Nyamar Jadi Sopir Pribadi, Jenderal Kopassus Ini Bekuk para Petinggi GAM

Sabtu, 29 Januari 2022 - 05:41 WIB
loading...
A A A
Nyamar Jadi Sopir Pribadi, Jenderal Kopassus Ini Bekuk para Petinggi GAM


Ternyata sekretaris tersebut hanya ingin memberi tahu jika Usman ada di rumah tersebut. Sekretaris tersebut keluar dengan tergesa-gesa karena saking senangnya. “Kamu ikut bujukin dia lagi, supaya mau mengambil uangnya di hotel,” kata Sutiyoso.

Setelah menunggu sekitar setengah jam, akhirnya Usman bersama pengusaha dan sekretarisnya keluar rumah. Dari jauh Sutiyoso mengamati wajah Usman, lalu dengan senter kecil mencocokkan dengan foto yang dibawanya. Sutiyoso yakin, jika orang berambut gondrong memakai jaket dan celana jeans adalah Usman. Semakin dekat, Sutiyoso semakin yakin, jika di hadapannya adalah orang yang dikejarnya selama ini.

Usman kemudian menyeberang dan mendekati mobil Sutiyoso. Tampak sekali keraguan dari wajah Usman sebelum masuk ke dalam mobil. Penyamaran Sutiyoso pun nyaris terbongkar karena Usman tiba-tiba bertanya kepada pengusaha tersebut. “Itu Siapa?” Tanya Usman sambil menunjuk ke arah Sutiyoso. Sesuai arahan Sutiyoso, pengusaha tesebut dengan cepat menjawab pertanyaan Usman. “Sopir baru saya orang Makassar, belum tahu bahasa Aceh,” ucapnya.

Usman yang percaya kemudian masuk ke mobil Hartop Sutiyoso. Namun enggan duduk di depan dan memilih duduk di belakang bersama sekretaris pengusaha tersebut. Setelah mobil melaju sekitar 50 meter, Sutiyoso kemudian memberikan kode sandi kepada Kapten Lintang dengan mengedipkan lampu pendek dua kali dan panjang sekali.

Sesuai skenario, Kapten Lintang bersama dua orang lainnya yang sedari tadi menunggu di mobil langsung bergerak menghentikan laju kendaraan yang dikemudikan Sutiyoso. Mereka langsung masuk dan memborgol Usman.

Nyamar Jadi Sopir Pribadi, Jenderal Kopassus Ini Bekuk para Petinggi GAM


Saat itu Usman menduga mobilnya sedang dirampok karena hendak mengambil uang. Mereka kemudian dibawa ke Guest House Hotel Iskandar Muda. Dari Usman, Sutiyoso mendapat banyak informasi soal keberadaan petinggi GAM termasuk Hasan Tiro. Mendapat informasi sangat berharga tersebut, Sutiyoso langsung menarik semua pasukannya termasuk satu kesatuan BKO baik yang di Lhokseumawe maupun Aceh Timur.

Mereka kemudian dipusatkan di wilayah Pidie. Dengan arah kompas, pasukan kemudian bergerak ke lokasi yang dituju, semua pasukan berjarak masing-masing 100 meter bergerak menyisir. Dengan cara itu, semua petinggi GAM mulai dari para menteri GAM dan Gubernur Pidie serta para stafnya ditangkap. Sebagian menyerahkan diri ke Kodam Iskandar Muda akibat operasi tersebut.

Hanya Hasan Tiro yang lolos dan melarikan diri ke Malaysia karena Hasan Tiro sudah dianggap wali oleh masyarakat Aceh. Hasan Tiro dibawa kabur lewat pantai utara yang tidak dijaga oleh aparat keamanan. Selama 10 bulan di medan operasi, tidak ada sebutir peluru pun yang diletuskan Sutiyoso untuk membunuh musuh-musuhnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1537 seconds (0.1#10.140)