Eko Margiyono dan Dudung Abdurachman Sama-Sama Berpeluang Jadi KSAD, Lebih Kuat Mana?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bursa calon Kepala Staf TNI Angkatan Darat ( KSAD ) menjadi topik hangat setelah Presiden Jokowi menunjuk Jenderal Andika Perkasa menjadi calon Panglima TNI. Dua jenderal bintang tiga, yakni Kasum TNI Letjen TNI Eko Margiyono dan Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman , berpeluang besar menduduki jabatan KSAD.
Anggota Komisi I DPR Fraksi Golkar Bobby Rizaldi mengakui, Letjen Eko Margiyono dan Letjen Dudung Abdurachman lebih populer dibandingkan 12 nama jenderal bintang tiga lainnya. "Dua nama tersebut lebih populer dibanding kan 12 nama jenderal bintang 3 lainnya. Secara objektif ya dua-duanya kompeten," kata Bobby kepada MNC Portal, Minggu (7/11/2021).
Namun, kata Bobby, Eko memiliki keunggulan di beberapa aspek. Mulai dari usia, yang nanti akan memengaruhi lamanya masa jabatan. Dudung yang merupakan lulusan Akademi Militer 1988 sekarang kini sudah menginjak usia 55 Tahun. Sedangkan, Eko Margiyono adalah abituren Akademi Militer 1989 dan berusia 54 Tahun.
Baca juga: Profil Letjen Eko Margiyono, Calon KSAD Pengganti Andika Perkasa
"Secara subjektif Pak Eko lebih muda dari Pak Dudung, sehingga masa jabatan lebih lama. Bila Pak Dudung, November 2023 akan ada pergantian KSAD lagi, sedangkan Pak Eko sampai 2025," ujarnya.
Bobby menilai, dari sisi rekam jejak Eko Margiyoyono lebih banyak. Eko tercatat pernah menduduki jabatan strategis di antaranya Pangkostrad ke-41, Pangdam Jaya ke-33, dan Danjen Kopassus ke-30.
Sementara Dudung, sebelum menjabat Pangkostrad menduduki jabatan Pangdam Jaya ke-34, Gubernur Akmil, dan Wakil Aster KSAD.
"Jejak rekam Pak Eko juga lebih banyak, lengkap. Saat ini menjadi Kasum TNI di Mabes TNI. Subjektivitas lainnya adalah dengan masa jabatan yang lebih pendek," kataya.
Baca juga: Profil Singkat Letjen Dudung Abdurachman yang Disebut Calon Kuat KSAD
Lebih jauh terkait dengan masa jabatan, Bobby memaparkan, jika Dudung menjabat KSAD, maka pada 2024 nanti, ketika masa Pemilu berlangsung, kemungkinan menjabat sebagai Panglima TNI amat kecil. Dengan demikian, maka jabatan orang nomor 1 di Cilangkap akan bisa bergantian dengan matra lain.
"Pak Dudung bisa menjadi KSAD dan di 2023 nanti kecil kemungkinan menjadi Panglima TNI saat hajatan Pemilu, sehingga jabatan Panglima TNI bisa rotasi dengan matra lain. Jadi dua-duanya berpeluang," ujarnya.
Anggota Komisi I DPR Fraksi Golkar Bobby Rizaldi mengakui, Letjen Eko Margiyono dan Letjen Dudung Abdurachman lebih populer dibandingkan 12 nama jenderal bintang tiga lainnya. "Dua nama tersebut lebih populer dibanding kan 12 nama jenderal bintang 3 lainnya. Secara objektif ya dua-duanya kompeten," kata Bobby kepada MNC Portal, Minggu (7/11/2021).
Namun, kata Bobby, Eko memiliki keunggulan di beberapa aspek. Mulai dari usia, yang nanti akan memengaruhi lamanya masa jabatan. Dudung yang merupakan lulusan Akademi Militer 1988 sekarang kini sudah menginjak usia 55 Tahun. Sedangkan, Eko Margiyono adalah abituren Akademi Militer 1989 dan berusia 54 Tahun.
Baca juga: Profil Letjen Eko Margiyono, Calon KSAD Pengganti Andika Perkasa
"Secara subjektif Pak Eko lebih muda dari Pak Dudung, sehingga masa jabatan lebih lama. Bila Pak Dudung, November 2023 akan ada pergantian KSAD lagi, sedangkan Pak Eko sampai 2025," ujarnya.
Bobby menilai, dari sisi rekam jejak Eko Margiyoyono lebih banyak. Eko tercatat pernah menduduki jabatan strategis di antaranya Pangkostrad ke-41, Pangdam Jaya ke-33, dan Danjen Kopassus ke-30.
Sementara Dudung, sebelum menjabat Pangkostrad menduduki jabatan Pangdam Jaya ke-34, Gubernur Akmil, dan Wakil Aster KSAD.
"Jejak rekam Pak Eko juga lebih banyak, lengkap. Saat ini menjadi Kasum TNI di Mabes TNI. Subjektivitas lainnya adalah dengan masa jabatan yang lebih pendek," kataya.
Baca juga: Profil Singkat Letjen Dudung Abdurachman yang Disebut Calon Kuat KSAD
Lebih jauh terkait dengan masa jabatan, Bobby memaparkan, jika Dudung menjabat KSAD, maka pada 2024 nanti, ketika masa Pemilu berlangsung, kemungkinan menjabat sebagai Panglima TNI amat kecil. Dengan demikian, maka jabatan orang nomor 1 di Cilangkap akan bisa bergantian dengan matra lain.
"Pak Dudung bisa menjadi KSAD dan di 2023 nanti kecil kemungkinan menjadi Panglima TNI saat hajatan Pemilu, sehingga jabatan Panglima TNI bisa rotasi dengan matra lain. Jadi dua-duanya berpeluang," ujarnya.
(abd)