Dorong Presidential Threshold 0%, Demokrat Ingin Capres Muda Menang di 2024
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan mengatakan bahwa semua pihak harus memberikan dukungan kepada generasi muda . Apalagi 2045 mendatang, Indonesia diprediksi akan mendapatkan bonus demografi dengan banyaknya penduduk dari kalangan muda.
"Kalau kita berbicara orang muda, maka menurut survei yang tergambar dari pikiran seseorang adalah orang muda adalah orang yang kuat, orang yang enerjik dan orang yang tahan banting, dan orang-orang yang betul-betul tahan menghadapi macam tantangan," ujar Syarief dalam diskusi yang digelar di Media Center DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (1/11/2021).
Syarief menjelaskan segala macam tantangan itu termasuk bagaimana membangun bangsa ini ke depan. Jadi, kalau ingin bangsa ini lebih baik, serahkan saja kepada anak muda. Itulah kenapa Partai Demokrat menyerahkan pucuk pimpinan tertingginya kepada anak muda yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), karena Demokrat memandang pentingnya regenerasi.
"Makanya makanya kami di Demokrat ini mohon maaf nih, kami melakukan proses regenerasi kepemimpinan, ketua umum partai politik yang paling muda adalah AHY," jelasnya.
Kemudian, Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini melanjutkan bukan soal kekuatan saja, menurut berbagai survei belakangan ini anak muda juga visioner dan penuh dengan cita-cita. Kalau tidak sekarang, kapan lagi yang muda akan diberi kesempatan itu.
"Karena dia kuat, maka dia selalu mengimplementasikan cita-citanya itu. Itulah ciri-ciri anak muda, maka saya katakan kita kasih kesempatan, jangan mengatakan karena belum pengalaman nggak dikasih kesempatan, ya kapan," tukas Syarief.
"Sama dengan orang yang mencari pekerjaan, baru tamat sekolah, begitu dia mau mencari pekerjaan persyaratannya harus pengalaman dulu yang enggak pernah dapat kesempatan, jadi yang paling penting kita kasih kesempatan kepada generasi muda untuk membuktikan identitas mereka bahwa mereka adalah muda, mereka mereka adalah kreatif, visioner dan tenaganya luar biasa, tahan banting dan sebagainya, segala gelombang cobaan bisa dia jalani," paparnya.
Namun, mantan Menteri Koperasi dan UKM ini menyayangkan karena menurut hasil survei juga mengungkap bahwa kepemimpinan anak muda ini masih kecil sekali, bahkan tidak sampai 1% dari jumlah penduduk Indonesia 270 juta. Itulah kenapa Demokrat memberikan kesempatan kepada anak muda, bahkan kini hanya dirinya yang tetap aktif di Demokrat.
Oleh karena itu, Syarief mengharapkan jika di Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 mendatang, Indonesia akan dipimpin oleh presiden muda. Sejauh ini, sudah banyak nama-nama dari kalangan muda yang masuk bursa capres, di antaranya AHY, Gubernur DKI Anies Baswedan, Menteri Pariwisata Sandiaga Uno, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, dan masih banyak lagi. Apalagi, jika syarat pencapresan diturunkan menjadi 0%.
"Maka kita mengharapakan, insya Allah 2024 yang menjadi presiden itu orang yang muda juga, kita tahu ada banyak calon muda yang mau menjadi presiden di antaranya ada AHY, Anies Baswedan, ada Sandi, Muhaimin, ada banyak kita kasih kesempatan. Makanya kalau anak-anak muda ini punya kesempatan yang bagus, terbuka jangan dibatasi, apalagi kalau Presidential Thresholdnya 0% itu lebih bagus lagi," ucap Syarief.
Dengan demikian, Syarief menegaskan nilai-nilai kebangsaan itu salah satunya soal regenerasi kepemimpinan. Sehingga, kebijakan-kebijakan yang ada harus berpihak pada generasi muda, apalagi sudah banyak anak muda yang menunjukkan kiprahnya.
"Dengan demikian insya Allah 2045 dalam posisi 100 tahun, Indonesia akan muncul lagi para politisi muda Indonesia. Saya harapkan itu bisa terjadi, kita harus dukung dan kalau mau melihat indonesia ini mau maju maka kita harus berikan kesempatan kepada generasi muda kita. Itulah makna daripada hari kebaangsaan dan Sumpah Pemuda 28 Oktober yang kita peingati sekatang ini," pungkas Syarief.
"Kalau kita berbicara orang muda, maka menurut survei yang tergambar dari pikiran seseorang adalah orang muda adalah orang yang kuat, orang yang enerjik dan orang yang tahan banting, dan orang-orang yang betul-betul tahan menghadapi macam tantangan," ujar Syarief dalam diskusi yang digelar di Media Center DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (1/11/2021).
Syarief menjelaskan segala macam tantangan itu termasuk bagaimana membangun bangsa ini ke depan. Jadi, kalau ingin bangsa ini lebih baik, serahkan saja kepada anak muda. Itulah kenapa Partai Demokrat menyerahkan pucuk pimpinan tertingginya kepada anak muda yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), karena Demokrat memandang pentingnya regenerasi.
"Makanya makanya kami di Demokrat ini mohon maaf nih, kami melakukan proses regenerasi kepemimpinan, ketua umum partai politik yang paling muda adalah AHY," jelasnya.
Kemudian, Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini melanjutkan bukan soal kekuatan saja, menurut berbagai survei belakangan ini anak muda juga visioner dan penuh dengan cita-cita. Kalau tidak sekarang, kapan lagi yang muda akan diberi kesempatan itu.
"Karena dia kuat, maka dia selalu mengimplementasikan cita-citanya itu. Itulah ciri-ciri anak muda, maka saya katakan kita kasih kesempatan, jangan mengatakan karena belum pengalaman nggak dikasih kesempatan, ya kapan," tukas Syarief.
"Sama dengan orang yang mencari pekerjaan, baru tamat sekolah, begitu dia mau mencari pekerjaan persyaratannya harus pengalaman dulu yang enggak pernah dapat kesempatan, jadi yang paling penting kita kasih kesempatan kepada generasi muda untuk membuktikan identitas mereka bahwa mereka adalah muda, mereka mereka adalah kreatif, visioner dan tenaganya luar biasa, tahan banting dan sebagainya, segala gelombang cobaan bisa dia jalani," paparnya.
Namun, mantan Menteri Koperasi dan UKM ini menyayangkan karena menurut hasil survei juga mengungkap bahwa kepemimpinan anak muda ini masih kecil sekali, bahkan tidak sampai 1% dari jumlah penduduk Indonesia 270 juta. Itulah kenapa Demokrat memberikan kesempatan kepada anak muda, bahkan kini hanya dirinya yang tetap aktif di Demokrat.
Oleh karena itu, Syarief mengharapkan jika di Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 mendatang, Indonesia akan dipimpin oleh presiden muda. Sejauh ini, sudah banyak nama-nama dari kalangan muda yang masuk bursa capres, di antaranya AHY, Gubernur DKI Anies Baswedan, Menteri Pariwisata Sandiaga Uno, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, dan masih banyak lagi. Apalagi, jika syarat pencapresan diturunkan menjadi 0%.
"Maka kita mengharapakan, insya Allah 2024 yang menjadi presiden itu orang yang muda juga, kita tahu ada banyak calon muda yang mau menjadi presiden di antaranya ada AHY, Anies Baswedan, ada Sandi, Muhaimin, ada banyak kita kasih kesempatan. Makanya kalau anak-anak muda ini punya kesempatan yang bagus, terbuka jangan dibatasi, apalagi kalau Presidential Thresholdnya 0% itu lebih bagus lagi," ucap Syarief.
Dengan demikian, Syarief menegaskan nilai-nilai kebangsaan itu salah satunya soal regenerasi kepemimpinan. Sehingga, kebijakan-kebijakan yang ada harus berpihak pada generasi muda, apalagi sudah banyak anak muda yang menunjukkan kiprahnya.
"Dengan demikian insya Allah 2045 dalam posisi 100 tahun, Indonesia akan muncul lagi para politisi muda Indonesia. Saya harapkan itu bisa terjadi, kita harus dukung dan kalau mau melihat indonesia ini mau maju maka kita harus berikan kesempatan kepada generasi muda kita. Itulah makna daripada hari kebaangsaan dan Sumpah Pemuda 28 Oktober yang kita peingati sekatang ini," pungkas Syarief.
(kri)