Ridwan Kamil Sarankan Pengelola Wisata Jual Tiket via Daring
loading...
A
A
A
KOTA BANDUNG - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menghimbau penjualan tiket destinasi wisata dilakukan via daring sehingga dapat menjadi solusi pembatasan jumlah pengunjung sekaligus hindari kerumunan.
“Saya meminta (penjualan tiket) pakai online. Kalau online, jumlah tiketnya dibatasi, sehingga pas datang dia (pengunjung) menunjukkan (jumlah) sesuai kuotanya,” kata Kang Emil -sapaan Ridwan Kamil- di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (15/6/20).
Kang Emil mengatakan, pembukaan sektor pariwisata dilakukan secara bertahap. Destinasi wisata outdoor dan siang hari direkomendasikan dibuka lebih dulu. Kemudian, wisatawan luar Jabar belum dapat berwisata ke Jabar untuk sementara.
Menurut Kang Emil, hal tersebut untuk mencegah munculnya kasus impor (imported case) COVID-19 dan membatasi ruang gerak virus SARS-CoV-2, penyebab COVID-19.
“Saya ingatkan, kalau bisa, pariwisata yang didahulukan outdoor dan siang, dan kalau bisa KTP Jawa Barat dulu, karena kita lagi melokalisir infeksi lokal sudah terkendali, jangan sampai imported case, yaitu kasus datang dari orang luar Jawa barat, masuk,” katanya.
“Yang paling bagus itu contoh kan di Kabupaten Bandung Barat. Pengelola pakai penghitung jumlah pengunjungnya (untuk batasi jumlah pengunjung dalam satu waktu),”puskasnya.
“Saya meminta (penjualan tiket) pakai online. Kalau online, jumlah tiketnya dibatasi, sehingga pas datang dia (pengunjung) menunjukkan (jumlah) sesuai kuotanya,” kata Kang Emil -sapaan Ridwan Kamil- di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (15/6/20).
Kang Emil mengatakan, pembukaan sektor pariwisata dilakukan secara bertahap. Destinasi wisata outdoor dan siang hari direkomendasikan dibuka lebih dulu. Kemudian, wisatawan luar Jabar belum dapat berwisata ke Jabar untuk sementara.
Menurut Kang Emil, hal tersebut untuk mencegah munculnya kasus impor (imported case) COVID-19 dan membatasi ruang gerak virus SARS-CoV-2, penyebab COVID-19.
“Saya ingatkan, kalau bisa, pariwisata yang didahulukan outdoor dan siang, dan kalau bisa KTP Jawa Barat dulu, karena kita lagi melokalisir infeksi lokal sudah terkendali, jangan sampai imported case, yaitu kasus datang dari orang luar Jawa barat, masuk,” katanya.
“Yang paling bagus itu contoh kan di Kabupaten Bandung Barat. Pengelola pakai penghitung jumlah pengunjungnya (untuk batasi jumlah pengunjung dalam satu waktu),”puskasnya.
(srf)