Satgas Sebut Kenaikan Kasus Covid-19 di Indonesia Mencapai Hampir 200 Kali Lipat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 , Wiku Adisasmito melaporkan saat ini kasus Covid-19 di Indonesia terus mengalami kenaikan bahkan kini mencapai hampir 200 kali lipat dari titik terendahnya. Trend kenaikan kasus ini terjadi di sebagan besar negara Asia.
“Kasus di Indonesia terus mengalami kenaikan hingga mencapai hampir 200 kali lipat dari titik terendahnya,” ujar Wiku saat Konferensi Pers secara virtual, Kamis (17/2/2022).
Wiku mengatakan sepanjang pandemi, Indonesia selalu mengalami kenaikan kasus di saat kasus Dunia sudah menurun melewati puncaknya. “Hal ini dapat terjadi salah satunya karena Indonesia menerapkan kebijakan karantina serta entry dan exit tes bagi pelaku perjalanan internasional yang ketat bahkan sejak terjadinya lonjakan kasus,” jelas Wiku.
“Sehingga Indonesia berhasil menunda importasi kasus lebih lama dibanding negara lainnya,” paparnya.
Wiku juga mengatakan bahwa jika dilihat dari skala benua, saat ini sebagian besar negara di Eropa telah mengalami penurunan dari puncak kasusnya. “Beberapa negara di benua lainnya yaitu Amerika Serikat dan Kanada serta Australia juga telah mengalami melewati puncak kasus dan konsisten menurun kasusnya.”
Sementara itu, kata Wiku, salah satu negara yang justru mengalami kenaikan kasus signifikan adalah Denmark. “Kemudian di benua Asia sebagian besar masih menunjukkan tren kenaikan kasus termasuk Singapura, Malaysia, Thailand, Hong Kong dan Indonesia. Sebagian kecil lainnya telah menunjukkan tren penurunan kasus di antaranya Jepang dan Filipina.”
“Jika dilihat lebih jauh lagi negara-negara yang telah melewati puncaknya menunjukkan tren kematian dan perawatan di rumah sakit yang berbeda-beda,” imbuh Wiku.
“Kasus di Indonesia terus mengalami kenaikan hingga mencapai hampir 200 kali lipat dari titik terendahnya,” ujar Wiku saat Konferensi Pers secara virtual, Kamis (17/2/2022).
Wiku mengatakan sepanjang pandemi, Indonesia selalu mengalami kenaikan kasus di saat kasus Dunia sudah menurun melewati puncaknya. “Hal ini dapat terjadi salah satunya karena Indonesia menerapkan kebijakan karantina serta entry dan exit tes bagi pelaku perjalanan internasional yang ketat bahkan sejak terjadinya lonjakan kasus,” jelas Wiku.
“Sehingga Indonesia berhasil menunda importasi kasus lebih lama dibanding negara lainnya,” paparnya.
Wiku juga mengatakan bahwa jika dilihat dari skala benua, saat ini sebagian besar negara di Eropa telah mengalami penurunan dari puncak kasusnya. “Beberapa negara di benua lainnya yaitu Amerika Serikat dan Kanada serta Australia juga telah mengalami melewati puncak kasus dan konsisten menurun kasusnya.”
Sementara itu, kata Wiku, salah satu negara yang justru mengalami kenaikan kasus signifikan adalah Denmark. “Kemudian di benua Asia sebagian besar masih menunjukkan tren kenaikan kasus termasuk Singapura, Malaysia, Thailand, Hong Kong dan Indonesia. Sebagian kecil lainnya telah menunjukkan tren penurunan kasus di antaranya Jepang dan Filipina.”
“Jika dilihat lebih jauh lagi negara-negara yang telah melewati puncaknya menunjukkan tren kematian dan perawatan di rumah sakit yang berbeda-beda,” imbuh Wiku.
(kri)