Ini Profil 2 Jenderal Bintang Tiga Baru di Tubuh Polri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Polri kini memiliki dua jenderal bintang tiga baru setelah resmi mendapatkan kenaikan pangkat bersama sembilan perwira tinggi lainnya pada Rabu (10/11/2021). Keduanya adalah Komjen Sutanto dan Komjen Ahmad Dofiri.
Sutanto yang merupakan perwita tinggi Baintelkam yang saat ini ditugaskan sebagai Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Jenderal berusia 57 tahun ini adalah alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan 1988. Lahir di Surakarta, karier Sutanto dimulai di Papua, tepatnya Polres Jayapura dan Paniai. Di Bumi Cenderawasih, Sutanto bertugas dua tahun lebih.
Sempat dimutasi ke Lembaga Pendidikan dan Latihan (Lemdiklat) Polri, Sutanto juga pernah bertugas di Polda Jateng serta Polda DIY, khususnya di bagian intelijen. Lima tahun di DIY, pada 2001 Sutanto ditugaskan sebagai Wakapolres Gresik lalu Kanit Subdit I Direktorat Intelkam Polda Jatim di tahun 2003.
Pada 2005 hingga 2007, Sutanto memegang tongkat komando sebagai Kapolres Bangka Tengah dengan pangkat ajun komisaris besar polisi (AKBP). Dari sana, Sutanto lalu mendapat promosi jabatan sebagai Direktur Intelkam pada 2008 Polda Babel.
Dari Babel, Sutanto ditarik ke Baintelkam Mabes Polri sebagai Analisis Utama Tingkat III Biro Analis Baintelkam Polri dan Kasubdit III Direktorat Politik Baintelkam Polri. Sebelum akhirnya ke BSSN, Sutanto pernah bertugas sebagai Deputi VIII Badan Intelijen Negara (BIN).
Sementara itu Ahmad Dofiri yang kini mejabat sebagai Kabaintelkam adalah jenderal kelahiran Indramayu, Jawa Barat, 4 Juni 1967. Dofiri merupakan lulus Akademi Kepolisian pada 1989 peraih bintang Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik.
Dofiri mengawali kariernya di kepolisian sebagai Kanit Resintel Polsekta Tangerang Polda Metro Jaya pada 1990. Sejak saat itu berbagai posisi sempat disandangnya hingga ditarik sebagai Kassubag Jabpamentil Bagian SDM Polri pada 2005.
Setelah itu, Dofiri ditugaskan ke Bandung selama dua tahun sebagai kapolres Bandung dan wakapolwiltabes Bandung. Dari Bandung, Dofiri lalu ditugaskan menjadi kapolres Yogyakarta pada 2009 selama setahun, sebelum ditarik lagi ke Mabes Polri sebagai Kabag Kermadagri Robangpers SDE SDM Polri dan Koorspripim Polri pada 2010, lalu Analis Kebijakan Madya bidang Binkar SSDM Polri pada 2012.
Pada 2013 Dofiri ditugaskan sebagai Wakapolda DIY. Dofiri sempat menjabat sebagai Kapolda Banten pada 2016. Hanya sebentar, Dofiri ditugaskan sebagai Kapolda DIY di tahun yang sama. Tiga tahun kemudian, dia ditugaskan sebagai Asisten Logistik Kapolri. Sebelum akhirnya ditunjuk Kapolri Listyo Sigit Prabowo menduduki jabatan Kabaintelkam, Dofiri adalah Kapolda Jawa Barat sejak 2020.
Lihat Juga: Kasus Agus Buntung, Polri Dinilai Sudah Lindungi Korban dan Penuhi Hak Kelompok Disabilitas
Sutanto yang merupakan perwita tinggi Baintelkam yang saat ini ditugaskan sebagai Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Jenderal berusia 57 tahun ini adalah alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan 1988. Lahir di Surakarta, karier Sutanto dimulai di Papua, tepatnya Polres Jayapura dan Paniai. Di Bumi Cenderawasih, Sutanto bertugas dua tahun lebih.
Sempat dimutasi ke Lembaga Pendidikan dan Latihan (Lemdiklat) Polri, Sutanto juga pernah bertugas di Polda Jateng serta Polda DIY, khususnya di bagian intelijen. Lima tahun di DIY, pada 2001 Sutanto ditugaskan sebagai Wakapolres Gresik lalu Kanit Subdit I Direktorat Intelkam Polda Jatim di tahun 2003.
Pada 2005 hingga 2007, Sutanto memegang tongkat komando sebagai Kapolres Bangka Tengah dengan pangkat ajun komisaris besar polisi (AKBP). Dari sana, Sutanto lalu mendapat promosi jabatan sebagai Direktur Intelkam pada 2008 Polda Babel.
Dari Babel, Sutanto ditarik ke Baintelkam Mabes Polri sebagai Analisis Utama Tingkat III Biro Analis Baintelkam Polri dan Kasubdit III Direktorat Politik Baintelkam Polri. Sebelum akhirnya ke BSSN, Sutanto pernah bertugas sebagai Deputi VIII Badan Intelijen Negara (BIN).
Sementara itu Ahmad Dofiri yang kini mejabat sebagai Kabaintelkam adalah jenderal kelahiran Indramayu, Jawa Barat, 4 Juni 1967. Dofiri merupakan lulus Akademi Kepolisian pada 1989 peraih bintang Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik.
Dofiri mengawali kariernya di kepolisian sebagai Kanit Resintel Polsekta Tangerang Polda Metro Jaya pada 1990. Sejak saat itu berbagai posisi sempat disandangnya hingga ditarik sebagai Kassubag Jabpamentil Bagian SDM Polri pada 2005.
Setelah itu, Dofiri ditugaskan ke Bandung selama dua tahun sebagai kapolres Bandung dan wakapolwiltabes Bandung. Dari Bandung, Dofiri lalu ditugaskan menjadi kapolres Yogyakarta pada 2009 selama setahun, sebelum ditarik lagi ke Mabes Polri sebagai Kabag Kermadagri Robangpers SDE SDM Polri dan Koorspripim Polri pada 2010, lalu Analis Kebijakan Madya bidang Binkar SSDM Polri pada 2012.
Pada 2013 Dofiri ditugaskan sebagai Wakapolda DIY. Dofiri sempat menjabat sebagai Kapolda Banten pada 2016. Hanya sebentar, Dofiri ditugaskan sebagai Kapolda DIY di tahun yang sama. Tiga tahun kemudian, dia ditugaskan sebagai Asisten Logistik Kapolri. Sebelum akhirnya ditunjuk Kapolri Listyo Sigit Prabowo menduduki jabatan Kabaintelkam, Dofiri adalah Kapolda Jawa Barat sejak 2020.
Lihat Juga: Kasus Agus Buntung, Polri Dinilai Sudah Lindungi Korban dan Penuhi Hak Kelompok Disabilitas
(muh)