Besok! Partai Perindo Gelar Webinar Perlindungan Hak-Hak Perempuan, Daftar di Sini!
loading...
Memperingati Hari Ibu, Partai Perindo akan kembali menggelar webinar yang mengangkat topik bertajuk Darurat Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak pada Rabu 22 Desember 2021 pukul 14.00 WIB. Foto/MNC Media
A
A
A
JAKARTA - Memperingati Hari Ibu , Partai Perindo akan kembali menggelar webinar yang mengangkat topik bertajuk “Darurat Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak” pada Rabu 22 Desember 2021 pukul 14.00 WIB.
Bagi Anda yang berminat mengikuti diskusi publik Partai Perindo, bisa mendaftar webinar tersebut melalui link registrasi: http://bit.ly/WebinarPartaiPerindoHariIbu .
Webinar Partai Perindo ini juga disiarkan secara streaming melalui Okezone.com, Sindonews.com, iNews.id, Website Partai Perindo, YouTube dan Facebook Partai Perindo.
"Mari kita ikuti diskusi mingguan Partai Perindo dengan tema darurat kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak, besok," ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Perindo Ahmad Rofiq di Jakarta, Selasa (21/12/2021).
Dalam webinar itu, Partai Perindo akan menghadirkan tiga pembicara yakni Wakil Ketua Umum DPP Kartini Perindo Ratih Gunaevy, Ketua Bidang Hukum dan Perlindungan Anak-Perempuan DPP Kartini Perindo Santi Paramita, serta Koordinator Bidang Advokasi PP Fatayat NU Wahidah Syuaib. Adapun, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Kartini Perindo Eva Mutia didapuk sebagai moderator.
"Diskusi kali ini menghadirkan narasumber yang mempunyai kompetensi di bidangnya. Mari kita ikuti dan sebarkan agar diikuti oleh khalayak publik," tegas Rofiq.
Webinar ini juga akan diikuti lebih dari 1.000 peserta dari pengurus, kader, dan anggota DPRD dari Partai Perindo maupun dari simpatisan serta organisasi perempuan dan masyarakat umum yang akan turut menyimak diskusi yang mengangkat topik menarik tersebut.
Rofiq menjelaskan tema dalam webinar ini sengaja diangkat Partai Perindo dikarenakan kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak di bawah umur semakin menggurita dilakukan para pelaku predator seks.
Terlebih, Partai Perindo concern mendukung hak-hak kaum wanita dan berkomitmen menjamin keselamatan, kesejahteraan maupun kemajuan perempuan serta masa depan anak Indonesia.
"Tema ini menjadi menarik, karena bukan hanya kasus yang diperbincangkan, tetapi masa depan perempuan dan anak yang menjadi concern pembicaraan," kata Rofiq.
Bagi Anda yang berminat mengikuti diskusi publik Partai Perindo, bisa mendaftar webinar tersebut melalui link registrasi: http://bit.ly/WebinarPartaiPerindoHariIbu .
Webinar Partai Perindo ini juga disiarkan secara streaming melalui Okezone.com, Sindonews.com, iNews.id, Website Partai Perindo, YouTube dan Facebook Partai Perindo.
"Mari kita ikuti diskusi mingguan Partai Perindo dengan tema darurat kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak, besok," ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Perindo Ahmad Rofiq di Jakarta, Selasa (21/12/2021).
Dalam webinar itu, Partai Perindo akan menghadirkan tiga pembicara yakni Wakil Ketua Umum DPP Kartini Perindo Ratih Gunaevy, Ketua Bidang Hukum dan Perlindungan Anak-Perempuan DPP Kartini Perindo Santi Paramita, serta Koordinator Bidang Advokasi PP Fatayat NU Wahidah Syuaib. Adapun, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Kartini Perindo Eva Mutia didapuk sebagai moderator.
"Diskusi kali ini menghadirkan narasumber yang mempunyai kompetensi di bidangnya. Mari kita ikuti dan sebarkan agar diikuti oleh khalayak publik," tegas Rofiq.
Webinar ini juga akan diikuti lebih dari 1.000 peserta dari pengurus, kader, dan anggota DPRD dari Partai Perindo maupun dari simpatisan serta organisasi perempuan dan masyarakat umum yang akan turut menyimak diskusi yang mengangkat topik menarik tersebut.
Rofiq menjelaskan tema dalam webinar ini sengaja diangkat Partai Perindo dikarenakan kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak di bawah umur semakin menggurita dilakukan para pelaku predator seks.
Terlebih, Partai Perindo concern mendukung hak-hak kaum wanita dan berkomitmen menjamin keselamatan, kesejahteraan maupun kemajuan perempuan serta masa depan anak Indonesia.
"Tema ini menjadi menarik, karena bukan hanya kasus yang diperbincangkan, tetapi masa depan perempuan dan anak yang menjadi concern pembicaraan," kata Rofiq.
