Daftar Buronan Indonesia yang Pernah Menetap di Singapura
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indonesia akhirnya memiliki perjanjian ekstradisi dengan Singapura. Hal ini mendapat respons positif dari berbagai pihak, terutama aparat penegak hukum. Sebab selama ini mereka kesulitan memburu orang-orang yang tersangkut masalah hukum ketika telah berada di Singapura.
Ya, Singapura adalah negara tetangga yang menjadi salah satu “destinasi favorit’ pelarian para buronan kelas kakap. Bahkan, negara itu dijuluki sebagai ‘surganya para koruptor’. Banyak tersangka atau terpidana yang memilih bersembunyi di Singapura. Mereka bukan hanya terlibat kasus korupsi tetapi ada pula kasus lain. Berikut informasi lengkapnya yang diolah dari sejumlah sumber.
1. Hartawan Aluwi
Hartawan Aluwi saat ditangkap Kejagung. Foto/antara
Buronan korupsi kasus Bank Century Hartawan Aluwi bersembunyi di Singapura. Ia memiliki izin tinggal permanen di Singapura, dan membuatnya tetap bisa bebas menetap di sana meskipun masa berlaku paspornya sudah habis sejak 2012. Keberadaan Hartawan terendus pihak kepolisian di tahun 2014. Polisi langsung berkoordinasi dengan pihak berwenang di Singapura untuk mencabut izin tinggal Hartawan. Sehingga, keberadaannya di Singapura menjadi ilegal. Melansir Okezone, Hartawan yang merugikan negara sebesar Rp3,11 triliun itu diciduk di Singapura pada April 2016 dan langsung diterbangkan ke Jakarta.
2. Adelin Lis
Adelin Lis saat ditangkap Kejagung. Foto/dok.SINDOnews
Tersangka kasus korupsi dan pembalakan liar Adelin Lis akhirnya berhasil ditangkap di Singapura pada 2021. Dia tertangkap saat sedang masuk ke negara tersebut dan memalsukan paspor atas nama Hendro Leonardi. Sebelum kabur ke Singapura, Adelin pernah juga kabur ke Tiongkok pada 2006. Atas kasusnya itu, ia dipidana 10 tahun penjara dan denda Rp1 miliar.
3. Hendra Subrata
Paspor Hendra Subrata saat ditangkap tahun lalu. Foto/dok.SINDOnews
Setelah kurang lebih 10 tahun melarikan diri ke Singapura, tersangka kasus percobaan pembunuhan dan penganiayaan terhadap Hermanto Wibowo di wilayah Jakarta Barat, Hendra Subrata, akhirnya dipulangkan secara paksa ke Tanah Air pada Juni 2021. Mengutip SINDOnews, kejadian penganiayaan itu terjadi di tahun 2008 dan Hendra langsung ditetapkan sebagai tersangka. Hendra melakukan percobaan pembunuhan dengan memukulkan barbel ke bagian kepala korban.
4. Sjamsul Nursalim
Sjamsul Nursalim akhirnya lepas dari status buron setelah kasusnya dihentikan. Foto/ist
Mantan pemilik Bank Dagang Negara Indonesia atau BDNI, Sjamsul Nursalim yang terlibat dalam kasus korupsi BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia) diketahui masih menetap di Singapura bersama istrinya, Itjih Nursalim. Ia diprediksi merugikan negara hingga Rp4,58 triliun. Ia bersama istrinya sudah dipanggil KPK untuk memberikan keterangan. Namun, selalu mangkir. Bahkan, surat panggilan Sjamsul dipampang di KBRI Singapura. Belakangan, KPK mengalami kesulitan dalam menangkap Sjamsul dan Itjih. Keduanya ternyata memegang izin tinggal permanen di Singapura. KPK akhirnya menghentikan penyidikan terhadap kasus itu dan menghilangkan status buron Sjamsul dan Itjih.
Ya, Singapura adalah negara tetangga yang menjadi salah satu “destinasi favorit’ pelarian para buronan kelas kakap. Bahkan, negara itu dijuluki sebagai ‘surganya para koruptor’. Banyak tersangka atau terpidana yang memilih bersembunyi di Singapura. Mereka bukan hanya terlibat kasus korupsi tetapi ada pula kasus lain. Berikut informasi lengkapnya yang diolah dari sejumlah sumber.
1. Hartawan Aluwi
Hartawan Aluwi saat ditangkap Kejagung. Foto/antara
Buronan korupsi kasus Bank Century Hartawan Aluwi bersembunyi di Singapura. Ia memiliki izin tinggal permanen di Singapura, dan membuatnya tetap bisa bebas menetap di sana meskipun masa berlaku paspornya sudah habis sejak 2012. Keberadaan Hartawan terendus pihak kepolisian di tahun 2014. Polisi langsung berkoordinasi dengan pihak berwenang di Singapura untuk mencabut izin tinggal Hartawan. Sehingga, keberadaannya di Singapura menjadi ilegal. Melansir Okezone, Hartawan yang merugikan negara sebesar Rp3,11 triliun itu diciduk di Singapura pada April 2016 dan langsung diterbangkan ke Jakarta.
2. Adelin Lis
Adelin Lis saat ditangkap Kejagung. Foto/dok.SINDOnews
Tersangka kasus korupsi dan pembalakan liar Adelin Lis akhirnya berhasil ditangkap di Singapura pada 2021. Dia tertangkap saat sedang masuk ke negara tersebut dan memalsukan paspor atas nama Hendro Leonardi. Sebelum kabur ke Singapura, Adelin pernah juga kabur ke Tiongkok pada 2006. Atas kasusnya itu, ia dipidana 10 tahun penjara dan denda Rp1 miliar.
3. Hendra Subrata
Paspor Hendra Subrata saat ditangkap tahun lalu. Foto/dok.SINDOnews
Setelah kurang lebih 10 tahun melarikan diri ke Singapura, tersangka kasus percobaan pembunuhan dan penganiayaan terhadap Hermanto Wibowo di wilayah Jakarta Barat, Hendra Subrata, akhirnya dipulangkan secara paksa ke Tanah Air pada Juni 2021. Mengutip SINDOnews, kejadian penganiayaan itu terjadi di tahun 2008 dan Hendra langsung ditetapkan sebagai tersangka. Hendra melakukan percobaan pembunuhan dengan memukulkan barbel ke bagian kepala korban.
4. Sjamsul Nursalim
Sjamsul Nursalim akhirnya lepas dari status buron setelah kasusnya dihentikan. Foto/ist
Mantan pemilik Bank Dagang Negara Indonesia atau BDNI, Sjamsul Nursalim yang terlibat dalam kasus korupsi BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia) diketahui masih menetap di Singapura bersama istrinya, Itjih Nursalim. Ia diprediksi merugikan negara hingga Rp4,58 triliun. Ia bersama istrinya sudah dipanggil KPK untuk memberikan keterangan. Namun, selalu mangkir. Bahkan, surat panggilan Sjamsul dipampang di KBRI Singapura. Belakangan, KPK mengalami kesulitan dalam menangkap Sjamsul dan Itjih. Keduanya ternyata memegang izin tinggal permanen di Singapura. KPK akhirnya menghentikan penyidikan terhadap kasus itu dan menghilangkan status buron Sjamsul dan Itjih.
(muh)