PAN: Kalau Ada yang Mau Ubah Pancasila, Kita Lawan!

Selasa, 16 Juni 2020 - 20:15 WIB
loading...
PAN: Kalau Ada yang Mau Ubah Pancasila, Kita Lawan!
Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan mengikuti halal bihalal secara virtual dengan kader PAN di Jakarta, Kamis 28 Mei 2020. Foto/SINDOnews/Yulianto
A A A
JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menegaskan Pancasila dan NKRI adalah harga mati yang harus terus dijaga dan dipertahankan.

PAN akan melawan kepada pihak-pihak yang akan mengubahnya. Pria yang biasa disapa Zulhas ini juga mengingatkan kepada DPR untuk mendengarkan masukan publi mengenai Rancangan Undang-Undang tentang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) yang bahkan pemerintah meminta untuk ditunda.

“Bagi PAN, Pancasila dan NKRI adalah harga mati. Kalau ada pihak-pihak yang mau mengubah akan kita lawan,” kata Zulhas dalam acara silaturahmi dengan anggota DPR dan DPRD Fraksi PAN se-Indonesia Timur, Selasa (16/6/2020). ( )

Wakil Ketua MPR ini melihat banyaknya kekhawatiran dari berbagai pihak terkait RUU HIP. Bahkan, RUU HIP ini juga menuai pro dan kontra di masyarakat. Ada desakan yang sangat kuat dari masyarakat dengan berbagai argumen agar RUU HIP dihentikan pembahasannya.

“Seiring dengan itu, PAN mengikuti dan mendengarkan masukan dari masyarakat tersebut. Ada banyak kritik dan masukan yang disampaikan. Salah satu di antaranya, mendesak agar DPR mencabut RUU HIP dari prolegnas,” tutur besan Amien Rais ini.

Zulhas menegaskan, Pancasila sudah final. Tidak perlu dibuat tafsiran yang lebih khusus dalam bentuk UU. Terbukti, selama ini Pancasila adalah ideologi negara yang mampu menjaga persatuan dan kesatuan seluruh anak bangsa.

Oleh karena itu, kata dia, DPR harus mendengarkan masukan publik soal RUU HIP, karena pemerintah pun meminta untuk memunda pembahasan. “DPR harus mendengarkan masukan dan aspirasi yang berkembang dalam masyarakat. Dan kita memberikan apresiasi kepada pemerintah yang telah menghentikan pembahasan,” tuturnya.
(dam)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2392 seconds (0.1#10.140)