Koalisi Masyarakat Sipil Ingatkan Masih Ada Warga Belum Tersentuh Vaksin

Selasa, 28 Desember 2021 - 16:59 WIB
loading...
Koalisi Masyarakat Sipil...
Masyarakat suku Baduy mengikuti vaksinasi Covid-19. FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Pemerintah saat ini tengah berupaya mempercepat pemberian vaksinasi booster kepada masyarakat umum. Namun pemerintah diingatkan untuk tidak melupakan hak warga negara yang sama sekali belum tersentuh program vaksinasi , terutama sejak dosis I.

Hamid Abidin, pengurus Filantropi Indonesia, salah satu organisasi anggota Koalisi Masyarakat Sipil untuk Akses Vaksinasi bagi Masyarakat Adat dan Kelompok Rentan, mengatakan, keberadaan kelompok rentan di beberapa daerah, lebih-lebih di luar Jawa, mesti disadari di tengah upaya pemerintah menggencarkan booster. Pasalnya, akses vaksinasi bagi masyarakat adat, warga pelosok, penyandang disabilitas, atau kelompok rentan lain tak semudah warga umum yang tinggal di dekat pusat kota.

"Kami sudah berupaya membantu pemerintah untuk memfasilitasi vaksinasi. Ternyata banyak yang belum divaksin," ujarnya, Selasa (28/12/2021).

Baca juga: Airlangga: Vaksinasi Anak Bagus untuk Memulai Sekolah Tatap Muka

Selama program vaksinasi berlangsung, Koalisi telah ikut menyuntikkan vaksin bagi masyarakat adat dan kelompok rentan. Hingga hari ini, lebih dari 141.255 dosis telah diberikan kepada masyarakat adat, warga daerah terpencil, penyandang disabilitas, lansia, perempuan kepala keluarga, petani, nelayan, buruh, dan transgender.

Cakupan bantuan Koalisi pun luas. Sepanjang Agustus–Desember, Koalisi telah menyokong pemberian vaksin dosis I dan II setidaknya di 24 provinsi. Daerah itu meliputi Sumatera (Aceh, Riau, Palembang, Jambi, Lampung, Bengkulu), Kalimantan (Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah), Jawa (Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur) Bali, NTB, NTT, Sulawesi (Gorontalo, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara), Maluku Utara, dan Papua Barat.

Menurut Hamid, perkara lokasi dan status sebaiknya tidak menjadi penghalang bagi pemerataan program. Jangan sampai ada warga menerima booster, tapi banyak warga lain sama sekali tidak beroleh vaksin hanya karena tinggal di wilayah terpencil atau sulit mengakses vaksin. "Jadi, pemerintah yang memiliki sumber daya perlu memberi perhatian dan mendukung vaksinasi kelompok rentan," katanya.

Baca juga: Target 70 %, Vaksinasi Massal Kian Masif Jelang Akhir Tahun di Hulu Sungai Utara

Tantangan Vaksinasi Kelompok Rentan
Memang, memberikan vaksin pada masyarakat adat dan kelompok rentan tidak mudah. Mereka jelas menghadapi beragam kendala. Mulai dari hoaks, sosialisasi, data, penyelenggaraan, hingga akses ke lokasi vaksinasi.

Annas Radin Syarif sanggup bersaksi ihwal kendala lokasi dan kondisi geografis yang membatasi kalangan masyarakat adat. Menurut ketua Tanggap Darurat Aliansi Masyarakat Adat Nasional (AMAN) itu, lokasi akhirnya juga menyulitkan upaya sosialisasi untuk kalangan tersebut. "Kadang minat mereka untuk divaksin turun, karena lokasi vaksinasi jauh di kota," kata Annas.

Akan hal kalangan disabilitas, problem utamanya pun khas, yakni data. Menurut Ketua Umum Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI), Maulani Rotinsulu, data penyandang disabilitas pada dinas-dinas terkait begitu minim. Bukan HWDI saja yang bersua dengan data tersebut. Organisasi Harapan Nusantara (OHANA) demikian pula. Ini membuat OHANA harus mengumpulkan informasi sendiri dari komunitas penyandang disabilitas, sebagaimana diakui salah satu pendirinya, Buyung Ridwan Tanjung.

"Di sisi lain, sentra-sentra vaksin terbatas karena tak dilengkapi dengan fasilitas pendukung bagi disabilitas," ujar Maulani.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Kronologi Pengawal Panglima...
Kronologi Pengawal Panglima TNI Diduga Intimidasi Jurnalis, Koalisi Masyarakat Sipil Desak Denpom Turun Tangan
Tolak Bubarkan Diri,...
Tolak Bubarkan Diri, Massa Aksi Indonesia Gelap Blokade Jalan Bundaran Air Mancur
Hari Ini Demo Indonesia...
Hari Ini Demo Indonesia Gelap Digelar Serentak di Berbagai Daerah
Koalisi Sipil Kritik...
Koalisi Sipil Kritik Wacana Penambahan Kewenangan Penegak Hukum dan Militer
Koalisi Masyarkat Sipil...
Koalisi Masyarkat Sipil Nilai Pernyataan Menhan Soal Peran DPN Keliru
Koalisi Masyarakat Sipil...
Koalisi Masyarakat Sipil untuk Transisi Energi Berkeadilan Beri 8 Langkah Quick Wins ke Prabowo-Gibran
Pernyataan Panglima...
Pernyataan Panglima Soal Multifungsi ABRI Tak Sejalan dengan Semangat Reformasi TNI
Koalisi Masyarakat Sipil...
Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi Serahkan 20 Nama Pansel Capim KPK ke KSP
Jokowi Diminta Lihat...
Jokowi Diminta Lihat Rekam Jejak Pansel Capim KPK
Rekomendasi
Bacaan Zikir Wanita...
Bacaan Zikir Wanita Haid di Bulan Ramadan
Berapa Kg Zakat Fitrah...
Berapa Kg Zakat Fitrah untuk 1 Orang? Simak Ketentuannya
Kiper Bahrain Ketar-ketir:...
Kiper Bahrain Ketar-ketir: Timnas Indonesia Sama Sulitnya dengan Lawan Raksasa Asia
Berita Terkini
Eksepsi Ditolak, Tom...
Eksepsi Ditolak, Tom Lembong: Kami Hormati Putusan Majelis Hakim
3 menit yang lalu
Presiden Bakal Umumkan...
Presiden Bakal Umumkan Tunjangan Guru ASN Langsung ke Rekening
1 jam yang lalu
Menkomdigi Sebut Status...
Menkomdigi Sebut Status Seskab Berlandaskan Kewenangan Konstitusional
2 jam yang lalu
Ahok Penuhi Panggilan...
Ahok Penuhi Panggilan Kejagung: Apa yang Saya Tahu Akan Saya Sampaikan!
2 jam yang lalu
Daftar Lengkap 10 Kapolda...
Daftar Lengkap 10 Kapolda Baru pada Mutasi Polri Maret 2025, Ini Nama-namanya
3 jam yang lalu
Mutasi Polri Maret 2025:...
Mutasi Polri Maret 2025: Irjen Rusdi Hartono Jabat Kapolda Sulsel, Brigjen Mardiyono Kapolda Bengkulu
3 jam yang lalu
Infografis
Terus Serang Warga Sipil...
Terus Serang Warga Sipil di Gaza, 8 Negara ini Setia Bantu Israel
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved