Polri Presisi yang Humanis dan Berprestasi
loading...
A
A
A
Awaludin SE
Ketum (Serikat Sarjana Muslimin Indonesia (SESMI)
SUDAH hampir satu tahun Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dipimpin oleh Jenderal PolListyo Sigit Prabowo. Dengan tagline Polri Presisi (prediktif, responsibilitas, transparasi, dan berkeadilan), Kapolri inginkan adanya perubahan besar terhadap institusi ini ke arah yang lebih baik.
Pasca dilantik di awal tahun 2021 tepatnya pada tanggal 27 Januari, Jenderal Listyo Sigit langsung diperhadapkan dengan berbagai permasalahan bukan cuma mengenai kantibmas tetapi juga di internal institusi yang dia pimpin. Hal ini tentunya menjadi sebuah catatan yang harus dibenahi oleh Kapolri.
Pendekatan persuasif dengan anggota kepolisian terbukti mampu menyelesaikan berbagai polemik yang terjadi di internal kepolisian. Kerja sama antar institusi/lembaga pun semakin ditingkatkan baik itu dengan TNI maupun dengan institusi lainnya seperti dengan NU dan Muhammadiah yang merupakan institusi keagamaan.
Hal lain yang menjadi tantangan di awal kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit adalah mengenai penyebaran virus Covid-19. Hal ini dikarenakan tingkat penyebaran virus ini di Indonesia senantiasa mengalami peningkatan setiap harinya.
Lantas bagaimana Jenderal Listyo Sigit menjalankan tugasnya sebagai Kapolri dengan visinya yakni Polri Presisi? Tentunya ada beberapa hal yang menjadi indikator penilaian terhadap visi Polri Presisi dalam menjaga tugasnya sebagai bagian dari aparat penegak hukum.
Pertama, peningkatan kinerja internal institusi. Dalam hal ini dapat kita lihat bagaimana Jenderal Listyo Sigit mengarahkan seluruh jajarannya dalam meningkatkan kinerjanya sebagai aparat penegak hukum dan juga pelaksanaan kamtibmas sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam menjaga stabilitas keamanan masyarakat Indonesia.
Kedua, silaturahmi dengan elemen masyarakat. Kapolri senantiasa melakukan silaturrahmi bersama elemen masyarakat, elemen kepemudaan, dan juga institusi keagamaan. Kita tahu bersama pasca dilantiknya sebagai Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan kunjungan dan silaturahmi ke kantor Nahdatul Ulama dan juga Muhammadiah.
Hal yang dilakukan Kapolri ini adalah dalam rangka sinergitas antara Polri dengan institusi atau elemen kemasyarakatan sehingga menjadi sebuah power dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Ketiga, vaksinasi bersama elemen kepemudaan dan mahasiswa. Sebagai bentuk dari tindakan pemutusan mata rantai penyebaran virus Covid-19, Polri pun mengajak elemen kepemudaan dan mahasiswa untuk bersama-sama terjun melakukan vaksinasi kepada masyarakat. Kolaborasi antara Polri dengan elemen kepemudaan dan kemahasiswaan dalam program vaksinasi efektif dan menjadi bagian dari sebab penurunan tingkat penyebaran virus Covid-19.
Ketum (Serikat Sarjana Muslimin Indonesia (SESMI)
SUDAH hampir satu tahun Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dipimpin oleh Jenderal PolListyo Sigit Prabowo. Dengan tagline Polri Presisi (prediktif, responsibilitas, transparasi, dan berkeadilan), Kapolri inginkan adanya perubahan besar terhadap institusi ini ke arah yang lebih baik.
Pasca dilantik di awal tahun 2021 tepatnya pada tanggal 27 Januari, Jenderal Listyo Sigit langsung diperhadapkan dengan berbagai permasalahan bukan cuma mengenai kantibmas tetapi juga di internal institusi yang dia pimpin. Hal ini tentunya menjadi sebuah catatan yang harus dibenahi oleh Kapolri.
Pendekatan persuasif dengan anggota kepolisian terbukti mampu menyelesaikan berbagai polemik yang terjadi di internal kepolisian. Kerja sama antar institusi/lembaga pun semakin ditingkatkan baik itu dengan TNI maupun dengan institusi lainnya seperti dengan NU dan Muhammadiah yang merupakan institusi keagamaan.
Hal lain yang menjadi tantangan di awal kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit adalah mengenai penyebaran virus Covid-19. Hal ini dikarenakan tingkat penyebaran virus ini di Indonesia senantiasa mengalami peningkatan setiap harinya.
Lantas bagaimana Jenderal Listyo Sigit menjalankan tugasnya sebagai Kapolri dengan visinya yakni Polri Presisi? Tentunya ada beberapa hal yang menjadi indikator penilaian terhadap visi Polri Presisi dalam menjaga tugasnya sebagai bagian dari aparat penegak hukum.
Pertama, peningkatan kinerja internal institusi. Dalam hal ini dapat kita lihat bagaimana Jenderal Listyo Sigit mengarahkan seluruh jajarannya dalam meningkatkan kinerjanya sebagai aparat penegak hukum dan juga pelaksanaan kamtibmas sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam menjaga stabilitas keamanan masyarakat Indonesia.
Kedua, silaturahmi dengan elemen masyarakat. Kapolri senantiasa melakukan silaturrahmi bersama elemen masyarakat, elemen kepemudaan, dan juga institusi keagamaan. Kita tahu bersama pasca dilantiknya sebagai Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan kunjungan dan silaturahmi ke kantor Nahdatul Ulama dan juga Muhammadiah.
Hal yang dilakukan Kapolri ini adalah dalam rangka sinergitas antara Polri dengan institusi atau elemen kemasyarakatan sehingga menjadi sebuah power dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Ketiga, vaksinasi bersama elemen kepemudaan dan mahasiswa. Sebagai bentuk dari tindakan pemutusan mata rantai penyebaran virus Covid-19, Polri pun mengajak elemen kepemudaan dan mahasiswa untuk bersama-sama terjun melakukan vaksinasi kepada masyarakat. Kolaborasi antara Polri dengan elemen kepemudaan dan kemahasiswaan dalam program vaksinasi efektif dan menjadi bagian dari sebab penurunan tingkat penyebaran virus Covid-19.