Marak Deklarasi Relawan, Murni Suara Rakyat atau Digerakkan Kandidat Capres?

Rabu, 10 November 2021 - 16:30 WIB
loading...
Marak Deklarasi Relawan,...
Kelompok relawan Siap Ganjar Pranowo (Sigap) mendeklarasikan dukungannya untuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Kawasan Jakarta Pusat, Jumat (5/11/2021). Foto/Felldy Utama
A A A
JAKARTA - Aroma Pilpres 2024 mulai terasa belakangan ini walaupun perhelatannya masih tiga tahun lagi. Salah satunya ditandai oleh maraknya deklarasi dukungan para relawan untuk sejumlah tokoh.

Sejumlah tokoh yang didorong maju ke Pilpres 2024 itu di antaranya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Kemudian, dukungan terhadap duet Joko Widodo (Jokowi) dengan Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.

Lalu, apakah deklarasi dukungan dari sejumlah kelompok relawan itu murni suara rakyat atau digerakkan bakal kandidat capres?

“Secara pasti kita tidak tahu. Namun di dunia politik praktis nyaris tak ada yang kebetulan. Jadi kemungkinan digerakkan kandidat atau orang-orang sekitar kandidat capres sangat besar,” kata Pengamat Politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam kepada SINDOnews, Rabu (10/11/2021).



Hal senada juga dikatakan oleh Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan. Menurut dia, deklarasi sejumlah kelompok relawan itu bisa saja merupakan murni suara rakyat, digerakkan kandidat capres, atau sekadar test the water.

“Ada memang kelompok masyarakat yang memang mendukung nama-nama bakal calon tersebut, dan ada pula yang merupakan bagian dari strategi bakal calon untuk menunjukkan bahwa dukungannya luas dan bersifat lintas kelompok masyarakat,” kata Djayadi kepada SINDOnews secara terpisah.

Namun, kata dia, deklarasi yang berasal dari aruh bawah maupun digerakkan oleh tim bakal calon pasti terkait dengan strategi calon kandidat untuk melakukan sosialisasi yang lebih luas. Menurut dia, setiap bakal calon presiden atau wakil presiden harus menunjukkan tiga jenis dukungan.



“Pertama, dukungan publik secara luas, yang ditunjukkan oleh tingkat elektabilitas yang tinggi. Kedua, dukungan berbagai kelompok masyarakat yang bersifat lintas kelompok maupun lintas wilayah,” ungkapnya.

Ketiga, kata dia, dukungan partai politik. Dia melihat sampai saat ini partai-partai politik belum menunjukkan arah dukungannya. “Kecuali partai-partai yang punya calon yang dinilai cukup kompetitif seperti Partai Gerindra, atau Partai Demokrat,” imbuhnya.

Lebih lanjut dia mengatakan partai-partai lain belum secara tegas menyebutkan nama bakal calon yang bakal didukung. Menurut dia, partai-partai antara lain akan melihat terlebih dahulu perkembangan dukungan publik dan dukungan kelompok-kelompok masyarakat kepada nama-nama bakal calon.



Karena itu, dia menilai nama-nama bakal calon yang punya keinginan maju jadi capres atau cawapres sekarang ini dalam tahap menunjukkan dukungan publik dan dukungan berbagai kelompok masyarakat. “Jadi maraknya deklarasi tersebut, bukan hanya untuk menunjukkan bahwa nama yang bersangkutan punya basis dukungan yang luas, tapi juga untuk meyakinkan dan menunjukkan kepada berbagai partai untuk mempertimbangkan nama-nama tersebut dalam proses pencalonan oleh partai,” pungkasnya.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1424 seconds (0.1#10.140)