Kehadiran Politisi Perempuan Dibutuhkan untuk Selesaikan Persoalan Bangsa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kontribusi politisi perempuan dibutuhkan untuk menyelesaikan permasalahan krusial yang dihadapi bangsa Indonesia. Beberapa persoalan krusial itu antara lain kekerasan seksual, pelecehan seksual, narkoba, angka stunting, HIV maupun AIDS sampai pornografi.
"Itu adalah sedikit wajah atau statistik buruk negeri ini, yang membutuhkan penyelesaian dan kontribusi positif dari perempuan politik," kata Ketua Umum Kaukus Perempuan Politik Indonesia ( KPPI ) Dwi Septiawati Djapar dalam Kongres Ke-VI KPPI di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat Minggu (12/12/2021).
Menurut Dwi, hadirnya KPPI dan perempuan dalam politik berujung pada kontribusi. Momentum Kongres KPPI dapat menumbuh kembangkan dan menuguhkan kepemimpinan yang transformatif dan menginspirasi dan membantu. "Bukan kepemimpinan menegasikan yang menyebabkan terjadinya perpecahan," katanya.
Baca juga: Hadiri Kongres KPPI, Perindo Yakin Dapat Perjuangkan Aspirasi Perempuan
Hadirnya KPPI berdasarkan visi misinya, kata Dwi Septiawati, dapat mendorong gerakan perempuan politik, sehingga dapat mendorong juga hak-hak suara yang terwakilkan dari perempuan. Konsentrasinya, kata Dwi, dapat dilakukan lewat dorongan regulasi-regulasi terkait keterwakilkan perempuan. Bahkan dapat mendorong kajian dan advokasi regulasi-regulasi lainnya.
"Memang konsentrasi kita adalah bagaimana mendorong regulasi terkait keterwakilan atau representasi perempuan," ucapnya. "Jadi kita tidak hanya mendorong bagaimana mendorong regulasinya, tapi implementasinya perempuan juga siap. Menjadi pendamping korban, memberikan advokasi bahkan kalau perlu membangun rumah singgah. Inikan bentuk konkret," katanya.
Baca juga: Kongres ke VI KPPI, Menteri PPPA Dorong Kemajuan Perempuan Indonesia
"Itu adalah sedikit wajah atau statistik buruk negeri ini, yang membutuhkan penyelesaian dan kontribusi positif dari perempuan politik," kata Ketua Umum Kaukus Perempuan Politik Indonesia ( KPPI ) Dwi Septiawati Djapar dalam Kongres Ke-VI KPPI di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat Minggu (12/12/2021).
Menurut Dwi, hadirnya KPPI dan perempuan dalam politik berujung pada kontribusi. Momentum Kongres KPPI dapat menumbuh kembangkan dan menuguhkan kepemimpinan yang transformatif dan menginspirasi dan membantu. "Bukan kepemimpinan menegasikan yang menyebabkan terjadinya perpecahan," katanya.
Baca juga: Hadiri Kongres KPPI, Perindo Yakin Dapat Perjuangkan Aspirasi Perempuan
Hadirnya KPPI berdasarkan visi misinya, kata Dwi Septiawati, dapat mendorong gerakan perempuan politik, sehingga dapat mendorong juga hak-hak suara yang terwakilkan dari perempuan. Konsentrasinya, kata Dwi, dapat dilakukan lewat dorongan regulasi-regulasi terkait keterwakilkan perempuan. Bahkan dapat mendorong kajian dan advokasi regulasi-regulasi lainnya.
"Memang konsentrasi kita adalah bagaimana mendorong regulasi terkait keterwakilan atau representasi perempuan," ucapnya. "Jadi kita tidak hanya mendorong bagaimana mendorong regulasinya, tapi implementasinya perempuan juga siap. Menjadi pendamping korban, memberikan advokasi bahkan kalau perlu membangun rumah singgah. Inikan bentuk konkret," katanya.
Baca juga: Kongres ke VI KPPI, Menteri PPPA Dorong Kemajuan Perempuan Indonesia
(abd)