KH Miftachul Akhyar Sebut NU Organisasi Terbesar Dunia-Akhirat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Miftachul Akhyar mengatakan Nadhalatul Ulama (NU) merupakan organisasi terbesar, bukan hanya di dunia tetapi juga di akhirat.
"Kalau ini dijumlah, (NU) terbesar dunia akhirat,” ujar Miftachul Saat memberi sambutan dalam acara Malam Puncak hari lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama (NU) ke-99, Kamis (17/2/2022) malam.
Bagaimana bisa? Menurut Miftachul, itu karena NU tak pernah mencoret anggota yang telah meninggal. Mereka tetap tercatat sebagai anggota kendati telah berpindah ke dimensi dunia lain.
Miftachul menegaskan, jika salah seorang anggota wafat, tidak menjadi alasan untuk docoret dari keanggotaan, justru akan diberikan do'a agar terus dalam lindungan Allah SWT.
"Nggak ada (anggota NU) yang meninggal dicoret dari keanggotaan. Bahkan begitu ada yang meninggal dunia, dibacakan fatihah untuk anggota NU yang meninggal dunia," ujarnya.
Sebelumnya, Sebelumnya, Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) menggelar puncak peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-99 (versi hijriah) atau ke-96 (versi masehi) di Surabaya dan Bangkalan, Jawa Timur, yang dilaksanakan Rabu (16/2) dan Kamis (17/2).
Acara tersebut mengambil tema “Merawat Jagat Membangun Peradaban”, puncak Harlah Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan, Rais Aam PBNU KH Miftachul Ahyar, Ketua Umum KH Yahya Cholil Staquf, para kiai sepuh hingga para Ketua Pegurus Wilayah NU (PWNU) se Indonesia turut hadir.
"Kalau ini dijumlah, (NU) terbesar dunia akhirat,” ujar Miftachul Saat memberi sambutan dalam acara Malam Puncak hari lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama (NU) ke-99, Kamis (17/2/2022) malam.
Bagaimana bisa? Menurut Miftachul, itu karena NU tak pernah mencoret anggota yang telah meninggal. Mereka tetap tercatat sebagai anggota kendati telah berpindah ke dimensi dunia lain.
Miftachul menegaskan, jika salah seorang anggota wafat, tidak menjadi alasan untuk docoret dari keanggotaan, justru akan diberikan do'a agar terus dalam lindungan Allah SWT.
"Nggak ada (anggota NU) yang meninggal dicoret dari keanggotaan. Bahkan begitu ada yang meninggal dunia, dibacakan fatihah untuk anggota NU yang meninggal dunia," ujarnya.
Sebelumnya, Sebelumnya, Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) menggelar puncak peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-99 (versi hijriah) atau ke-96 (versi masehi) di Surabaya dan Bangkalan, Jawa Timur, yang dilaksanakan Rabu (16/2) dan Kamis (17/2).
Acara tersebut mengambil tema “Merawat Jagat Membangun Peradaban”, puncak Harlah Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan, Rais Aam PBNU KH Miftachul Ahyar, Ketua Umum KH Yahya Cholil Staquf, para kiai sepuh hingga para Ketua Pegurus Wilayah NU (PWNU) se Indonesia turut hadir.
(muh)