Mahfud MD Sebut Penggunaan Frasa Alqur’an Hadits Salah Fatal
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengemukakan pandangannya soal penggunaan frasa Alqur’an Hadits. Dia mengoreksi adanya kesalahan fatal secara makna bila frasa tersebut digunakan atau diucapkan.
Secara khusus, koreksi Mahfud ditujukan pada hymne Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang memuat frasa Alqur’an Hadits dalam syairnya. Pada 5 Februari lalu, organisasi mahasiswa terbesar di Indonesia itu genap berusia 75 tahun. Menurut Mahfud, ada kalanya dia mendengar frasa “Turun Qur’an dan Hadits” dinyanyikan menjadi "Turut Alqur’an Hadist".
Namun secara umum koreksi Mahfud juga menyasar konteks yang lebih luas. Sebab frasa Alqur’an Hadits juga biasa diucapkan banyak tokoh maupun penceramah saat menyampaikan pidato atau materi ceramah.
"Pertama kali saya dengar kalimat “Turut Alqur’an Hadits” itu pada akhir tahun 2019 saat acara Jalan Sehat di Pontianak (KAHMI Kalbar). Saat itu sudah saya sampaikan bahwa frasa “Alqur’an Hadits” itu salah, baik dari segi sejarah lagunya maupun dari segi kaidah Bahasa Arab," cuit Mahfud dalam unggahan Instagram pribadi @mohmahfudmd pada Minggu (6/2/2022).
Mahfud sampaikan ada dua alasan mengapa pengucapan frasa "Alqur’an Hadist" itu menjadi salah. Mahfud hendak mengoreksi kesalahan tersebut dikarenakan salah dari segi sejarah frasa dan juga salah fatal dari segi kaidah bahasa arab.
Pada alasan pertama, Mahfud menyampaikan secara kaidah bahasa arab, frasa asli "Qur’an dan Hadits" itulah yang paling benar. Pasalnya, frasa asli tersebut menunjukkan kalimat setara yaitu sama-sama menggunakan (isim) nakirah.
"Kalau kata Qur’an diganti dgn kata “Alqur’an” maka kata Hadits juga harus diganti dengan kata “Alhadits” sehingga menjadi “Turut Alqur’an dan Alhadits” sehingga sama-sama makrifah (sama-sama ditambah al)," ujar mantan presidium MN KAHMI tersebut.
Alasan kedua, menteri pertahanan di zaman Presiden Abdurrahman Wahid ini menjelaskan jika menggunakan frasa "Alqur’an Hadits" itu adalah kesalahan fatal. Menurut dia frasa tersebut menggunakan prinsip mubtada' dan khobar, yang menggeser arti dari bahasa arabnya menjadi "Alqur’an adalah Hadist".
"Alqur’an adalah wahyu Allah yang disampaikan melalui malaikat Jibril dgn kalimat asli. Sedangkan Hadits adalah wahyu Allah yg kalimatnya disusun atau diucapkan sendiri oleh Nabi (wamaa yanthiqu anil hawaa in huwa illaa wahyun yuuhaa)," jelas Mahfud.
Dalam konteks hierarki hukum syariah, Mahfud mengungkapkan kedudukan Qur’an itu berada di atas Hadist. Oleh sebab itu, Mahfud menilai kesalahan ini jangan sampai menjadi hal yang memalukan karena kaidah bahasa yang sederhana tersebut.
"Mohon maaf saya berkeyakinan bahwa yang benar di bait kedua "Hymne HMI" itu adalah frasa asli dari pencipta lagu dan liriknya yakni "Turut Qur’an dan Hadits", bukan "Turut Alqur’an Hadist"," katanya.
Secara khusus, koreksi Mahfud ditujukan pada hymne Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang memuat frasa Alqur’an Hadits dalam syairnya. Pada 5 Februari lalu, organisasi mahasiswa terbesar di Indonesia itu genap berusia 75 tahun. Menurut Mahfud, ada kalanya dia mendengar frasa “Turun Qur’an dan Hadits” dinyanyikan menjadi "Turut Alqur’an Hadist".
Namun secara umum koreksi Mahfud juga menyasar konteks yang lebih luas. Sebab frasa Alqur’an Hadits juga biasa diucapkan banyak tokoh maupun penceramah saat menyampaikan pidato atau materi ceramah.
"Pertama kali saya dengar kalimat “Turut Alqur’an Hadits” itu pada akhir tahun 2019 saat acara Jalan Sehat di Pontianak (KAHMI Kalbar). Saat itu sudah saya sampaikan bahwa frasa “Alqur’an Hadits” itu salah, baik dari segi sejarah lagunya maupun dari segi kaidah Bahasa Arab," cuit Mahfud dalam unggahan Instagram pribadi @mohmahfudmd pada Minggu (6/2/2022).
Mahfud sampaikan ada dua alasan mengapa pengucapan frasa "Alqur’an Hadist" itu menjadi salah. Mahfud hendak mengoreksi kesalahan tersebut dikarenakan salah dari segi sejarah frasa dan juga salah fatal dari segi kaidah bahasa arab.
Pada alasan pertama, Mahfud menyampaikan secara kaidah bahasa arab, frasa asli "Qur’an dan Hadits" itulah yang paling benar. Pasalnya, frasa asli tersebut menunjukkan kalimat setara yaitu sama-sama menggunakan (isim) nakirah.
"Kalau kata Qur’an diganti dgn kata “Alqur’an” maka kata Hadits juga harus diganti dengan kata “Alhadits” sehingga menjadi “Turut Alqur’an dan Alhadits” sehingga sama-sama makrifah (sama-sama ditambah al)," ujar mantan presidium MN KAHMI tersebut.
Alasan kedua, menteri pertahanan di zaman Presiden Abdurrahman Wahid ini menjelaskan jika menggunakan frasa "Alqur’an Hadits" itu adalah kesalahan fatal. Menurut dia frasa tersebut menggunakan prinsip mubtada' dan khobar, yang menggeser arti dari bahasa arabnya menjadi "Alqur’an adalah Hadist".
"Alqur’an adalah wahyu Allah yang disampaikan melalui malaikat Jibril dgn kalimat asli. Sedangkan Hadits adalah wahyu Allah yg kalimatnya disusun atau diucapkan sendiri oleh Nabi (wamaa yanthiqu anil hawaa in huwa illaa wahyun yuuhaa)," jelas Mahfud.
Dalam konteks hierarki hukum syariah, Mahfud mengungkapkan kedudukan Qur’an itu berada di atas Hadist. Oleh sebab itu, Mahfud menilai kesalahan ini jangan sampai menjadi hal yang memalukan karena kaidah bahasa yang sederhana tersebut.
"Mohon maaf saya berkeyakinan bahwa yang benar di bait kedua "Hymne HMI" itu adalah frasa asli dari pencipta lagu dan liriknya yakni "Turut Qur’an dan Hadits", bukan "Turut Alqur’an Hadist"," katanya.
(muh)