Bentuk 862 Tim Pendamping Keluarga, DP2KBP2 Mojokerto Minimalisir Kasus Stunting

Jum'at, 17 Desember 2021 - 20:23 WIB
loading...
Bentuk 862 Tim Pendamping Keluarga, DP2KBP2 Mojokerto Minimalisir Kasus Stunting
Angka stunting bayi di Kabupaten Mojokerto masih cukup tinggi. Upaya percepatan pencegahan pun dilakukan dengan membentuk 862 tim pendamping keluarga.
A A A
MOJOKERTO - Angka stunting bayi di Kabupaten Mojokerto masih cukup tinggi. Upaya percepatan pencegahan pun dilakukan dengan membentuk 862 tim pendamping keluarga guna menekan angka kasus stunting di daerah berjuluk Bumi Majapahit ini.

Hasil riset Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mojokerto menyebutkan, angka kasus stunting di Kabupaten Mojokerto mencapai 30,5 persen dari jumlah bayi yang ada. Angka tersebut lebih besar ketimbang jumlah kasus stunting secara nasional yang juga cukup besar mencapai 27,9 persen.

"Untuk itu kita ambil langkah percepatan pencegahan kasus stunting di Mojokerto dengan membentuk tim khusus," kata Sekretaris Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (DP2KBP2) Kabupaten Mojokerto, Siti Aisiah, Jumat (16/12/2021).

Ada sebanyak 862 tim pendamping keluarha yang sampai saat ini sudah dibentuk DP2KBP2 Kabupaten Mojokerto. Tim tersebut terdiri dari berbagai unsur, di antaranya bidan desa, ahli gizi, penggerak PKK serta kader penyuluh KB yang ada di tingkat desa.

"Kewenangan kami pada ranah pencegahan hulu. Kita melakukan pendampingan keluarga yang berpotensi stunting," ucap Aisiah.

Pihak-pihak yang rentan terhadap stunting ini di antaranya calon pengantin, ibu hamil, ibu hamil pasca melahirkan, dan bayi yang baru lahir hingga usia 59 hari. Upaya sosialisasi hingga ke tingkat desa terus digencarkan agar percepatan pencegahan kasus stunting ini bisa efektif.

"Selain sosialisasi kami juga memberikan pendampingan kepada pihak-pihak yang rentan itu. Misalnya pengecekan asupan nutrisi kepada ibu hamil dan bayi yang baru lahir," sambung Kabid Pemberdayaan dan Peningkatan Keluarga Sejahtera DP2KBP2.

Dengan dibentuknya 862 tim pendamping keluarga ini kata Susi, kasus stunting di Kabupaten Mojokerto bisa ditekan. Sehingga pada tahun 2022 mendatang jumlah kasus bayi stunting di Mojokerto bisa turun drastis.

"Tim ini sudah dibentuk sejak bulan Juni 2021 kemarin dan saat ini sudah berjalan dan terus melakukan upaya pendampingan. Harapannya semoga percepatan pencegahan ini bisa efektif untuk menekan kasus stunting," tukas Susi.(CM)
(srf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1199 seconds (0.1#10.140)