Kepuasan terhadap Jokowi Meningkat, Elektabilitas Gerindra Ikut Naik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Naiknya tingkat kepuasan terhadap Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) berdampak pada kenaikan elektabilitas sejumlah parpol pendukung pemerintah termasuk Partai Gerindra . Di sisi lain, Demokrat menjadi parpol oposisi yang elektabilitasnya tertinggi.
Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia turut mengukur elektabilitas partai politik jelang Pemilu 2024. Dalam temuan survei ini, terlihat adanya kenaikan elektabilitas partai koalisi pendukung pemerintah.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyampaikan bahwa kenaikan ini ada kaitannya dengan tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo tengah meningkat tajam. Diketahui, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi mencapai 72 persen dalam survei November 2021.
"Jadi kalau kita lihat data di sini, partai partai pemerintah umumnya mengalami kenaikan. Partai oposisi yang naik hanya Demokrat, ini trennya," kata Burhanuddin dalam paparan hasil surveinya secara daring,Minggu (5/12/2021).
Berdasarkan data yang dipaparkan, PDI Perjuangan menduduki posisi pertama dengan elektabilitas 26,4 persen. PDIP mengalami kenaikan dari 24,4 persen pada Juli 2021.
Di urutan kedua ditempati Gerindra dengan elektabilitas 15,2 persen. Partai yang baru bergabung setelah Jokowi menjabat ini mendapatkan keuntungan dari peningkatan kepuasan kinerja Jokowi. Elektabilitasnya meningkat dari 12,8 persen pada Juli 2021.
"Yang menarik Gerindra, Gerindra ini termasuk new kid on the block di partai koalisi pemerintah, tapi sudah dapatkan insentif positif dari approval rating presiden yang naik," ujarnya.
Selanjutnya, kata dia, Golkar berada di urutan ketiga dengan elektabilitas 10,6 persen, naik dari 9 persen pada Juli 2021. Partai Demokrat juga mengalami kenaikan. Meskipun berada di luar pemerintah, Demokrat memiliki elektabilitas 10 persen yang naik satu persen dari Juli 2021.
PKB berada di urutan keempat dengan elektabilitas 7,2 persen. Berbeda dengan partai koalisi pemerintah lainnya, PKB tidak mengalami kenaikan. Malah menurun dari 8,2 persen daripada survei sebelumnya.
PKS mengalami penurunan dari 7 persen menjadi 6,3 persen pada November 2021. Sementara, NasDem mengalami peningkatan menjadi 3,7 persen dari sebelumnya 3,5 persen.
PPP mengalami nasib sama seperti PKB. Meski menjadi partai pendukung pemerintah, PPP mengalami penurunan elektabilitas dari 3,5 persen menjadi 2,7 persen di November 2021. Terakhir, PAN juga mengalami penurunan elektabilitas dari 2,2 persen pada Juli 2021 menjadi 1,7 persen pada November 2021.
Indikator Politik Indonesia melakukan survei tatap muka pada 2-6 November 2021. Penarikan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan jumlah responden mencapai 2.020 orang. Survei ini memiliki margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia turut mengukur elektabilitas partai politik jelang Pemilu 2024. Dalam temuan survei ini, terlihat adanya kenaikan elektabilitas partai koalisi pendukung pemerintah.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyampaikan bahwa kenaikan ini ada kaitannya dengan tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo tengah meningkat tajam. Diketahui, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi mencapai 72 persen dalam survei November 2021.
"Jadi kalau kita lihat data di sini, partai partai pemerintah umumnya mengalami kenaikan. Partai oposisi yang naik hanya Demokrat, ini trennya," kata Burhanuddin dalam paparan hasil surveinya secara daring,Minggu (5/12/2021).
Berdasarkan data yang dipaparkan, PDI Perjuangan menduduki posisi pertama dengan elektabilitas 26,4 persen. PDIP mengalami kenaikan dari 24,4 persen pada Juli 2021.
Di urutan kedua ditempati Gerindra dengan elektabilitas 15,2 persen. Partai yang baru bergabung setelah Jokowi menjabat ini mendapatkan keuntungan dari peningkatan kepuasan kinerja Jokowi. Elektabilitasnya meningkat dari 12,8 persen pada Juli 2021.
"Yang menarik Gerindra, Gerindra ini termasuk new kid on the block di partai koalisi pemerintah, tapi sudah dapatkan insentif positif dari approval rating presiden yang naik," ujarnya.
Selanjutnya, kata dia, Golkar berada di urutan ketiga dengan elektabilitas 10,6 persen, naik dari 9 persen pada Juli 2021. Partai Demokrat juga mengalami kenaikan. Meskipun berada di luar pemerintah, Demokrat memiliki elektabilitas 10 persen yang naik satu persen dari Juli 2021.
PKB berada di urutan keempat dengan elektabilitas 7,2 persen. Berbeda dengan partai koalisi pemerintah lainnya, PKB tidak mengalami kenaikan. Malah menurun dari 8,2 persen daripada survei sebelumnya.
PKS mengalami penurunan dari 7 persen menjadi 6,3 persen pada November 2021. Sementara, NasDem mengalami peningkatan menjadi 3,7 persen dari sebelumnya 3,5 persen.
PPP mengalami nasib sama seperti PKB. Meski menjadi partai pendukung pemerintah, PPP mengalami penurunan elektabilitas dari 3,5 persen menjadi 2,7 persen di November 2021. Terakhir, PAN juga mengalami penurunan elektabilitas dari 2,2 persen pada Juli 2021 menjadi 1,7 persen pada November 2021.
Indikator Politik Indonesia melakukan survei tatap muka pada 2-6 November 2021. Penarikan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan jumlah responden mencapai 2.020 orang. Survei ini memiliki margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
(zik)