Pemerintah Kaji Perubahan Bansos Sembako Jadi BLT
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah tengah mengkaji kemungkinan perubahan bantuan sosial (Bansos) sembako menjadi Bantuan Langsung Tunai (BLT). Seperti diketahui bansos sembako merupakan skema yang ditujukan kepada masyarakat Jabodetabek.
“Apakah nanti ada bantuan, apa itu sembako akan diganti dengan BLT itu masih sedang dalam pembahasan. Kajian oleh Kemensos dan nanti tentu saja akan kita beritahukan tentang keputusannya,” kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendi, Kamis (4/6/2020). (Baca juga: Pasien Covid-19 Masih Bertambah, Pemerintah Perpanjang Bansos)
Seperti diketahui pemerintah mengambil kebijakan untuk memperpanjang bansos sembako hingga Desember mendatang. Namun nilainya akan turun dari Rp600.000 menjadi Rp300.000. ”Bansos memang akan ada perpanjangan sampai Desember. Tetapi nilai bantuannya 50% dari total yang selama ini kita lakukan,” ungkapnya.
Muhadjir mengatakan langkah pemerintah mengurangi nilai bansos adalah untuk mengurangi ketergantungan masyarakat. Hal ini juga berkaitan dengan akan diterapkan normal baru, yang mana aktivitas ekonomi akan kembali dibuka. (Baca juga: Fraksi Gerindra Minta Peyaluran Bansos dalam Bentuk Uang Tunai)
“Jadi kita lakukan secara simultan antara pengurangan PSBB dalam rangka untuk meningkatkan produktivitas. Ini diikuti dengan sekaligus secara bertahap dikurangi paling tidak volume bantuan-bantuan sosial, Dengan begitu nanti kemudian kita bisa menuju era normal tadi itu,” katanya.
“Apakah nanti ada bantuan, apa itu sembako akan diganti dengan BLT itu masih sedang dalam pembahasan. Kajian oleh Kemensos dan nanti tentu saja akan kita beritahukan tentang keputusannya,” kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendi, Kamis (4/6/2020). (Baca juga: Pasien Covid-19 Masih Bertambah, Pemerintah Perpanjang Bansos)
Seperti diketahui pemerintah mengambil kebijakan untuk memperpanjang bansos sembako hingga Desember mendatang. Namun nilainya akan turun dari Rp600.000 menjadi Rp300.000. ”Bansos memang akan ada perpanjangan sampai Desember. Tetapi nilai bantuannya 50% dari total yang selama ini kita lakukan,” ungkapnya.
Muhadjir mengatakan langkah pemerintah mengurangi nilai bansos adalah untuk mengurangi ketergantungan masyarakat. Hal ini juga berkaitan dengan akan diterapkan normal baru, yang mana aktivitas ekonomi akan kembali dibuka. (Baca juga: Fraksi Gerindra Minta Peyaluran Bansos dalam Bentuk Uang Tunai)
“Jadi kita lakukan secara simultan antara pengurangan PSBB dalam rangka untuk meningkatkan produktivitas. Ini diikuti dengan sekaligus secara bertahap dikurangi paling tidak volume bantuan-bantuan sosial, Dengan begitu nanti kemudian kita bisa menuju era normal tadi itu,” katanya.
(cip)