Partai Bulan Bintang Minta Menag Yaqut Introspeksi Diri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Bulan Bintang (Sekjen PBB) Afriansyah Noor angkat bicara menanggapi pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang membandingkan pengeras suara (toa) masjid dengan gonggongan suara anjing. Afriansyah menegaskan, tidak elok membandingkan suara azan dari pengeras suara masjid dengan gonggongan anjing.
Menurutnya, gonggongan anjing sangat berbeda dengan suara azan dari pengeras suara masjid. Bahkan, kata dia, suara azan terbukti banyak menuntun orang untuk masuk Islam dan menjadi mualaf.
"Bang Yaqut ini kan menteri, kok bisa keluar kata-kata mengalogikan suara azan dengan suara gonggongan anjing. Itu beda banget suaranya. Banyak lho yang mualaf karena mendengar suara azan," kata Ferry, sapaan akrabnya, Kamis (22/2/2022).
Mengutip dari Hadist Riwayat Al Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah RA, apablia azan salat dikumandangkan, maka setan akan lari sambil terkentut-kentut agar setan tidak mendengar azan.
"Setan saja lari mendengar suara azan, masak kita tidak boleh dengar azan. Berarti kita setan dong. Alunan azan itu penanda kita untuk mengerjakan salat," ujarnya.
Ferry berharap Menag Yaqut salah komunikasi atau salah memberi contoh saja. Pejabat pastinya tahu mengomunikasikan masalah secara benar dan proporsional. "Apalagi kaitannya agama, tahu sendiri bisa sensitif. Suara azan dan salawat itu indah dan penuh makna. Tidak pantas dicontohkan suara anjing," katanya.
Baca juga: Minta Tokoh NU Tegur Menag, Eggi Sudjana: Kalau Kita Nanti Dibilang Intoleran
"Semoga Pak Menteri segera introspeksi diri dan meminta maaf ke seluruh umat Islam di Indonesia karena telah membandingkan alunan merdu suara azan dengan gonggongan anjing," katanya.
Menurutnya, gonggongan anjing sangat berbeda dengan suara azan dari pengeras suara masjid. Bahkan, kata dia, suara azan terbukti banyak menuntun orang untuk masuk Islam dan menjadi mualaf.
"Bang Yaqut ini kan menteri, kok bisa keluar kata-kata mengalogikan suara azan dengan suara gonggongan anjing. Itu beda banget suaranya. Banyak lho yang mualaf karena mendengar suara azan," kata Ferry, sapaan akrabnya, Kamis (22/2/2022).
Mengutip dari Hadist Riwayat Al Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah RA, apablia azan salat dikumandangkan, maka setan akan lari sambil terkentut-kentut agar setan tidak mendengar azan.
"Setan saja lari mendengar suara azan, masak kita tidak boleh dengar azan. Berarti kita setan dong. Alunan azan itu penanda kita untuk mengerjakan salat," ujarnya.
Ferry berharap Menag Yaqut salah komunikasi atau salah memberi contoh saja. Pejabat pastinya tahu mengomunikasikan masalah secara benar dan proporsional. "Apalagi kaitannya agama, tahu sendiri bisa sensitif. Suara azan dan salawat itu indah dan penuh makna. Tidak pantas dicontohkan suara anjing," katanya.
Baca juga: Minta Tokoh NU Tegur Menag, Eggi Sudjana: Kalau Kita Nanti Dibilang Intoleran
"Semoga Pak Menteri segera introspeksi diri dan meminta maaf ke seluruh umat Islam di Indonesia karena telah membandingkan alunan merdu suara azan dengan gonggongan anjing," katanya.
(abd)