1 dari 8 Orang Indonesia Tidak Mampu Membeli Makanan Bergizi
loading...
A
A
A
Remaja perempuan, serta ibu hamil dan menyusui adalah anggota rumah tangga yang paling rentan. Mereka membutuhkan zat gizi yang lebih tinggi, dengan harga mahal yang diperoleh dari makanan lokal yang tersedia. Intervensi dalam bidang kesehatan yang ditargetkan secara khusus, seperti suplementasi dan fortifikasi zat gizi mikro dapat mengurangi beban pemenuhan kebutuhan gizi mereka.
Bagi anak di bawah dua tahun, pemberian ASI yang kurang optimal, keragaman makanan yang rendah, dan tingginya konsumsi makanan ringan yang tidak sehat meningkatkan biaya makanan bergizi mereka. Pengurangan konsumsi jajanan tidak sehat, peningkatan distribusi bubuk vitamin dan mineral (Taburia), dan promosi pemberian ASI serta makanan pendamping ASI yang beragam bisa menjadi solusi.
Program perlindingan sosial meningkatkan keterjangkauan rumah tangga terhadap makanan bergizi serta melindungi populasi yang paling rentan. Namun, perlindungan sosial yang diterima haruslah cukup untuk memenuhi harga makanan bergizi dan dilengkapi dengan edukasi gizi, untuk meningkatkan permintaan dan konsumsi makanan bergizi.
Sistem pertanian memiliki potensi yang kuat untuk menyediakan makanan bergizi yang terjangkau bagi semua rumah tangga. Meskipun demikian, hal ini membutuhkan transformasi pertanian yang didorong oleh kebijakan yang menyelaraskan insentif dengan capaian gizi, yang dicapai dengan mempromosikan dan mendukung produksi pertanian yang beragam. Selain itu, makanan yang difortifikasi, termasuk beras, sebaiknya tersedia dan dihubungkan dengan program perlindungan sosial.
Bagi anak di bawah dua tahun, pemberian ASI yang kurang optimal, keragaman makanan yang rendah, dan tingginya konsumsi makanan ringan yang tidak sehat meningkatkan biaya makanan bergizi mereka. Pengurangan konsumsi jajanan tidak sehat, peningkatan distribusi bubuk vitamin dan mineral (Taburia), dan promosi pemberian ASI serta makanan pendamping ASI yang beragam bisa menjadi solusi.
Program perlindingan sosial meningkatkan keterjangkauan rumah tangga terhadap makanan bergizi serta melindungi populasi yang paling rentan. Namun, perlindungan sosial yang diterima haruslah cukup untuk memenuhi harga makanan bergizi dan dilengkapi dengan edukasi gizi, untuk meningkatkan permintaan dan konsumsi makanan bergizi.
Sistem pertanian memiliki potensi yang kuat untuk menyediakan makanan bergizi yang terjangkau bagi semua rumah tangga. Meskipun demikian, hal ini membutuhkan transformasi pertanian yang didorong oleh kebijakan yang menyelaraskan insentif dengan capaian gizi, yang dicapai dengan mempromosikan dan mendukung produksi pertanian yang beragam. Selain itu, makanan yang difortifikasi, termasuk beras, sebaiknya tersedia dan dihubungkan dengan program perlindungan sosial.
(hab)