk hingga...
Rupiah Ambruk hingga Sentuh Rp16.622, BI Sebut Beda Cerita dengan Krismon 1998
2 Terobosan Baru Meningkatkan...
2 Terobosan Baru Meningkatkan Akurasi Penilaian Kredit, Didukung AI
Cetak Laba Bersih Rp582...
Cetak Laba Bersih Rp582 M di 2024, MPMX Komit Tumbuh Berkelanjutan
Berita Terkini
Tinjau Posko Pengamanan...
Tinjau Posko Pengamanan Idulfitri, Menko Polkam: Utamakan Pendekatan Humanis
1 jam yang lalu
Polri Catat 148 Kecelakaan...
Polri Catat 148 Kecelakaan Terjadi di H-6 Lebaran, 10 Tewas dan 220 Orang Luka
2 jam yang lalu
Baznas Berangkatkan...
Baznas Berangkatkan 850 Guru Ngaji hingga Marbot Masjid Pulang Kampung Gratis
2 jam yang lalu
Menekraf Teuku Riefky...
Menekraf Teuku Riefky Temui Menko Airlangga Bahas Ekraf
3 jam yang lalu
Kendaraan Keluar Jabodetabek...
Kendaraan Keluar Jabodetabek H-4 Lebaran Meningkat, Polri Siapkan Petugas di Jalur Bottle Neck
3 jam yang lalu
Bangga Timnas Indonesia...
Bangga Timnas Indonesia Kalahkan Bahrain, Verrell Harap Kemenangan Terus Dipertahankan
3 jam yang lalu
Infografis
Pemerintah Baru Suriah...
Pemerintah Baru Suriah Bakal Tuntut Iran Rp4.870 Triliun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved