5 Jenderal TNI Jadi Perbincangan Publik 2021, Nomor 4 Dianggap Kontroversial

Jum'at, 24 Desember 2021 - 05:29 WIB
loading...
5 Jenderal TNI Jadi Perbincangan Publik 2021, Nomor 4 Dianggap Kontroversial
Sejumlah Perwira Tinggi (Pati) TNI menjadi perhatian publik lantaran dinilai kontroversial. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Sepanjang 2021, sejumlah Perwira Tinggi (Pati) TNI baik Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Udara (AU) menjadi perhatian publik. Nama mereka selalu menjadi bahan perbincangan masyarakat luas terutama di media sosial (medsos).

Selain dianggap kontroversial karena tindakan dan keputusannya kerap memicu pro dan kontra di masyarakat. Namun ada juga yang menilai mereka karena memiliki dedikasi dan loyalitas tinggi selama pengabdiannya kepada negara dan bangsa sehingga cocok menjadi pemimpin bangsa ke depan.



Berikut ini 5 Pati TNI yang banyak diperbincangkan masyarakat:

1. Letjen TNI (Purn) Doni Monardo

Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang pensiun pada 1 Juni 2021 lalu, dinilai sebagai sosok yang memiliki dedikasi dan loyalitas tinggi. Dengan tangan dinginnya, Doni dianggap berhasil menekan penyebaran Covid-19 di Indonesia. Dilantik pada 9 Januari 2019 ini, mantan Danjen Kopassus yang baru setahun menjabat sebagai Kepala BNPB ini langsung diuji dengan munculnya pandemi Covid-19 yang mengguncang negara-negara di dunia termasuk Indonesia.

Untuk menekan laju penyebaran Covid-19, Presiden Jokowi langsung mengeluarkan Keputusan Presiden RI Nomor 7/2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 pada Jumat, 13 Maret 2020. Di mana Doni langsung ditunjuk sebagai Ketua Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden.

Mengemban amanat tersebut, abituren Akademi Militer (Akmil) 1985 ini dengan sigap mengeluarkan kebijakan berupa disiplin 3M yakni, mengenakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan 3T yaitu, testing, tracing, treatment. Mantan Danpaspampres di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini bersama stakeholders lainnya juga menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), percepatan vaksinasi dan sebagainya.

Selain pandemi Covid-19, ada banyak pencapaian yang dilakukan Doni selama dua tahun menjabat sebagai Kepala BNPB. Di antaranya, penanggulangan gempa bumi di Mamuju, Sulawesi Barat dan cuaca ekstrem di Nusa Tenggara Barat (NTB).

2. Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto

Selama kurang lebih empat tahun menjabat sebagai Panglima TNI sejak 2017-2021, Marsekal Hadi Tjahjanto dinilai mampu menjaga dan meningkatkan sinergitas dan soliditas TNI-Polri. Hal itu dapat dilihat dari seringnya pimpinan TNI ini menghadiri kegiatan bersama-sama dengan pimpinan Polri yang saat itu dijabat Jenderal Pol (Purn) Tito Karnavian dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.

Sikapnya yang tenang dan tegas, mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) ini terbukti mampu meminimalisasi gesekan antara kedua institusi tersebut. Pasalnya, sinergitas dan soliditas yang digaungkan lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) 1986 ini tidak hanya dirasakan di level atas, namun juga di level bawah.

Terbukti, prajurit TNI dan anggota Polri terlihat kompak saling bahu membahu mewujudkan herd immunity melalui program vaksinasi massal Covid-19 hingga ke pelosok daerah dan pulau-pulau terluar. Berkat kerja keras seluruh anggota dari kedua institusi tersebut, target 70% vaksinasi Covid-19 yang instruksikan Presiden Jokowi pada akhir tahun ini dipastikan bakal terwujud.

Selain dikenal sebagai sosok pemimpin yang bersahaja, Hadi yang pensiun pada 1 Desember 2021 lalu, juga dianggap sebagai figure yang kompeten, professional dan mampu menjawab tantangan yang dihadapi TNI.

3. Jenderal TNI Andika Perkasa

Nama Jenderal TNI Andika Perkasa cukup akrab di telinga masyarakat. Abituren Akademi Militer (Akmil) 1987 ini merupakan perwira tinggi TNI dengan karier militer yang cukup cemerlang. Berbagai jabatan strategis pernah diembannya mulai dari Kadispenad, Danpaspampres, Pangdam XII/Tanjungpura, Pangkostrad, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) dan puncaknya menjabat sebagai Panglima TNI menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang memasuki masa pensiun.

Menjabat sebagai Panglima TNI sejak 17 November 2021, Andika Perkasa dinilai sebagai sosok yang tegas dan peduli terhadap para prajuritnya. Menantu dari mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendroprioyono ini banyak melakukan gebrakan seperti menghapus tes keperawanan untuk Komando Wanita Angkatan Darat (Kowad), memperbaiki fasilitas TNI AD, memberikan ratusan kendaraan operasional. Mengubah pendekatan dalam penanganan konflik Papua. Bahkan memberikan sanksi berat kepada anggotanya yang dinilai melanggar aturan.

Gebrakan lainnya adalah, menggalakkan donor konvalesen kepada para penyintas Covid-19 untuk membantu pasien yang terpapar virus Corona hingga mengurus status gender prajurit Sersan Dua (Serda) Aprilia Santini Manganang. Atlet voli wanita Indonesia sebelumnya dinyatakan berjenis kelamin perempuan. Namun, setelah menjalani pemeriksaan medis, Aprilia yang lahir di Tahuna, 27 April 1992 ini diketahui berjenis kelamin pria. Andika kemudian menyediakan tim dokter RSPAD untuk melakukan operasi kepada Aprilia Manganang pada Februari lalu dan mengubah statusnya menjadi laki-laki. Andika juga mengubah nama Aprilia menjadi Aprilio Perkasa Manganang.

4. Jenderal TNI Dudung Abdurachman

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Jenderal TNI Dudung Abdurachman menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) menggantikan Jenderal TNI Andika Perkasa yang diangkat menjadi Panglima TNI pada 27 November 2021.

Abituren Akademi Militer (Akmil) 1988 ini dinilai sebagai sosok pemimpin yang tegas dan tidak kenal kompromi terhadap kelompok-kelompok yang dianggapnya mengancam keutuhan NKRI. Salah satu sikap tegasnya adalah memerintahkan prajurit TNI mencopot baliho ormas Front Pembela Islam (FPI). Dudung yang saat itu menjabat sebagai Pangdam Jaya ini juga mengancam akan membubarkan ormas pimpinan Habib Rizieq Shihab tersebut jika kerap membuat kegaduhan.

Bukan hanya itu, mantan Pangkostrad ini juga menyatakan bakal menindak tegas aksi premanisme yang dilakukan debt collector karena dianggap meresahkan masyarakat. Karena sikapnya tersebut, nama Dudung kerap masuk dalam pemberitaan media massa.

Belakangan ini, nama Dudung semakin melejit setelah mengeluarkan beberapa pernyataan yang dinilai kontroversial di antaranya, menyebut Tuhannya bukan orang Arab; menyatakan bahwa semua agama benar, tidak perlu mempelajari agama terlalu dalam dan menganggap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua sebagai saudara serta turun langsung memantau Aksi Reuni 212 di Monas, Jakarta Pusat.

Di balik sikapnya yang selalu dianggap mengundang kontroversi, Dudung yang kerap didampingi Habib Husein bin Hasyim bin Toha Baagil, ulama kondang dari Tuban, Jawa Timur ini memiliki perhatian terhadap Islam. Di antaranya, meng-Islam-kan ratusan orang dan merekrut santri menjadi prajurit TNI.

5. Laksamana TNI Yudo Margono

Sejak dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) ke-27 pada 20 Mei 2020 lalu, nama Laksamana TNI Yudo Margono kerap mendapat perhatian publik. Alumnus Akademi Angkatan Laut (AAL) 1988 ini dianggap sebagai sosok pemimpin yang cerdas yang mampu membawa TNI AL semakin maju. Di bawah kepemimpinannya, modernisasi alutsista berjalan dengan baik. Sejumlah kapal perang canggih dan modern kini telah memperkuat armada tempur Angkatan Laut.

Nama mantan Pangkoarmada I ini sebenarnya sudah sering disebut-sebut karena keberhasilannya menemukan bangkai pesawat Lion Air JT 160 yang jatuh di perairan Laut Jawa pada 2019. Bahkan, di bawah pimpinannya tak butuh lama untuk menemukan serpihan dan CVR bagian dari kotak hitam pesawat nahas tersebut. Keberhasilan ini menghantarkannya menjadi Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I hingga menjadi KSAL.

Saat pandemi Covid-19 merebak, Yudo mendapat kepercayaan untuk menangani WNI yang pulang dari Wuhan, China di Natuna. Termasuk observasi ABK kapal pesiar di Kepulauan Seribu. Nama Yudo semakin populer ketika digadang-gadang menjadi calon Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang memasuki masa pensiun.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2490 seconds (0.1#10.140)