Marak Deklarasi Relawan, Murni Suara Rakyat atau Digerakkan Kandidat Capres?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Aroma Pilpres 2024 mulai terasa belakangan ini walaupun perhelatannya masih tiga tahun lagi. Salah satunya ditandai oleh maraknya deklarasi dukungan para relawan untuk sejumlah tokoh.
Sejumlah tokoh yang didorong maju ke Pilpres 2024 itu di antaranya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Kemudian, dukungan terhadap duet Joko Widodo (Jokowi) dengan Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.
Lalu, apakah deklarasi dukungan dari sejumlah kelompok relawan itu murni suara rakyat atau digerakkan bakal kandidat capres?
“Secara pasti kita tidak tahu. Namun di dunia politik praktis nyaris tak ada yang kebetulan. Jadi kemungkinan digerakkan kandidat atau orang-orang sekitar kandidat capres sangat besar,” kata Pengamat Politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam kepada SINDOnews, Rabu (10/11/2021).
Hal senada juga dikatakan oleh Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan. Menurut dia, deklarasi sejumlah kelompok relawan itu bisa saja merupakan murni suara rakyat, digerakkan kandidat capres, atau sekadar test the water.
“Ada memang kelompok masyarakat yang memang mendukung nama-nama bakal calon tersebut, dan ada pula yang merupakan bagian dari strategi bakal calon untuk menunjukkan bahwa dukungannya luas dan bersifat lintas kelompok masyarakat,” kata Djayadi kepada SINDOnews secara terpisah.
Namun, kata dia, deklarasi yang berasal dari aruh bawah maupun digerakkan oleh tim bakal calon pasti terkait dengan strategi calon kandidat untuk melakukan sosialisasi yang lebih luas. Menurut dia, setiap bakal calon presiden atau wakil presiden harus menunjukkan tiga jenis dukungan.
“Pertama, dukungan publik secara luas, yang ditunjukkan oleh tingkat elektabilitas yang tinggi. Kedua, dukungan berbagai kelompok masyarakat yang bersifat lintas kelompok maupun lintas wilayah,” ungkapnya.
Sejumlah tokoh yang didorong maju ke Pilpres 2024 itu di antaranya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Kemudian, dukungan terhadap duet Joko Widodo (Jokowi) dengan Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.
Lalu, apakah deklarasi dukungan dari sejumlah kelompok relawan itu murni suara rakyat atau digerakkan bakal kandidat capres?
“Secara pasti kita tidak tahu. Namun di dunia politik praktis nyaris tak ada yang kebetulan. Jadi kemungkinan digerakkan kandidat atau orang-orang sekitar kandidat capres sangat besar,” kata Pengamat Politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam kepada SINDOnews, Rabu (10/11/2021).
Hal senada juga dikatakan oleh Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan. Menurut dia, deklarasi sejumlah kelompok relawan itu bisa saja merupakan murni suara rakyat, digerakkan kandidat capres, atau sekadar test the water.
“Ada memang kelompok masyarakat yang memang mendukung nama-nama bakal calon tersebut, dan ada pula yang merupakan bagian dari strategi bakal calon untuk menunjukkan bahwa dukungannya luas dan bersifat lintas kelompok masyarakat,” kata Djayadi kepada SINDOnews secara terpisah.
Namun, kata dia, deklarasi yang berasal dari aruh bawah maupun digerakkan oleh tim bakal calon pasti terkait dengan strategi calon kandidat untuk melakukan sosialisasi yang lebih luas. Menurut dia, setiap bakal calon presiden atau wakil presiden harus menunjukkan tiga jenis dukungan.
“Pertama, dukungan publik secara luas, yang ditunjukkan oleh tingkat elektabilitas yang tinggi. Kedua, dukungan berbagai kelompok masyarakat yang bersifat lintas kelompok maupun lintas wilayah,” ungkapnya.