Ini 3 Kunci Utama Hadapi Gelombang Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indonesia menyedot perhatian dunia setelah berhasil menurunkan kasus Covid-19 dan menjaganya tetap landai dalam beberapa waktu terakhir. Angka positivity rate kasus positif Covid-19 harian saat ini sebesar 0,21%, atau jauh di bawah standar WHO yang mensyaratkan 5%.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, untuk menjaga tren kasus Covid-19 yang terus membaik, pemerintah melakukan tiga hal. Menurutnya, tiga hal ini menjadi kunci utama untuk menghadapi potensi gelombang ketiga Covid-19.
"Tiga kunci utama itu adalah tersedianya rumah sakit (RS) rujukan, pengerahan sumber daya, dan pemanfaatan telemedicine. Ini yang akan kita terus kembangkan," jelas Maxi dalam keterangan yang diterima, Minggu (21/11/2021).
Baca juga: Update Covid-19: 4.099.857 Orang Sembuh dan 143.698 Meninggal
Saat ini ada 1.011 RS Rujukan. Sebanyak 132 di antaranya merupakan RS berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Kesehatan dan 879 RS adalah SK Gubernur.
Tak hanya itu, lanjut Maxi, mitigasi juga dilakukan dengan mempersiapkan berbagai gedung yang dialihfungsikan menjadi tempat karantina Covid-19.
"Ini antisipasi kita dulu. Ada gedung Wisma Atlet dan lainnya yang kemudian dialihfungsikan. Daerah juga bisa menerapkan ini. Petakan gedung dan siap dialihfungsikan," kata Maxi.
Selain itu, pengembangan aplikasi telemedicine juga terus didorong agar masyarakat kian dekat dengan tenaga kesehatan ataupun fasilitas kesehatan. Pemerintah, menurut Maxi, juga terus mengembangkan dan memberlakukan aplikasi PeduliLindungi agar bisa menjadi rujukan dalam penanganan Covid-19.
Baca juga: Kasus Positif COVID-19 di KBB Hanya 5 Orang, Semua RS Rujukan Kosong
Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, untuk menjaga tren kasus Covid-19 yang terus membaik, pemerintah melakukan tiga hal. Menurutnya, tiga hal ini menjadi kunci utama untuk menghadapi potensi gelombang ketiga Covid-19.
"Tiga kunci utama itu adalah tersedianya rumah sakit (RS) rujukan, pengerahan sumber daya, dan pemanfaatan telemedicine. Ini yang akan kita terus kembangkan," jelas Maxi dalam keterangan yang diterima, Minggu (21/11/2021).
Baca juga: Update Covid-19: 4.099.857 Orang Sembuh dan 143.698 Meninggal
Saat ini ada 1.011 RS Rujukan. Sebanyak 132 di antaranya merupakan RS berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Kesehatan dan 879 RS adalah SK Gubernur.
Tak hanya itu, lanjut Maxi, mitigasi juga dilakukan dengan mempersiapkan berbagai gedung yang dialihfungsikan menjadi tempat karantina Covid-19.
"Ini antisipasi kita dulu. Ada gedung Wisma Atlet dan lainnya yang kemudian dialihfungsikan. Daerah juga bisa menerapkan ini. Petakan gedung dan siap dialihfungsikan," kata Maxi.
Selain itu, pengembangan aplikasi telemedicine juga terus didorong agar masyarakat kian dekat dengan tenaga kesehatan ataupun fasilitas kesehatan. Pemerintah, menurut Maxi, juga terus mengembangkan dan memberlakukan aplikasi PeduliLindungi agar bisa menjadi rujukan dalam penanganan Covid-19.
Baca juga: Kasus Positif COVID-19 di KBB Hanya 5 Orang, Semua RS Rujukan Kosong
(abd)