Kemenkominfo Klaim 11.000 Desa Tertinggal Sudah Terjangkau Jaringan 4G

Rabu, 10 Juni 2020 - 19:09 WIB
loading...
Kemenkominfo Klaim 11.000...
Kemenkominfo mengklaim bersama operator seluler telah membangun jaringan 4G di lebih dari 11.000 desa/kelurahan di wilayah tertinggal. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Ahmad M. Ramli mengatakan pemerintah bersama operator seluler telah membangun jaringan 4G di lebih dari 11.000 desa/kelurahan di wilayah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).

“Sebanyak 11.228 dari 20.341 desa di wilayah 3T sudah terkover,” tutur Dirjen PPI dalam webinar bertajuk Pemerataan Jaringan Telekomunikasi dalam Menyongsong New Normal, Rabu (10/6/2020). (Baca juga: Kominfo dan Operator Diminta Sediakan Internet Murah untuk Siswa)

Secara akumulatif, sudah 70.670 desa dari total 83.218 desa/kelurahan di seluruh Indonesia yang sudah terjangkau layanan 4G, termasuk desa di wilayah 3T. Ramli mengatakan, Kementerian Kominfo terus mewujudkan pemerataan akses internet agar dirasakan seluruh masyarakat. Pada wilayah yang sudah terkover 4G, pemerintah juga memastikan kualitas layanannya. “Jadi pemerintah sudah melakukan bersama-sama dengan operator, tidak hanya membangun daerah-daerah yang non 3T, tetapi juga yang 3T,” jelasnya.

Terkait penyediaan fasilitas jaringan 4G di 11.228 desa di 3T, sebanyak 1.606 desa dibangun oleh BAKTI Kominfo dengan menggunakan dana universal service obligation (USO), sedangkan 9.622 desa lainnya disediakan oleh operator. Ramli menambahkan, pemerintah terus berupaya untuk menyediakan fasilitas bagi 12.548 desa/kelurahan lainnya yang belum terjangkau 4G. Sebanyak 9.113 desa berada di wilayah 3T dan sisanya berada di daerah non-3T. (Baca juga: 12.988 Sekolah Belum Terkoneksi Internet)

Untuk wilayah non 3T yang belum terpenuhi jaringan internet 4G, kata dia, pemerintah akan menyerahkan kepada operator-operator seluler untuk membangun. Adapun di wilayah 3T akan diberikan oleh BAKTI. “Karena desa-desa yang 9.113 ini otomatis sebetulnya mungkin secara keekonomian bagi operator agak kurang menarik karena mungkin penduduknya kecil, tetapi tetap harus (ada layanan internet), walaupun penduduknya sedikit desa itu tetap harus kita kasih sinyal,” kata Ramli.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1685 seconds (0.1#10.140)