Dubes Sukmo Harsono Beberkan Capaian KBRI Panama
loading...
A
A
A
JAKARTA - Duta Besar (Dubes) Sukmo Harsono sudah setahun bertugas sejak kedatangannya di Panama City pada 1 November 2021. Dia dilantik menjadi Dubes Republik Indonesia untuk Panama City merangkap Honduras, Kosta Rica, dan Nikaragua pada 14 September 2020 oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Dalam situasi awal tahun 2021 Panama sempat melakukan lockdown dan WFH (Work From Home, red) ketat, namun berbagai strategi dan inovasi terus dilakukan, sehingga dari segi perdagangan terjadi peningkatan nilai ekspor di empat negara akreditasi, secara berurutan tertinggi adalah, Honduras, Nikaragua, Kosta Rica, dan Panama,” kata Sukmo kepada SINDOnews, Rabu (12/1/2022).
Dia mengungkapkan adanya enam kali revisi anggaran oleh pemerintah pusat di Jakarta dikarenakan fokus pada penanganan Covid 19 tidak menyurutkan langkah-langkahnya dan para diplomat dalam bekerja secara optimal. “Catatan penting selain kenaikan di bidang ekspor adalah dalam hal perlindungan WNI, di antaranya mendesak kenaikan standar minimum gaji ABK WNI di kapal-kapal milik Gilontas milik Taiwan di Panama dari 300 USD per bulan menjadi 450 USD per bulan,” imbuhnya.
Sedangkan keberhasilan dari bidang politik, kata dia, di antaranya kesepakatan bilateral yang ditandatangani oleh negara akreditasi dengan Pemerintah Republik Indonesia dan perolehan dukungan Indonesia di berbagai forum internasional. “Salah satunya adalah dukungan Honduras dan Nikaragua atas pencalonan Menteri Luar Negeri RI H.E. Retno Marsudi sebagai Co-Chair COVA advanced Market Commitenment (AMC) Engagement Group,” ungkapnya.
Kemudian, dia memaparkan di bidang penerangan dan sosial budaya telah menorehkan kerja sama antara Universitas Indonesia dan Panama, serta LOi INALAC Business Networking, dan peningkatan pengenalan masyarakat negara akreditasi di berbagai sektor terhadap Indonesia. “Secara umum jika dibandingkan dengan periode sebelumnya, capaian kinerja KBRI Panama City tahun ini sebesar 105,31 % mengalami peningkatan dari capaian kinerja tahun 2020 sebesar 89,21 %,” ujarnya.
Dia menjelaskan, kegiatan KBRI Panama City dilaksanakan sesuai dengan penetapan kinerja dan disusun berdasarkan ketentuan pusat, yakni memuat 10 sasaran strategis dan 13 indikator kinerja utama. Mengingat kendala Covid-19 pada 2021 di Panama sangat tinggi dan berdampak luas, maka apa yang dicapai KBRI Panama City 2021 sudah cukup maksimal.
“Sebagai dubes, saya mengakui kinerja ini harus diakui tidaklah membanggakan. Dengan anggaran yang terus mengalami penyesuaian sepanjang 2021, kinerja KBRI Panama City masih harus terus ditingkatkan, sehingga kinerjanya dapat lebih akuntabel, efektif, dan efisien dalam mengimplementasikan kebijakan nasional dan kebijakan Kementerian Luar Negeri RI, mudah-mudahan tahun 2022 akan lebih baik lagi, banyak PR yang harus diselesaikan setiap harinya," pungkasnya.
“Dalam situasi awal tahun 2021 Panama sempat melakukan lockdown dan WFH (Work From Home, red) ketat, namun berbagai strategi dan inovasi terus dilakukan, sehingga dari segi perdagangan terjadi peningkatan nilai ekspor di empat negara akreditasi, secara berurutan tertinggi adalah, Honduras, Nikaragua, Kosta Rica, dan Panama,” kata Sukmo kepada SINDOnews, Rabu (12/1/2022).
Dia mengungkapkan adanya enam kali revisi anggaran oleh pemerintah pusat di Jakarta dikarenakan fokus pada penanganan Covid 19 tidak menyurutkan langkah-langkahnya dan para diplomat dalam bekerja secara optimal. “Catatan penting selain kenaikan di bidang ekspor adalah dalam hal perlindungan WNI, di antaranya mendesak kenaikan standar minimum gaji ABK WNI di kapal-kapal milik Gilontas milik Taiwan di Panama dari 300 USD per bulan menjadi 450 USD per bulan,” imbuhnya.
Sedangkan keberhasilan dari bidang politik, kata dia, di antaranya kesepakatan bilateral yang ditandatangani oleh negara akreditasi dengan Pemerintah Republik Indonesia dan perolehan dukungan Indonesia di berbagai forum internasional. “Salah satunya adalah dukungan Honduras dan Nikaragua atas pencalonan Menteri Luar Negeri RI H.E. Retno Marsudi sebagai Co-Chair COVA advanced Market Commitenment (AMC) Engagement Group,” ungkapnya.
Kemudian, dia memaparkan di bidang penerangan dan sosial budaya telah menorehkan kerja sama antara Universitas Indonesia dan Panama, serta LOi INALAC Business Networking, dan peningkatan pengenalan masyarakat negara akreditasi di berbagai sektor terhadap Indonesia. “Secara umum jika dibandingkan dengan periode sebelumnya, capaian kinerja KBRI Panama City tahun ini sebesar 105,31 % mengalami peningkatan dari capaian kinerja tahun 2020 sebesar 89,21 %,” ujarnya.
Dia menjelaskan, kegiatan KBRI Panama City dilaksanakan sesuai dengan penetapan kinerja dan disusun berdasarkan ketentuan pusat, yakni memuat 10 sasaran strategis dan 13 indikator kinerja utama. Mengingat kendala Covid-19 pada 2021 di Panama sangat tinggi dan berdampak luas, maka apa yang dicapai KBRI Panama City 2021 sudah cukup maksimal.
“Sebagai dubes, saya mengakui kinerja ini harus diakui tidaklah membanggakan. Dengan anggaran yang terus mengalami penyesuaian sepanjang 2021, kinerja KBRI Panama City masih harus terus ditingkatkan, sehingga kinerjanya dapat lebih akuntabel, efektif, dan efisien dalam mengimplementasikan kebijakan nasional dan kebijakan Kementerian Luar Negeri RI, mudah-mudahan tahun 2022 akan lebih baik lagi, banyak PR yang harus diselesaikan setiap harinya," pungkasnya.
(rca)