Ukraina Harap Muslim Indonesia Tidak Terprovokasi Propaganda Rusia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tindakan invasi militer yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina menjadi perhatian khusus dunia. Pasalnya, dalam perang yang terjadi di era modern ini, selain membuat korban jiwa dan beredar isu miring yang melibatkan agama.
Terkait adanya isu miring tersebut, Dubes Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamia-Nin meminta umat muslim dunia, khususnya masyarakat Indonesia untuk tidak percaya atau jangan terprovokasi adanya isu miring yang beredar luas.
Menurut Vasyl Hamia-Nin, tindakan agresi berbahaya yang dilakukan oleh diktator Rusia Putin terhadap Ukraina terus membawa kesedihan, kehancuran dan air mata, hingga menewaskan ribuan orang tak bersalah.
Dengan adanya invasi Rusia, membuat tidak tinggal diam. Bahkan melakukan perlawanan terhadap agresi tersebut dan telah menyatukan bangsa Ukraina menjadi satu bersaudara.
"Orang Ukraina dan Tatar, Kristen dan Muslim berjuang bersama membela Tanah Air dari penjajah. Mufti Ukraina dan Mufti Krimea juga telah menyerukan kepada umat Islam di seluruh dunia untuk mendoakan agresi Rusia yang sungguh kejam," Kata Vasyl Hamia-Nin melalui keterangan tertulis, Kamis (3/3/2022).
Vasyl Hamia-Nin juga mengatakan jika Rusia tidak hanya menyerang Ukraina di medan perang, dengan menggunakan bom, tank, dan rudal. Namun, serangan Rusia dimulai dengan menyebarkan propaganda yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Hal ini bertujuan untuk merusak persatuan umat Islam di seluruh dunia, dengan membuat pesan-pesan palsu nan provokatif kemudian membagikannya di media sosial. Tujuannya adalah untuk menanam bibit amarah di hati saudara-saudari Muslim terhadap Ukraina.
"Di era teknologi modern dan terutama selama berlangsungnya perang, pesan dan informasi seperti itu menjadi viral, sehingga mencemarkan hati orang-orang dengan kebencian dan kegeraman," tutur Vasyl Hamia-Nin.
Untuk itu, Vasyl Hamia-Nin meminta kepada seluruh umat muslim di Indonesia agar tidak mempercayai berita palsu dan provokasi propaganda yang dibuat oleh diktator Rusia.
Ia menyebut Komunitas Muslim Ukraina yang terdiri dari 2 juta orang selama beberapa dekade ini hidup bahagia bersama dengan kelompok-kelompok etnis dan agama lain di Ukraina. Mereka berada di salah satu kelompok masyarakat paling toleran di dunia.
"Mari, bersama kita berdoa untuk perdamaian dan kemakmuran setiap bangsa di seluruh dunia. Semoga perang kejam terhadap kemanusiaan ini segera dihentikan, Insya Allah. Allah merahmatimu," pungkasnya.
Sebelumnya beredar kabar jika pasukan pemburu Chechnya mendukung adanya invasi Rusia. Kemudian melihat kondisi ini disebutkan bahwa Ukraina telah melumuri peluru menggunakan minyak babi untuk melawan pasukan Chechnya yang mayoritas adalah umat Muslim.
Terkait adanya isu miring tersebut, Dubes Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamia-Nin meminta umat muslim dunia, khususnya masyarakat Indonesia untuk tidak percaya atau jangan terprovokasi adanya isu miring yang beredar luas.
Menurut Vasyl Hamia-Nin, tindakan agresi berbahaya yang dilakukan oleh diktator Rusia Putin terhadap Ukraina terus membawa kesedihan, kehancuran dan air mata, hingga menewaskan ribuan orang tak bersalah.
Dengan adanya invasi Rusia, membuat tidak tinggal diam. Bahkan melakukan perlawanan terhadap agresi tersebut dan telah menyatukan bangsa Ukraina menjadi satu bersaudara.
"Orang Ukraina dan Tatar, Kristen dan Muslim berjuang bersama membela Tanah Air dari penjajah. Mufti Ukraina dan Mufti Krimea juga telah menyerukan kepada umat Islam di seluruh dunia untuk mendoakan agresi Rusia yang sungguh kejam," Kata Vasyl Hamia-Nin melalui keterangan tertulis, Kamis (3/3/2022).
Vasyl Hamia-Nin juga mengatakan jika Rusia tidak hanya menyerang Ukraina di medan perang, dengan menggunakan bom, tank, dan rudal. Namun, serangan Rusia dimulai dengan menyebarkan propaganda yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Hal ini bertujuan untuk merusak persatuan umat Islam di seluruh dunia, dengan membuat pesan-pesan palsu nan provokatif kemudian membagikannya di media sosial. Tujuannya adalah untuk menanam bibit amarah di hati saudara-saudari Muslim terhadap Ukraina.
"Di era teknologi modern dan terutama selama berlangsungnya perang, pesan dan informasi seperti itu menjadi viral, sehingga mencemarkan hati orang-orang dengan kebencian dan kegeraman," tutur Vasyl Hamia-Nin.
Untuk itu, Vasyl Hamia-Nin meminta kepada seluruh umat muslim di Indonesia agar tidak mempercayai berita palsu dan provokasi propaganda yang dibuat oleh diktator Rusia.
Ia menyebut Komunitas Muslim Ukraina yang terdiri dari 2 juta orang selama beberapa dekade ini hidup bahagia bersama dengan kelompok-kelompok etnis dan agama lain di Ukraina. Mereka berada di salah satu kelompok masyarakat paling toleran di dunia.
"Mari, bersama kita berdoa untuk perdamaian dan kemakmuran setiap bangsa di seluruh dunia. Semoga perang kejam terhadap kemanusiaan ini segera dihentikan, Insya Allah. Allah merahmatimu," pungkasnya.
Sebelumnya beredar kabar jika pasukan pemburu Chechnya mendukung adanya invasi Rusia. Kemudian melihat kondisi ini disebutkan bahwa Ukraina telah melumuri peluru menggunakan minyak babi untuk melawan pasukan Chechnya yang mayoritas adalah umat Muslim.
(thm)