Nyamar Jadi Sopir Pribadi, Jenderal Kopassus Ini Bekuk para Petinggi GAM

Sabtu, 29 Januari 2022 - 05:41 WIB
loading...
Nyamar Jadi Sopir Pribadi, Jenderal Kopassus Ini Bekuk para Petinggi GAM
Letjen TNI (Purn) Sutiyoso saat di medan operasi. Foto/istimewa
A A A
JAKARTA - Aksi heroik Letjen TNI (Purn) Sutiyoso di medan operasi tak perlu diragukan lagi. Keberanian dan kecerdasannya dalam menyusun strategi dalam menghadapi musuh membuat abituren Akademi Militer (Akmil) 1968 ini kerap mendapat misi berbahaya.

Berbagai palagan pun telah dicicipinya, mulai dari penumpasan gerilyawan PGRS/Paraku di belantara Kalimantan, Operasi Timor Timur (Timtim) sekarang bernama Timor Leste hingga operasi penumpasan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Tak heran jika Sutiyoso disebut sebagai "Jenderal Lapangan" yang kenyang dengan pengalaman tempur.

Salah satu aksi paling menegangkan dan penuh risiko adalah ketika mantan Wadanjen Kopassus ini mendapat tugas untuk menangkap petinggi Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Saat itu, Sutiyoso yang masih berpangkat Mayor mendapat misi cukup berat yakni, menangkap pucuk pimpinan GAM Hasan Tiro dan orang-orang terdekatnya. Termasuk Menteri Keuangan GAM bernama Tengku Muhammad Usman Lampoh Awe atau biasa disebut Usman.

Dikutip dari buku bigorafinya berjudul, “Sutiyoso The Field General, Totalitas Prajurit Para Komando” awalnya nama Sutiyoso tidak masuk dalam daftar pasukan yang diberangkatkan ke Aceh. Namun menjelang tengah malam, mantan Pangdam Jaya ini mendadak mendapat perintah menggantikan Mayor Yani Mulyadi untuk tugas operasi ke Aceh. Seluruh pasukan akan diberangkatkan pada pukul 05.00 WIB.



Sebagai prajurit Kopassus yang pernah ditugaskan dalam Operasi Flamboyan bersama Tim Umi di Timor-Timur sekarang Timor Leste, Sutiyoso langsung menyambut dengan sigap meskipun sempat merasa kaget. Bersama pasukannya, mantan Gubernur DKI Jakarta ini kemudian melakukan Operasi Sandi Yudha dengan sandi Nanggala 27.

Nyamar Jadi Sopir Pribadi, Jenderal Kopassus Ini Bekuk para Petinggi GAM


Setelah menjelajahi hutan demi hutan selama tiga bulan, Sutiyoso sempat frustasi karena tidak dapat mengetahui keberadaan Hasan Tiro Cs. Namun Sutiyoso tidak menyerah, mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) ini terus menelusuri Aceh yang sedemikian luas, mulai dari Aceh Barat, Aceh Tengah dan Aceh Timur, serta Pidie. Termasuk daerah Aceh lainnya.

Kerja keras Sutiyoso akhirnya membuahkan hasil. Sutiyoso mulai mengendus keberadaan Hasan Tiro dan petinggi GAM lainnya. Awalnya, Sutiyoso mendapat informasi jika juru masak Hasan Tiro kerap mengambil beras di sebuah rumah dekat hutan. Bersama pasukannya, Sutiyoso kemudian melakukan pengepungan.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1258 seconds (0.1#10.140)