Soal Varian Omicron, Anwar Abbas Minta Pemerintah Beri Informasi Sejelas-jelasnya

Sabtu, 18 Desember 2021 - 16:24 WIB
loading...
Soal Varian Omicron,...
Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas meminta kepada pemerintah agar dapat memberikan penjelasan dengan baik terkait varian baru Covid-19 yakni Omicron. Foto/PWNU
A A A
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas meminta kepada pemerintah dan organisasi kesehatan di Indonesia agar dapat memberikan penjelasan dengan baik terkait varian baru Covid-19 yakni Omicron .

Hal tersebut menindaklanjuti adanya temuan kasus Omicron pertama di Indonesia. Pasien pertama terkonfirmasi kasus Omicron yakni salah satu tenaga kebersihan di Wisma Atlet Kemayoran Jakarta.

"Untuk itu kita mengharapkan agar pemerintah dan lembaga yang terkait serta organisasi-organisasi kemasyarakatan yang ada untuk dapat memberikan penjelasan yang sejelas-jelasnya kepada masyarakat tentang hal-hal yang terkait dengan varian Omicron ini dan penyebarannya," ujar Anwar dalam keterangannya, Sabtu (18/12/2021).

"Serta tentang hal-hal apa yang harus dilakukan oleh warga masyarakat agar kita bisa mencegah dan menekan penyebaran varian Omicron ini ke tingkat yang sekecil-kecilnya," imbuhnya.

Anwar juga menjelaskan beberapa cara untuk mencegah penularan di antaranya dengan menghormati serta melaksanakan protokol kesehatan yang ada.

"Dan untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri untuk sementara waktu. Imbauan ini tentu sangat penting kita perhatikan karena dia tidak hanya akan membawa kebaikan kepada kita pribadi tapi juga untuk keluarga, masyarakat, bangsa dan negara," jelasnya.

Diketahui, virus Covid-19 varian Omicron telah masuk ke Indonesia. Hal ini disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat memberikan keterangan pers perihal perkembangan pandemi Covid-19 secara virtual, Kamis (16/12/2021).

"Kemenkes tadi malam mendeteksi ada seorang pasien N terkonfirmasi Omicron pada tanggal 15 Desember," ujar Budi dalam siaran pers BNPB secara virtual, Kamis (16/12/2021).

Menurut Budi, data tersebut sudah dikonfirmasi ke GISAID. Kemudian GISAID juga sudah mengonfirmasi bahwa data sequencing tersebut benar adalah Omicron.

Untuk diketahui, varian Covid-19 Omicron diyakini berkembang 70 kali lebih cepat dari versi asli Corona dan varian Delta dalam 24 jam. Varian Omicron terdeteksi akhir November di Afrika Selatan (Afsel). Adapun Omicron dicirikan sebagai penyakit bergejala ringan.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1334 seconds (0.1#10.140)