Dahsyat! Drone Tempur Buatan Israel Perkuat Pasukan Elite Kopasgat TNI AU
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kemampuan tempur Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) yang sebelumnya bernama Korp Paskhas TNI AU kini semakin mengerikan dan tidak bisa dipandang sebelah mata.
Selain memiliki kemampuan khusus para prajuritnya, pasukan Korps Baret Jingga itu kini dilengkapi dengan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) canggih dan modern yakni, Unmanned Aerial Vehicle (pesawat tanpa awak) atau yang lebih dikenal dengan sebutan drone intai tempur buatan Israel.
Hal itu terungkap saat Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengunjungi Markas Wing I Kopasgat yang berada di Kompleks Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur beberapa waktu lalu. Dalam kunjungannya tersebut, Panglima TNI didampingi Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo dan Dankopasgat Marsekal Muda (Marsda) TNI Eris Widodo Yuliastono melihat dari dekat drone intai tempur Orbiter 2B.
Bukan cuma itu, Panglima TNI juga mendapat gambaran lengkap mengenai drone Orbiter 2B yang dipaparkan Perwira Kopasgat. Di mana drone yang dioperasikan menggunakan baterai tersebut memiliki kemampuan terbang selama dua jam dengan jangkauan sejauh 38 kilometer. “Buatan mana mas? Israel,” ucap Panglima TNI dalam channel YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa yang dikutip SINDOnews, Senin (7/2/2022).
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) tampak kagum dengan spesifikasi dan kemampuan yang dimiliki drone tersebut. “Wow, 18.000 (feet). Ini trainingnya sudah? Sudah ya, oke nanti saya ingin lihat,” ucap mantan Pangkostrad ini.
Kehebatan drone Orbiter series buatan Aeronautics Defense Systems, Israel di medan pertempuran memang sudah tidak diragukan lagi. Hal itu terbukti saat konflik di Nagorno-Karabakh, di mana Orbiter 1K “Kingfisher” yang dioperasikan militer Azerbaijan menjadi drone kamikaze yang mampu melumpuhkan kekuatan pasukan Armenia. Tidak hanya itu drone Orbiter 1K juga menjadi salah satu penentu kemenangan pasukan Azerbaijan.
Di Asia sendiri, yang menggunakan drone varian ini hanya Indonesia dan Thailand. Sedangkan, di Eropa negara-negara yang menggunakan drone tersebut antara lain Amerika Serikat, Inggris, Spanyol, Azerbaijan, Kroasia, Irlandia, Meksiko, Serbia dan Spanyol. Termasuk Finlandia, Turkmenistan, Polandia, dan Afrika Selatan.
Selain memiliki kemampuan khusus para prajuritnya, pasukan Korps Baret Jingga itu kini dilengkapi dengan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) canggih dan modern yakni, Unmanned Aerial Vehicle (pesawat tanpa awak) atau yang lebih dikenal dengan sebutan drone intai tempur buatan Israel.
Hal itu terungkap saat Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengunjungi Markas Wing I Kopasgat yang berada di Kompleks Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur beberapa waktu lalu. Dalam kunjungannya tersebut, Panglima TNI didampingi Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo dan Dankopasgat Marsekal Muda (Marsda) TNI Eris Widodo Yuliastono melihat dari dekat drone intai tempur Orbiter 2B.
Bukan cuma itu, Panglima TNI juga mendapat gambaran lengkap mengenai drone Orbiter 2B yang dipaparkan Perwira Kopasgat. Di mana drone yang dioperasikan menggunakan baterai tersebut memiliki kemampuan terbang selama dua jam dengan jangkauan sejauh 38 kilometer. “Buatan mana mas? Israel,” ucap Panglima TNI dalam channel YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa yang dikutip SINDOnews, Senin (7/2/2022).
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) tampak kagum dengan spesifikasi dan kemampuan yang dimiliki drone tersebut. “Wow, 18.000 (feet). Ini trainingnya sudah? Sudah ya, oke nanti saya ingin lihat,” ucap mantan Pangkostrad ini.
Kehebatan drone Orbiter series buatan Aeronautics Defense Systems, Israel di medan pertempuran memang sudah tidak diragukan lagi. Hal itu terbukti saat konflik di Nagorno-Karabakh, di mana Orbiter 1K “Kingfisher” yang dioperasikan militer Azerbaijan menjadi drone kamikaze yang mampu melumpuhkan kekuatan pasukan Armenia. Tidak hanya itu drone Orbiter 1K juga menjadi salah satu penentu kemenangan pasukan Azerbaijan.
Di Asia sendiri, yang menggunakan drone varian ini hanya Indonesia dan Thailand. Sedangkan, di Eropa negara-negara yang menggunakan drone tersebut antara lain Amerika Serikat, Inggris, Spanyol, Azerbaijan, Kroasia, Irlandia, Meksiko, Serbia dan Spanyol. Termasuk Finlandia, Turkmenistan, Polandia, dan Afrika Selatan.