Muktamar Nasional Rabithah Alawiyah, Ma'ruf Amin: Umat Islam Jangan Terjebak Kekuasaan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin secara virtual membuka Muktamar Nasional Rabithah Alawiyah ke-25 yang diselenggarakan di Hotel Menara Peninsula, Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (3/12/2021) malam. Muktamar kali ini mengangkat tema “Ukhuwah untuk Kejayaan Umat”.
"Dengan mengucap Bismillahirahmanirahim, Muktamar Nasional Rabithah Alawiyah ke-25 tahun 2021 secara resmi saya nyatakan dibuka. Semoga Allah SWT selalu memberikan inayah-Nya dan meridhoi semua ikhtiar yang kita lakukan," ujar Ma'ruf Amin dalam tayangan video.
Dalam pembukaan Muktamar Nasional Rabithah Alawiyah ini juga hadir Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Ketua MPR Arsul Sani. Anies dan Arsul mewakili Wapres Ma'ruf memukul beduk sebagai tanda dibukannya Muktamar Nasional Rabithah Alawiyah ke-25.
Ma'ruf Amin menyebutkan, umat Islam hendaknya jangan terjebak pada kekuasaan. Kekuasaan hanya kewenangan Allah (khotwah rabbaniyah). Sedangkan tugas kita sebagai pewaris para nabi adalah meneruskan khotwah nabawiyah, yaitu melakukan perbaikan islahul ummah," ucapnya.
Ma'ruf Amin menjelaskan, kunci keberhasilan umat Islam adalah membangun ukhuwah Islamiyah dengan mengesampingkan perbedaan. Sebab perbedaan itu adalah keniscayaan.
Indonesia merupakan negara yang majemuk sesuai dengan kesepakatan-kesepakatan yang dibuat oleh para pendiri bangsa termasuk ulama. "Maka, kita harus tetap menjaga kesepakatan itu dengan menjaga ukhuwah wataniyah," katanya.
Sementara itu, Ketua Umum DPP Rabithah Alawiyah Habib Zein bin Umar bin Smith mengungkapkan, sebenarnya pergantian kepengurusan ini dijadwalkan pada Agustus 2021 lalu. Namun, karena kasus Covid-19 pada Juli 2021 sedang tinggi, akhirnya diundur pada 3 Desember 2021. Adapun Muktamar ke-25 berlangsung selama tiga hari dari Jumat (3/12) hingga Minggu (5/12).
Habib Zein berharap Muktamar Nasional kali ini dapat membentuk kepengurusan yang baru dan lebih baik. Dia juga berharap kepengurusan berikutnya dapat membentuk program kerja yang bermanfaat. Selain itu, dalam menjalankan organisasi Islam ini diharapkan juga mampu menghadapi transisi yang sulit.
"Semoga muktamar ini bisa menghadirkan program kerja yang bermanfat untuk kaum muslimin masa kini, dapat membentuk kepengurusan yang baru yang lebih baik untuk menjalankan organisasi ini, serta mampu melewati transisi yang tidak mudah," ujar Habib Zein.
"Dengan mengucap Bismillahirahmanirahim, Muktamar Nasional Rabithah Alawiyah ke-25 tahun 2021 secara resmi saya nyatakan dibuka. Semoga Allah SWT selalu memberikan inayah-Nya dan meridhoi semua ikhtiar yang kita lakukan," ujar Ma'ruf Amin dalam tayangan video.
Dalam pembukaan Muktamar Nasional Rabithah Alawiyah ini juga hadir Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Ketua MPR Arsul Sani. Anies dan Arsul mewakili Wapres Ma'ruf memukul beduk sebagai tanda dibukannya Muktamar Nasional Rabithah Alawiyah ke-25.
Ma'ruf Amin menyebutkan, umat Islam hendaknya jangan terjebak pada kekuasaan. Kekuasaan hanya kewenangan Allah (khotwah rabbaniyah). Sedangkan tugas kita sebagai pewaris para nabi adalah meneruskan khotwah nabawiyah, yaitu melakukan perbaikan islahul ummah," ucapnya.
Ma'ruf Amin menjelaskan, kunci keberhasilan umat Islam adalah membangun ukhuwah Islamiyah dengan mengesampingkan perbedaan. Sebab perbedaan itu adalah keniscayaan.
Indonesia merupakan negara yang majemuk sesuai dengan kesepakatan-kesepakatan yang dibuat oleh para pendiri bangsa termasuk ulama. "Maka, kita harus tetap menjaga kesepakatan itu dengan menjaga ukhuwah wataniyah," katanya.
Sementara itu, Ketua Umum DPP Rabithah Alawiyah Habib Zein bin Umar bin Smith mengungkapkan, sebenarnya pergantian kepengurusan ini dijadwalkan pada Agustus 2021 lalu. Namun, karena kasus Covid-19 pada Juli 2021 sedang tinggi, akhirnya diundur pada 3 Desember 2021. Adapun Muktamar ke-25 berlangsung selama tiga hari dari Jumat (3/12) hingga Minggu (5/12).
Habib Zein berharap Muktamar Nasional kali ini dapat membentuk kepengurusan yang baru dan lebih baik. Dia juga berharap kepengurusan berikutnya dapat membentuk program kerja yang bermanfaat. Selain itu, dalam menjalankan organisasi Islam ini diharapkan juga mampu menghadapi transisi yang sulit.
"Semoga muktamar ini bisa menghadirkan program kerja yang bermanfat untuk kaum muslimin masa kini, dapat membentuk kepengurusan yang baru yang lebih baik untuk menjalankan organisasi ini, serta mampu melewati transisi yang tidak mudah," ujar Habib Zein.
(thm)