Disegani! PM Singapura Akui Kehebatan Jenderal Asisten Pribadi Soeharto Ini

Rabu, 19 Januari 2022 - 05:24 WIB
loading...
Disegani! PM Singapura...
Kiprah Letjen (Purn) Ali Moertopo di dunia militer dan intelijen Indonesia sangat besar. Ia kerap dikait-kaitkan dengan berbagai operasi di luar struktural untuk kepentingan Presiden RI ke-2 Soeharto. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Kiprah Letjen (Purn) Ali Moertopo di dunia militer dan intelijen Indonesia sangat besar. Ia kerap dikait-kaitkan dengan berbagai operasi di luar struktural untuk kepentingan Presiden RI ke-2 Soeharto .

Namun, melihat sosok Ali Moertopo tidak bisa dilakukan dengan satu sisi saja. Ali Moertopo memang dikenal sosok kontroversial sekaligus penuh misteri. Tapi di sisi lain, jasanya bagi Indonesia tidaklah sedikit.

Ada banyak bagian kisah perjalanan hidupnya yang sampa kini masih gelap. Sejumlah literatur biasanya menempatkan Ali Moertopo pada dua sisi, positif dan negatif.

Dikutip dari buku Ali Moertopo & Dunia Intelijen Indonesia yang ditulis oleh M Aref Rahmat, Mangkyo begitu sapaan akrab Ali Moertopo dalam keluarga adalah tokoh populer yang dekat dengan bermacam kelompok. Ia dianggap "bapak" oleh banyak kelompok, antara lain pemuda dan mahasiswa. Ia bahkan akrab dan membantu banyak tokoh PRRI dan Permesta yang sebelumnya disisihkan. Pernah juga ia membina beberapa bekas tokoh DI/TII.

Semua itu dilakukannya tatkala ia memimpin Opsus (Operasi Khusus) yang semula dibentuk dalam perjuangan mengembalikan Irian Barat ke wilayah RI. Dalam penataan kembali kehidupan politik Orde Baru, peranan Ali Moertopo sangat menonjol. Namun, dalam peran sebagai "operator" atau "pendobrak" itulah ia dituding sebagai pemecah belah parpol.

Dalam pemerintahan Orde baru posisi yang ia tempati sangat strategis. Ali Moertopo pernah menjadi Spri (Staf Presiden) atau Aspri (Asisten Presiden) yang memiliki akses langsung kepada Presiden.

Dia piawai dalam bernegosiasi dan menyatukan berbagai kelompok dari latar belakang berbeda dalam melaksanakan suatu tugas. Namun, tidak banya literatur yang mengulas tentang kehidupan pribadi Ali Moertopo, ia justru lebih banyak dikenal lewat peranannya dalam pemerintahan Orde Baru.

Direktur Lembaga Riset Kebudayaan Nasional LIPI Dr Alfian menganggap Ali Moertopo adalah tokoh yang kontroversial. Ia melahirkan beberapa ide yang menarik, seperti akselerasi pembangunan dan masa mengambang. Ide itu kontroversial itu mulanya tidak bisa diterima masyarakat tapi kemudian lambat-laun diterima.

Lebih lanjut Dr Alfian menuturkan Ali Moertopo kadang kala melawan arus karena mempunyai sense of purpose (tekad) yang sangat kuat dalam pembangunan bangsa. Bahkan, dia berani mengambil risiko dalam tingkah laku politiknya.

Dalam pengamatan Alfian, Ali Moertopo mempunyai kelebihan mampu keluar dari berbagai krisis politik. "Ia bahkan menjadikan krisis itu sebagai faktor untuk mengembangkan dirinya," tuturnya.

Peristiwa 15 Januari 1974 (Malari) dianggap sebagai contoh. Akibat peristiwa itu, banyak tokoh yang berkurang pengaruhnya atau tersingkir dari percaturan politik nasional.

Namun, Ali Moertopo malah makin menonjol. Dia dianggap memiliki daya tahan tersendiri dan juga tokoh yang multidimensi. Dapat menyesuaikan di mana ditempatkan, tetapi secara menyeluruh keberadaan Ali Moertopo memberikan warna tersendiri dalam kancah perpolitikan Orde Baru.

Sepak terjang Ali Moertopo tak hanya diakui di dalam negeri saja. Di dunia internasional, Ali Moertopo juga dinilai memiliki andil besar pada usaha-usaha membentuk ASEAN. Tercermin melalui keberhasilan melakukan persetujuan dengan Tan Sri Ghazali dari Malaysia.

Kesepakatan mengakhiri konfrontasi Indonesia dengan Malaysia ini kemudian membuka peluang selebar-lebarnya untuk membentuk suatu organisasi regional. Tujuan organisasi regional ini adalah untuk menjaga agar negara-negara di wilayah Asia Tenggara tidak lagi terjadi konfrontasi seperti yang terjadi antara Indonesia dan Malaysia.

Dengan jabatan yang paling strategis sebagai Aspri Presiden Soeharto, Ali Moertopo dinilai menjadi The Most Powerful Assistance of President. Pengakuan itu terlontar dari Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Kuan Yew.

Sosok Ali Moertopo dengan segenap kelebihan dan kurangannya telah menjadi tokoh penting dalam sejarah Indonesia, khususnya Orde Baru. Ia telah berperan dalam seluruh proses perubahan dan pembaharuan politik sejak 1966.

Perjuangan pembaruan yang diperjuangkan itu selalu bertumpu pada dasar politik Pancasila. Konsep dan proses pembaharuan sarat unsur dan warna progres yang berorientasi membangun untuk menyejahterakan kehidupan politik demi tantangan pembangunan.

Dalam benak teman-temannya Ali Moertopo dikenal sebagai tokoh nasional yang tidak pernah membeda-bedakan latar belakang seseorang. Karena itu ia memiliki banyak teman dari pelbagai kalangan. Ia mampu menghimpun semua eksponen dari semua spektrum politik dan organisasi kemasyarakatan yang ada.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1466 seconds (0.1#10.140)