KSAU Sebut Pertahanan Udara Jadi Salah Satu Kekuatan Perang Modern
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Udara ( KSAU ) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mengakui, bahwa kekuatan pertahanan udara cukup berarti dalam konteks peperangan modern. KSAU menilik dua perang, yakni antara Rusia dengan Ukraina dan Azerbaijan dengan Armenia.
Oleh karenanya, TNI AU telah membentuk skuadron khusus yang berisikan alutsista pesawat tanpa awak dan drone. Untuk perkembangan selanjutnya daripada pengoperasian Skadron tersebut, akan mengikuti dinamika global yang ada.
"TNI Angkatan Udara sudah mengikuti dan membentuk satuan-satuan pesawat tanpa awak. Dan kedepannya tergantung oleh dinamika global," ucapnya.
Sebagaimana diketahui, konflik yang melibatkan Ukraina dan Rusia, masing-masing angkatan bersenjata menggunakan drone. Untuk Ukraina sendiri, drone yang digunakan adalah Bayraktar TB2 yang diberikan Turki tahun lalu.
Sementara itu, Azerbaijan mengakui telah menggunakan drone bersenjata yang dibuat Turki dalam konflik melawan pasukan Armenia di Nagorno-Karabakh. Adapun perang kedua negara pecah pada September 2021 lalu.
Oleh karenanya, TNI AU telah membentuk skuadron khusus yang berisikan alutsista pesawat tanpa awak dan drone. Untuk perkembangan selanjutnya daripada pengoperasian Skadron tersebut, akan mengikuti dinamika global yang ada.
"TNI Angkatan Udara sudah mengikuti dan membentuk satuan-satuan pesawat tanpa awak. Dan kedepannya tergantung oleh dinamika global," ucapnya.
Sebagaimana diketahui, konflik yang melibatkan Ukraina dan Rusia, masing-masing angkatan bersenjata menggunakan drone. Untuk Ukraina sendiri, drone yang digunakan adalah Bayraktar TB2 yang diberikan Turki tahun lalu.
Sementara itu, Azerbaijan mengakui telah menggunakan drone bersenjata yang dibuat Turki dalam konflik melawan pasukan Armenia di Nagorno-Karabakh. Adapun perang kedua negara pecah pada September 2021 lalu.
(maf)