Menagih Filmisasi Novel Passion Cinta

Jum'at, 14 Januari 2022 - 06:11 WIB
loading...
A A A
Di balik sukses keluarga Wim-Lili, muncullah badai menghajar. Krisis moneter yang melanda tahun 1997/1998 menjadi titik balik. Zero point return. Wim terjerat piutang. Wim dihujat rekanan kerja, karyawan, bahkan karib seiman. Wim tandas. Telak terjungkal. Nyaris tak bermartabat. Benar-benar Wim sakaratul maut. Terpaksa, Wim menjual aset vital, hotel Phoenix, demi kepul asa hidup baru.

Menuai Amalan

Kini kembali Wim merangkaki hidup. Hidup dari nol dan kudu mengais rongsokan lagi. Namun, Tuhan berkarya. Usaha percetakan-mini memulihkan luka hidup Wim. Andi-mini semakin membubung besar menjadi CV Andi hingga unjuk gigi menjadi Andi Offset, hotel di Kaliurang hidup, rumah doa Imelda berkumandang. Tuhan memberkati.

Saat indah mengepung inilah, sirosis (gangguan karena pengerutan/pengerasan hati) Lili kambuh. Lili ambruk. Lili akut. Lili koma.

Novel ini juga mengisahkan mukjizat Allah. Sirosis Lili yang sudah stadium empat, pernah sembuh total karena kuasa cinta, doa, iman, dan harapan (hlm. 250). Tetapi, suratan takdir harus diterima. Lili menutup mata selamanya ketika keluarga dan anak-anak telah mampu mensyukuri anugerah-Nya. Benar-benar Wim-Lili menjadi pendekar kehidupan. Keluarga petarung pun petualang cinta yang menggelinding humanistis, penuh iman, saleh, dan teberkati Allah.

“Banyak godaan dan ujian mengelilingi kita. Kita harus bertarung mempertahankan diri untuk berada dalam nilai-nilai baik dan berjalan dengan kebenaran. Itulah kunci kemenangan hidup manusia. Dunia ini pertarungan.” (hlm. 301)

Secara tidak langsung, tetapi justru tersurat bahwa novel tebal ini seakan menjadi primbon pembaca untuk meraih sukses manakala menggauli bisnis. Kaya harta, kaya hati, kaya iman yang bertumbuh untuk melayani sesama tanpa pandang bulu melampaui ras, suku bangsa, dan agama yang sekadar baju rombeng belaka. Sebagai karakter tilik diri, begitukah amalan cinta platonis? Seronokkah kini jika aku tetap menagih filmisasinya pada 2022 ini? Sebab cinta adalah passion pasar keabadian semua insan. *
(hdr)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1699 seconds (0.1#10.140)