Disegani! PM Singapura Akui Kehebatan Jenderal Asisten Pribadi Soeharto Ini
loading...
A
A
A
Peristiwa 15 Januari 1974 (Malari) dianggap sebagai contoh. Akibat peristiwa itu, banyak tokoh yang berkurang pengaruhnya atau tersingkir dari percaturan politik nasional.
Namun, Ali Moertopo malah makin menonjol. Dia dianggap memiliki daya tahan tersendiri dan juga tokoh yang multidimensi. Dapat menyesuaikan di mana ditempatkan, tetapi secara menyeluruh keberadaan Ali Moertopo memberikan warna tersendiri dalam kancah perpolitikan Orde Baru.
Sepak terjang Ali Moertopo tak hanya diakui di dalam negeri saja. Di dunia internasional, Ali Moertopo juga dinilai memiliki andil besar pada usaha-usaha membentuk ASEAN. Tercermin melalui keberhasilan melakukan persetujuan dengan Tan Sri Ghazali dari Malaysia.
Kesepakatan mengakhiri konfrontasi Indonesia dengan Malaysia ini kemudian membuka peluang selebar-lebarnya untuk membentuk suatu organisasi regional. Tujuan organisasi regional ini adalah untuk menjaga agar negara-negara di wilayah Asia Tenggara tidak lagi terjadi konfrontasi seperti yang terjadi antara Indonesia dan Malaysia.
Dengan jabatan yang paling strategis sebagai Aspri Presiden Soeharto, Ali Moertopo dinilai menjadi The Most Powerful Assistance of President. Pengakuan itu terlontar dari Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Kuan Yew.
Sosok Ali Moertopo dengan segenap kelebihan dan kurangannya telah menjadi tokoh penting dalam sejarah Indonesia, khususnya Orde Baru. Ia telah berperan dalam seluruh proses perubahan dan pembaharuan politik sejak 1966.
Perjuangan pembaruan yang diperjuangkan itu selalu bertumpu pada dasar politik Pancasila. Konsep dan proses pembaharuan sarat unsur dan warna progres yang berorientasi membangun untuk menyejahterakan kehidupan politik demi tantangan pembangunan.
Dalam benak teman-temannya Ali Moertopo dikenal sebagai tokoh nasional yang tidak pernah membeda-bedakan latar belakang seseorang. Karena itu ia memiliki banyak teman dari pelbagai kalangan. Ia mampu menghimpun semua eksponen dari semua spektrum politik dan organisasi kemasyarakatan yang ada.
Namun, Ali Moertopo malah makin menonjol. Dia dianggap memiliki daya tahan tersendiri dan juga tokoh yang multidimensi. Dapat menyesuaikan di mana ditempatkan, tetapi secara menyeluruh keberadaan Ali Moertopo memberikan warna tersendiri dalam kancah perpolitikan Orde Baru.
Sepak terjang Ali Moertopo tak hanya diakui di dalam negeri saja. Di dunia internasional, Ali Moertopo juga dinilai memiliki andil besar pada usaha-usaha membentuk ASEAN. Tercermin melalui keberhasilan melakukan persetujuan dengan Tan Sri Ghazali dari Malaysia.
Kesepakatan mengakhiri konfrontasi Indonesia dengan Malaysia ini kemudian membuka peluang selebar-lebarnya untuk membentuk suatu organisasi regional. Tujuan organisasi regional ini adalah untuk menjaga agar negara-negara di wilayah Asia Tenggara tidak lagi terjadi konfrontasi seperti yang terjadi antara Indonesia dan Malaysia.
Dengan jabatan yang paling strategis sebagai Aspri Presiden Soeharto, Ali Moertopo dinilai menjadi The Most Powerful Assistance of President. Pengakuan itu terlontar dari Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Kuan Yew.
Sosok Ali Moertopo dengan segenap kelebihan dan kurangannya telah menjadi tokoh penting dalam sejarah Indonesia, khususnya Orde Baru. Ia telah berperan dalam seluruh proses perubahan dan pembaharuan politik sejak 1966.
Perjuangan pembaruan yang diperjuangkan itu selalu bertumpu pada dasar politik Pancasila. Konsep dan proses pembaharuan sarat unsur dan warna progres yang berorientasi membangun untuk menyejahterakan kehidupan politik demi tantangan pembangunan.
Dalam benak teman-temannya Ali Moertopo dikenal sebagai tokoh nasional yang tidak pernah membeda-bedakan latar belakang seseorang. Karena itu ia memiliki banyak teman dari pelbagai kalangan. Ia mampu menghimpun semua eksponen dari semua spektrum politik dan organisasi kemasyarakatan yang ada.
(kri)