Modal Besar, Tantangan, dan Peluang Indonesia di 2022

Rabu, 12 Januari 2022 - 15:00 WIB
loading...
A A A
Seandainya, ini seandainya, jika konstitusi dan hukum mengizinkan, jika rakyat mendukung, dan jika parlemen menyetujui, tentu akan sangat bermanfaat bagi bangsa dan negara Indonesia jika masa tugas Presiden Jokowi ditambah dua tahun sebagai kompensasi waktunya yang hilang selama pandemi ini.

Apalagi saat ini Indonesia berada pada posisi Presidensi G20. Posisi ini sangat strategis. Memang ada yang bilang bahwa hal itu hanya soal pergiliran saja. Dari sisi prosesnya memang betul seperti itu. Namun faktanya kursi itu diduduki Indonesia, riilnya oleh Jokowi. Tentu di dalamnya ada banyak opportunity, peluang. Indonesia bisa memanfaatkan posisi itu untuk mempromosikan Indonesia. Untuk mendatangkan investasi. Salah satu hal yang sangat penting adalah bagaimana menyelesaikan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru. Kita tidak tahu apakah pemimpin berikutnya memiliki komitmen kuat atau tidak terhadap pembangunan IKN yang baru.

Kekurangan pemerintahan sekarang ada pada beberapa gelintir menterinya saja, karena secara umum sudah sangat bagus. Hal itu bisa dilihat pada isu-isu yang menonjol di sekitar kinerja pemerintah. Artinya, hanya menyangkut beberapa gelintir saja. Faktornya sudah jelas. Ada yang tidak fokus, ada yang kurang mampu, dan ada yang sibuk mengurusi kepentingan pribadinya. Padahal visi Presiden sudah jelas, regulasi juga sudah jelas, tapi kebijakannya malah bertentangan.

Soal harga kebutuhan rakyat “melangit” saat ini pun salah satu bukti kurang koordinasi, lemah kepemimpinan, dan lemah manajerial. Jadi solusinya adalah reshuffle. Sama seperti menteri kesehatan soal pandemi saat itu (Desember 2020). Begitu diganti langsung beres.

Di era media sosial dan eraposttruthsaat ini rakyat juga harus cermat dan hati-hati. Banyak hoaks berseliweran. Cek dulu saat mendapat informasi. Jangan mudah diadu-domba.

Indonesia memang didirikan dengan semangat menyala, tapi tetap jernih dalam masa pergolakan saat itu. Bung Karno dan Bung Hatta saat itu begitu tenang menghadapi perseteruan dua kekuatan dalam Perang Dunia II maupun dalam menghadapi gejolak anak muda yang ingin proklamasi segera. Pada saat yang sama, rakyat juga bersabar menunggu langkah para pemimpin bangsa saat itu. Jadi, kita sudah punya guru yang sangat baik dalam hal seperti ini.
(bmm)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1425 seconds (0.1#10.140)