5 Jenderal TNI Jadi Perbincangan Publik 2021, Nomor 4 Dianggap Kontroversial
loading...
A
A
A
Abituren Akademi Militer (Akmil) 1988 ini dinilai sebagai sosok pemimpin yang tegas dan tidak kenal kompromi terhadap kelompok-kelompok yang dianggapnya mengancam keutuhan NKRI. Salah satu sikap tegasnya adalah memerintahkan prajurit TNI mencopot baliho ormas Front Pembela Islam (FPI). Dudung yang saat itu menjabat sebagai Pangdam Jaya ini juga mengancam akan membubarkan ormas pimpinan Habib Rizieq Shihab tersebut jika kerap membuat kegaduhan.
Bukan hanya itu, mantan Pangkostrad ini juga menyatakan bakal menindak tegas aksi premanisme yang dilakukan debt collector karena dianggap meresahkan masyarakat. Karena sikapnya tersebut, nama Dudung kerap masuk dalam pemberitaan media massa.
Belakangan ini, nama Dudung semakin melejit setelah mengeluarkan beberapa pernyataan yang dinilai kontroversial di antaranya, menyebut Tuhannya bukan orang Arab; menyatakan bahwa semua agama benar, tidak perlu mempelajari agama terlalu dalam dan menganggap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua sebagai saudara serta turun langsung memantau Aksi Reuni 212 di Monas, Jakarta Pusat.
Di balik sikapnya yang selalu dianggap mengundang kontroversi, Dudung yang kerap didampingi Habib Husein bin Hasyim bin Toha Baagil, ulama kondang dari Tuban, Jawa Timur ini memiliki perhatian terhadap Islam. Di antaranya, meng-Islam-kan ratusan orang dan merekrut santri menjadi prajurit TNI.
5. Laksamana TNI Yudo Margono
Sejak dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) ke-27 pada 20 Mei 2020 lalu, nama Laksamana TNI Yudo Margono kerap mendapat perhatian publik. Alumnus Akademi Angkatan Laut (AAL) 1988 ini dianggap sebagai sosok pemimpin yang cerdas yang mampu membawa TNI AL semakin maju. Di bawah kepemimpinannya, modernisasi alutsista berjalan dengan baik. Sejumlah kapal perang canggih dan modern kini telah memperkuat armada tempur Angkatan Laut.
Nama mantan Pangkoarmada I ini sebenarnya sudah sering disebut-sebut karena keberhasilannya menemukan bangkai pesawat Lion Air JT 160 yang jatuh di perairan Laut Jawa pada 2019. Bahkan, di bawah pimpinannya tak butuh lama untuk menemukan serpihan dan CVR bagian dari kotak hitam pesawat nahas tersebut. Keberhasilan ini menghantarkannya menjadi Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I hingga menjadi KSAL.
Saat pandemi Covid-19 merebak, Yudo mendapat kepercayaan untuk menangani WNI yang pulang dari Wuhan, China di Natuna. Termasuk observasi ABK kapal pesiar di Kepulauan Seribu. Nama Yudo semakin populer ketika digadang-gadang menjadi calon Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang memasuki masa pensiun.
Bukan hanya itu, mantan Pangkostrad ini juga menyatakan bakal menindak tegas aksi premanisme yang dilakukan debt collector karena dianggap meresahkan masyarakat. Karena sikapnya tersebut, nama Dudung kerap masuk dalam pemberitaan media massa.
Belakangan ini, nama Dudung semakin melejit setelah mengeluarkan beberapa pernyataan yang dinilai kontroversial di antaranya, menyebut Tuhannya bukan orang Arab; menyatakan bahwa semua agama benar, tidak perlu mempelajari agama terlalu dalam dan menganggap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua sebagai saudara serta turun langsung memantau Aksi Reuni 212 di Monas, Jakarta Pusat.
Di balik sikapnya yang selalu dianggap mengundang kontroversi, Dudung yang kerap didampingi Habib Husein bin Hasyim bin Toha Baagil, ulama kondang dari Tuban, Jawa Timur ini memiliki perhatian terhadap Islam. Di antaranya, meng-Islam-kan ratusan orang dan merekrut santri menjadi prajurit TNI.
5. Laksamana TNI Yudo Margono
Sejak dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) ke-27 pada 20 Mei 2020 lalu, nama Laksamana TNI Yudo Margono kerap mendapat perhatian publik. Alumnus Akademi Angkatan Laut (AAL) 1988 ini dianggap sebagai sosok pemimpin yang cerdas yang mampu membawa TNI AL semakin maju. Di bawah kepemimpinannya, modernisasi alutsista berjalan dengan baik. Sejumlah kapal perang canggih dan modern kini telah memperkuat armada tempur Angkatan Laut.
Nama mantan Pangkoarmada I ini sebenarnya sudah sering disebut-sebut karena keberhasilannya menemukan bangkai pesawat Lion Air JT 160 yang jatuh di perairan Laut Jawa pada 2019. Bahkan, di bawah pimpinannya tak butuh lama untuk menemukan serpihan dan CVR bagian dari kotak hitam pesawat nahas tersebut. Keberhasilan ini menghantarkannya menjadi Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I hingga menjadi KSAL.
Saat pandemi Covid-19 merebak, Yudo mendapat kepercayaan untuk menangani WNI yang pulang dari Wuhan, China di Natuna. Termasuk observasi ABK kapal pesiar di Kepulauan Seribu. Nama Yudo semakin populer ketika digadang-gadang menjadi calon Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang memasuki masa pensiun.
(cip)