1 dari 8 Orang Indonesia Tidak Mampu Membeli Makanan Bergizi

Kamis, 02 Desember 2021 - 01:43 WIB
loading...
1 dari 8 Orang Indonesia...
Hasil analisis Fill the Nutrient Gap (FNG) menyatakan satu dari delapan orang Indonesia tidak mampu membeli makanan yang memenuhi kebutuhan gizi mereka.Foto/Ilustrasi/KORAN SINDO
A A A
JAKARTA - Hasil analisis Fill the Nutrient Gap (FNG) menyatakan satu dari delapan orang Indonesia tidak mampu membeli makanan yang memenuhi kebutuhan gizi mereka. Meskipun Indonesia terus membuat kemajuan dalam komitmennya untuk mengakhiri segala bentuk malnutrisi, sebuah analisis baru mengungkapkan makanan bergizi masih belum terjangkau oleh banyak orang.

Hasil analisis Fill the Nutrient Gap (FNG) yang baru saja dirilis menunjukkan setidaknya satu dari delapan orang Indonesia tidak mampu membeli makanan yang memenuhi kebutuhan gizi mereka. Di provinsi-provinsi seperti Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, Maluku dan Maluku Utara, makanan bergizi tidak terjangkau oleh lebih dari sepertiga hingga setengah dari populasi.

Situasi ini tidak hanya didorong oleh kurangnya pendapatan di antara sebagian besar rumah tangga, tetapi juga oleh tingginya harga pangan di wilayah tersebut. Analisis FNG menemukan makanan beragam yang terdiri atas sayur-sayuran, buah-buahan, dan sumber protein yang memenuhi kebutuhan gizi makro dan mikro keluarga hampir tiga kali lipat lebih mahal dibandingkan makanan pokok yang hanya memenuhi kebutuhan energi.

Analisis FNG dilakukan oleh World Food Programme (WFP), bersama Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dan Kementerian Kesehatan Indonesia. Hasil analisis FNG diluncurkan pada acara nasional secara daring pada 23 November 2021 lalu yang dihadiri oleh perwakilan pemerintah, akademisi, mitra pembangunan, donor, dan asosiasi gizi nasional.

Deputi Menteri Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Deputi Menteri Kependudukan dan Ketenagakerjaan, serta perwakilan Deputi Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas menyambut baik hasil analisis FNG sebagai basis bukti program gizi dan pangan di Indonesia.

“Analisis FNG akan digunakan sebagai referensi utama bagi Bappenas untuk menentukan konsensus, sinergi dan upaya bersama dalam prioritasasi kebijakan dan intervensi peningkatan pangan dan gizi di Indonesia,” ungkap Anang Noegroho,Direktur Pangan dan Pertanian, Kementerian PPN/Bappenas pada Kamis (2/12/2021).

Melalui analisis FNG yang dilakukan dari September 2020 hingga November 2021, para pemangku kepentingan di tingkat nasional telah mengidentifikasi aksi prioritas untuk mendukung pencapaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dalam bidang pangan, kesehatan, dan gizi. Baca: Kemendagri Minta Konsep Kota Cerdas Harus Layak Huni dan Berkelanjutan

“Membuat makanan bergizi menjadi terjangkau oleh semua rumah tangga membutuhkan aksi dari berbagai sistem termasuk kesehatan, pangan dan pertanian, serta perlindungan sosial. Peluncuran analisis FNG ini diharapkan dapat membantu memanfaatkan peluang dan memperluas kolaborasi strategis di antara para pemangku kepentingan di Indonesia untuk meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, dan keterjangkauan makanan bergizi untuk mencegah malnutrisi,” ucap Christa Raeder, Perwakilan WFP untuk Indonesia.

Adapun beberapa temuan analisis FNG antara lain, harga terendah dari makanan yang memenuhi kebutuhan gizi adalah Rp 8,532 per kapita per hari. Makanan bergizi yang beragam harganya rata-rata 2,5 kali lebih mahal daripada makanan pokok yang hanya memenuhi kebutuhan energi.

Ada variasi yang besar dalam keterjangkauan makanan bergizi di tingkat daerah. Di beberapa wilayah, seperti Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, Maluku dan Maluku Utara, lebih dari 30-50 persen populasi tidak mampu membeli makanan bergizi, berdasarkan data tahun 2019 (SUSENAS).

Dampak dari pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung terus memperburuk kondisi kerentanan. Rumah tangga berpenghasilan rendah telah terpengaruh secara tidak proporsional, dengan lebih banyak rumah tangga jatuh ke dalam kemiskinan dan makanan bergizi semakin menjadi tidak terjangkau.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Rachmat Pambudy Silaturahmi...
Rachmat Pambudy Silaturahmi Temui KSAL Ali, Bappenas Ingin Perkuat Peran TNI AL
Kemenag Raih Predikat...
Kemenag Raih Predikat Sangat Baik dalam Indeks Perencanaan Pembangunan Nasional 2024
Lemhannas Berharap Bisa...
Lemhannas Berharap Bisa Berkontribusi dalam Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional
Bappenas Sebut 9.075...
Bappenas Sebut 9.075 Desa Rentan Terhadap Bencana dan Dampak Krisis Iklim
Presiden Prabowo ke...
Presiden Prabowo ke Menteri: Jangan Ada Proyek Mercusuar
Bappenas: Sinkronisasi...
Bappenas: Sinkronisasi Program Wujudkan Pembangunan yang Merata di Papua
Menteri PPN/Bappenas...
Menteri PPN/Bappenas Berikan Penghargaan kepada ASFA Foundation
Penyediaan Layanan Inklusif...
Penyediaan Layanan Inklusif di Daerah Perlu Bantuan Masyarakat Sipil
Kemenko PMK Ungkap 5,8...
Kemenko PMK Ungkap 5,8 Juta Balita Indonesia Bermasalah Gizi
Rekomendasi
3 Negara Pemegang Bitcoin...
3 Negara Pemegang Bitcoin Terbesar di Dunia, Tertinggi Nilainya Tembus Rp277,4 Triliun
Angga Yunanda dan Shenina...
Angga Yunanda dan Shenina Cinnamon Nikmati Umrah di Akhir Ramadan
Klaim Gelar Buka Puasa...
Klaim Gelar Buka Puasa Ramadan, Kedubes Israel di Mesir Picu Kemarahan
Berita Terkini
ICJR Minta Revisi KUHAP...
ICJR Minta Revisi KUHAP Fokus Pengawasan Antar Lembaga, Bukan Hanya soal Dominus Litis
1 jam yang lalu
9 Irjen Polisi Sudah...
9 Irjen Polisi Sudah Setahun Lebih Menjabat Kapolda, Nomor 8 Anggotanya Ditembak Oknum TNI
2 jam yang lalu
Aksi Damai ARIBP di...
Aksi Damai ARIBP di Depan Kedubes AS: Seruan Keadilan untuk Palestina
2 jam yang lalu
Isu Setoran Judi Sabung...
Isu Setoran Judi Sabung Ayam di Balik Kematian 3 Polisi, Kapolda Lampung: Perlu Bukti Data dan Fakta
3 jam yang lalu
RKUHAP, Pakar Hukum...
RKUHAP, Pakar Hukum Tekankan Ada Keseimbangan dalam Sistem Peradilan Pidana
3 jam yang lalu
Spesifikasi Pistol Pindad...
Spesifikasi Pistol Pindad G2 Combat, Senjata Kopka Basar sebelum Penembakan 3 Polisi di Lampung
4 jam yang lalu
Infografis
Pasukan Israel Usir...
Pasukan Israel Usir Pasien dari Rumah Sakit Indonesia di Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved