Nyamar Jadi Sopir Pribadi, Jenderal Kopassus Ini Bekuk para Petinggi GAM

Sabtu, 29 Januari 2022 - 05:41 WIB
loading...
A A A
Setibanya di Polonia, Medan, Sutiyoso langsung menuju Guest House Kodam Iskandar Muda dan selanjutnya bergerak ke Kodam II/Bukit Barisan. Kepada Asisten Intelijen, Sutiyoso mengaku sebagai perwira menengah pasukan Komando Sandiyudha dan memohon agar mendapat bantuan satu detasemen intelijen.

Namun permohonan Sutiyoso tidak mendapat respons karena Asisten Intelijen tersebut juga ingin menangkap sendiri petinggi GAM. Akhirnya Sutiyoso keluar dengan tangan hampa.

Sambil memutar otak, Sutiyoso akhirnya memutuskan untuk menangkap petinggi GAM itu sendirian. Dalam benaknya, Sutiyoso hanya membutuhkan dua mobil untuk menjalankan tugas operasinya tersebut. Sutiyoso akhirnya mendapatkan mobil Toyota Hardtop dari LNG Lhokseumawe dan mobil sedan dari kenalannya di Medan. Selanjutnya, Sutiyoso kembali ke Guest House Iskandar Muda menemui pengusaha tersebut.

Sutiyoso kemudian membeberkan strategi yang akan dijalankannya. Sutiyoso meminta agar pengusaha tersebut menjadikan dirinya sebagai sopir pribadi yang baru dari Makassar dan belum menguasai bahasa Aceh. Bahkan, Sutiyoso berpesan agar pengusaha tersebut benar-benar memperlakukannya sebagai sopir pribadi agar orang yang diburunya tidak curiga.

Dengan mengendarai dua mobil yang dipinjamnya, Sutiyoso didampingi tiga anggotanya bergerak menuju rumah kakak Usman. Dalam perjalanan, Sutiyoso kembali menekankan pengusaha dan sekretarisnya untuk tidak macam-macam.

Nyamar Jadi Sopir Pribadi, Jenderal Kopassus Ini Bekuk para Petinggi GAM


”Kamu bilang saja duitnya sudah ada, tapi di hotel harus ambil sendiri karena takut membawanya. Jangan coba-coba melarikan diri, kamu berdua bisa mati sebab rumah tersebut sudah dikepung pasukan saya,” gertak Sutiyoso.

Setelah disepakati, Sutiyoso kemudian menjadi sopir pribadi si pengusaha bergerak menuju kediaman kakak Usman. Pengusaha duduk di sebelah kirinya, sedangkan sekretarisnya duduk di jok belakang mobil Toyota Hardtop. Sementara Lintang, Darno dan seorang polisi penerjemah membuntutinya dengan mobil sedan dari belakang.

Kepada ketiga anggotanya, Sutiyoso memberitahu kode atau isyarat jika mobil yang dikendarainya mengedipkan lampu pendek dua kali dan lampu panjang sekali, itu artinya sasaran sudah masuk mobilnya dan memerintahkan mobil yang kendarai ketiga anggotanya untuk langsung memepet dan mereka harus segera masuk ke mobil untuk memborgol Usman.

Setibanya di rumah yang dituju, Sutiyoso parkir di seberang sementara Kapten Lintang parkir agar jauh di belakang sekitar 75 meter dan di tempat gelap. Detik demi detik yang dilalui Sutiyoso cukup menegangkan. Bahkan, Sutiyoso mengaku deg-degan mengingat kekuatan untuk menangkap petinggi GAM hanya empat orang. Sekitar 10 menit kemudian, Sutiyoso kaget karena sekretaris keluar rumah dengan tergesa-gesa. “Ada apa?” gumam Sutiyoso ke sekretaris pengusaha tersebut.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1894 seconds (0.1#10.140)