Bertahan dan Bangkit
loading...
A
A
A
Beberapa strategi yang dilakukan The Fed untuk mendukung ekonomi dan pasar keuangan adalah sebagai berikut. Pertama, mendukung state and municipal borrowing melalui pinjaman langsung dengan membeli municipal bonds. Kedua, mendukung rumah tangga, konsumen, dan usaha kecil menengah (UKM) dengan memberikan kemudahan pinjaman.
Ketiga, mendukung perusahaan dan bisnis melalui pinjaman langsung ke perusahaan besar dengan membeli penerbitan obligasi korporasi. Dalam kebijakan ini juga terdapat opsi di mana peminjam dapat menunda pembayaran bunga dan pokok setidaknya enam bulan pertama. The Fed juga membeli commercial papers dan memberikan pinjaman untuk UKM dengan menawarkan pinjaman empat tahun, di mana pembayarannya dapat ditunda satu tahun.
Keempat, mendorong bank untuk memberikan kemudahan pinjaman melalui penurunan tingkat suku bunga yang dibebankan pada pinjaman dari 1,75% menjadi 0,25% dan memperpanjang jangka waktu hingga 90 hari, serta mempermudah persyaratan. Kelima, mendukung fungsi pasar keuangan melalui pembelian efek (QE), menghadirkan kembali reksa dana pasar uang, dan memperluas operasi repo.
Keenam, near zero interest rate yakni target FFR yang diturunkan menjadi 0-0,25% dan The Fed juga memberikan forward guidance mengenai future path dari tingkat suku bunga utamanya. Ketujuh, jalur swap internasional.
AS melakukan kebijakan luar biasa di luar batas kebiasaan selama ini. Hal itu memberikan pelajaran bagi kita bahwa Covid-19 ini bukan permasalahan sederhana, termasuk betapa kehadiran pemerintah dalam melindungi masyarakatnya sangat dinantikan.
Counter Cyclical Dongkrak Ekonomi
Secara umum, kebijakan counter cyclical ini, tidak hanya untuk mencegah dan mengantisipasi down-side risk dari penyebaran virus ini, tetapi juga harus dilihat sebagai kebijakan proaktif pemerintah guna mengatasi pergerakan siklus ekonomi yang ekstrem, serta menyiapkan untuk pergerakan perekonomian setelah Covid-19 ini.
Meskipun kehancuran ekonomi akibat pandemi adalah keniscayaan, mempersiapkan strategi matang untuk bertahan saat pandemi dan bangkit setelah badai terjadi adalah keharusan. Indonesia dengan strategi paket kebijakan counter cyclical dapat difokuskan untuk mempertahankan daya beli masyarakat, mencegah terjadinya gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK), stimulus pajak agar industri dan dunia usaha lebih bergairah, mengoptimalkan belanja negara, serta memperkuat daya tahan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Tanpa kebijakan untuk melawan tren perlambatan pertumbuhan ekonomi dikhawatirkan kepercayaan, baik pelaku usaha maupun konsumen, terhadap prospek perekonomian nasional akan tergerus dan terus menurun. Hal ini yang tentu tidak kita semua tidak berharap. Semoga.
Ketiga, mendukung perusahaan dan bisnis melalui pinjaman langsung ke perusahaan besar dengan membeli penerbitan obligasi korporasi. Dalam kebijakan ini juga terdapat opsi di mana peminjam dapat menunda pembayaran bunga dan pokok setidaknya enam bulan pertama. The Fed juga membeli commercial papers dan memberikan pinjaman untuk UKM dengan menawarkan pinjaman empat tahun, di mana pembayarannya dapat ditunda satu tahun.
Keempat, mendorong bank untuk memberikan kemudahan pinjaman melalui penurunan tingkat suku bunga yang dibebankan pada pinjaman dari 1,75% menjadi 0,25% dan memperpanjang jangka waktu hingga 90 hari, serta mempermudah persyaratan. Kelima, mendukung fungsi pasar keuangan melalui pembelian efek (QE), menghadirkan kembali reksa dana pasar uang, dan memperluas operasi repo.
Keenam, near zero interest rate yakni target FFR yang diturunkan menjadi 0-0,25% dan The Fed juga memberikan forward guidance mengenai future path dari tingkat suku bunga utamanya. Ketujuh, jalur swap internasional.
AS melakukan kebijakan luar biasa di luar batas kebiasaan selama ini. Hal itu memberikan pelajaran bagi kita bahwa Covid-19 ini bukan permasalahan sederhana, termasuk betapa kehadiran pemerintah dalam melindungi masyarakatnya sangat dinantikan.
Counter Cyclical Dongkrak Ekonomi
Secara umum, kebijakan counter cyclical ini, tidak hanya untuk mencegah dan mengantisipasi down-side risk dari penyebaran virus ini, tetapi juga harus dilihat sebagai kebijakan proaktif pemerintah guna mengatasi pergerakan siklus ekonomi yang ekstrem, serta menyiapkan untuk pergerakan perekonomian setelah Covid-19 ini.
Meskipun kehancuran ekonomi akibat pandemi adalah keniscayaan, mempersiapkan strategi matang untuk bertahan saat pandemi dan bangkit setelah badai terjadi adalah keharusan. Indonesia dengan strategi paket kebijakan counter cyclical dapat difokuskan untuk mempertahankan daya beli masyarakat, mencegah terjadinya gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK), stimulus pajak agar industri dan dunia usaha lebih bergairah, mengoptimalkan belanja negara, serta memperkuat daya tahan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Tanpa kebijakan untuk melawan tren perlambatan pertumbuhan ekonomi dikhawatirkan kepercayaan, baik pelaku usaha maupun konsumen, terhadap prospek perekonomian nasional akan tergerus dan terus menurun. Hal ini yang tentu tidak kita semua tidak berharap. Semoga.
(poe)