KedaiKopi: Pengusul Pemilu 2024 Ditunda Remehkan Calon Suksesor Jokowi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pendiri lembaga survei KedaiKOPI, Hendri Satrio berpendapat bahwa pengusul wacana penundaan pemilihan umum (Pemilu) 2024 tengah meremehkan kemampuan calon pemimpin bangsa Indonesia pasca kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) .
"Saya berkesimpulan mereka ini menganggap remeh intelijensia rakyat Indonesia, kemudian menanggap remeh pemimpin-pemimpin Indonesia selanjutnya," ujar pria yang akrab disapa Hensat dalam diskusi LP3ES bertajuk 'Menunda Pemilu, Membajak Demokrasi' secara daring, Selasa (1/3/2022).
Dia pun mengungkap hasil temuannya pada bulan Desember 2020 lalu. Di mana kala itu, dia menanyakan kepada respondennya ihwal sosok yang dianggap pantas untuk menjadi calon pemimpin di 2024 mendatang.
Hasilnya, kata dia, terdapat ratusan nama calon yang dianggap layak untuk memimpin bangsa Indonesia di periode mendatang. Hensat pun menegaskan bahwa hasil tersebut telah membantah bahwa argumentasi yang digunakan pengusul tentang Presiden Jokowi masih menjadi yang terbaik untuk Indonesia.
"Jadi kalau kemudian alasannya belum ada tokoh Indonesia yang sebagus Pak Jokowi dalam memimpin Indonesia, apakah memang ini usaha-usaha untuk meremehkan kemampuan pemimpin Indonesia selanjutnya?" katanya.
"Saya berkesimpulan mereka ini menganggap remeh intelijensia rakyat Indonesia, kemudian menanggap remeh pemimpin-pemimpin Indonesia selanjutnya," ujar pria yang akrab disapa Hensat dalam diskusi LP3ES bertajuk 'Menunda Pemilu, Membajak Demokrasi' secara daring, Selasa (1/3/2022).
Dia pun mengungkap hasil temuannya pada bulan Desember 2020 lalu. Di mana kala itu, dia menanyakan kepada respondennya ihwal sosok yang dianggap pantas untuk menjadi calon pemimpin di 2024 mendatang.
Hasilnya, kata dia, terdapat ratusan nama calon yang dianggap layak untuk memimpin bangsa Indonesia di periode mendatang. Hensat pun menegaskan bahwa hasil tersebut telah membantah bahwa argumentasi yang digunakan pengusul tentang Presiden Jokowi masih menjadi yang terbaik untuk Indonesia.
"Jadi kalau kemudian alasannya belum ada tokoh Indonesia yang sebagus Pak Jokowi dalam memimpin Indonesia, apakah memang ini usaha-usaha untuk meremehkan kemampuan pemimpin Indonesia selanjutnya?" katanya.
(kri)