Apakah Baliho Masih Relevan sebagai Strategi Kampanye Efektif?

Jum'at, 18 Maret 2022 - 15:37 WIB
loading...
A A A
Sebagai manajer dari akun media sosial resmi, memblokir seseorang dan mencegah mereka berhubungan dengan akun kita juga tidak bisa dibilang etis di mata publik. Lebih baik kita menyerahkan provokasi yang dilontarkan oleh pihak oposisi kepada supporter dan anggota komunitas lainnya.

Alangkah baiknya untuk melaporkan postingan dan komentar tidak pantas kepada pengembang media sosial. Lalu, apabila terjadi perdebatan sengit yang tidak kunjung usai, cobalah mengarahkan kedua belah pihak yang terlibat pertikaian agar menyelesaikan masalah melalui fitur pesan pribadi. Intinya, apa pun yang terjadi, tetaplah menunjukkan bahwa kita adalah orang yang beradab.

4. Membagikan Konten Berbasis Visual
Kita dapat membuat pengunjung tertarik dengan konten kita apabila kita melengkapinya atau bahkan membuatnya dalam bentuk konten visual, seperti gambar atau infografis. Konten berbasis visual termasuk salah satu jenis konten yang paling banyak dibagikan oleh pengguna media sosial, baik melalui media sosial tersebut maupun media sosial jenis lainnya.

Tidak perlu khawatir akan kehabisan banyak waktu dan tenaga demi menghasilkan konten berbasis visual yang berkualitas karena konten tersebut nantinya akan berpotensi besar untuk dibagikan oleh pengikut kita dan membuat pengguna media sosial lainnya merasa tertarik untuk berkunjung ke akun media sosial kita.

Dengan kata lain, membuat konten berbasis visual yang memerlukan waktu dan tenaga lebih ini merupakan investasi jangka panjang sekaligus bentuk digital dari budaya berbagi cerita menarik dari mulut ke mulut.

5. Lemparkan Pertanyaan secara Rutin
Mengajukan sebuah pertanyaan kepada pengikut dan pengamat di media sosial terbukti dapat meningkatkan ketertarikan pengunjung akun media sosial kita. Hal ini sejalan dengan panduan pertama yang menekankan interaksi dan umpan balik antara politisi dan publik. Tidak hanya mendorong terjadinya diskusi yang berbobot di kolom komentar, mengajukan pertanyaan juga menunjukkan kesan bahwa pelaku politik tersebut mau mendengarkan konstituennya.

Kita bisa memanfaatkan fitur seperti Instagram Story untuk memberikan jawaban yang bisa dibaca oleh publik atas pertanyaan yang dikirimkan secara pribadi pada akun media sosial kita. Kumpulan Q & A tersebut dapat menjadi peluang bagi kita untuk memberikan respons yang lebih bijaksana dan penuh pertimbangan sekaligus berperan sebagai referensi untuk dibaca oleh para pemilih maupun calon pemilih di kemudian hari.

Metode kampanye yang kreatif memang menjadi tantangan bagi siapapun yang sedang berusaha menggaet suara rakyat. Hal ini adalah bagian dari komunikasi politik yang sebenarnya memang selalu dibutuhkan untuk keberlangsungan bangsa. (Prodi Politik Universitas Bakrie)
(zik)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1123 seconds (0.1#10.140)