Bakti Sosial di Sidoarjo, Firli Bahuri Kagumi Kesederhanaan Santri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menghadiri kegiatan Bakti Sosial dan Vaksinasi di Universitas Ma’arif Hasyim Latif (UMAHA) Sidoarjo, Selasa (26/10/2021). Pada acara bertajuk “31 Tahun Gelar Akabri ’90 Mengabdi untuk Negeri itu”, Firli turut membagikan seribu paket sembako kepada para santri dan lansia.
“Alhamdulillah masyarakat sekitar, mahasiswa, pelajar, dan santri turut bergabung dalam kegiatan,” ujar Firli dalam keterangannya kepada media. Baca juga: Firli Bahuri Sebut Pegawai KPK Harus Mainkan 3 Peran Sekaligus
Firli juga memposting kegiatan dirinya di akun Twitter resmi @firlibahuriofficial. Terlihat, Firli tak dapat menyembunyikan kebahagiaannya saat berinteraksi dengan santri. Wajahnya tampak ceria. Apalagi pada acara tersebut juga hadir ulama sepuh yang selama ini berdedikasi dalam mendidik santri.
“Terima kasih kepada KH Anwar Mashur, Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo dan KH Marzuki Mustamar, Ketua PWNU Jawa Timur,” ucapnya.
Alumni Akabri 1990 itu memang mengagumi sosok santri. Baginya, keseharian santri yang hidup sederhana, santun, gigih, serta menjunjung tinggi nilai-nilai ketuhanan jadi sumber inspirasi dalam memberantas korupsi.
“Negeri ini membutuhkan anak-anak bangsa yang memiliki jiwa, raga, semangat fisabilillah dan roh seorang santri dalam perang badar melawan korupsi," tutur Firli di kesempatan lain saat memperingati Hari Santri Nasional 22 Oktober 2021.
Menurutnya, sifat dan karakter dalam diri santri sangat diperlukan dalam rangka melindungi semua elemen bangsa dari sifat tamak, rakus, dan berlebih-lebihan. Sifat yang disebut terakhir ini, lanjutnya, tak lain adalah teman sejati korupsi dan perilaku koruptif.
Di luar karakter itu, peran historis santri dan ulama dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia mendapat tempat sendiri di hati Firli. Dipimpin KH Hasyim Asy’ari dan ulama lain yang merumuskan fatwa Resolusi Jihad, 22 Oktober 1945, santri mempertaruhkan jiwa dan raga dalam pasukan Sabilillah demi tetap tegaknya NKRI.
Sejarah itu pula yang turut mengilhami Firli sehingga kerap menggunakan idiom “jihad” atau “perang badar” untuk mengobarkan semangat melawan korupsi.
"Tidak berlebihan jika saya katakan santri merupakan role model atau teladan nyata yang baik bagi kita semua khususnya generasi penerus masa depan bangsa, dalam menjaga, mengawal, dan menentukan arah langkah serta tujuan negara,” tandasnya.
“Alhamdulillah masyarakat sekitar, mahasiswa, pelajar, dan santri turut bergabung dalam kegiatan,” ujar Firli dalam keterangannya kepada media. Baca juga: Firli Bahuri Sebut Pegawai KPK Harus Mainkan 3 Peran Sekaligus
Firli juga memposting kegiatan dirinya di akun Twitter resmi @firlibahuriofficial. Terlihat, Firli tak dapat menyembunyikan kebahagiaannya saat berinteraksi dengan santri. Wajahnya tampak ceria. Apalagi pada acara tersebut juga hadir ulama sepuh yang selama ini berdedikasi dalam mendidik santri.
“Terima kasih kepada KH Anwar Mashur, Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo dan KH Marzuki Mustamar, Ketua PWNU Jawa Timur,” ucapnya.
Alumni Akabri 1990 itu memang mengagumi sosok santri. Baginya, keseharian santri yang hidup sederhana, santun, gigih, serta menjunjung tinggi nilai-nilai ketuhanan jadi sumber inspirasi dalam memberantas korupsi.
“Negeri ini membutuhkan anak-anak bangsa yang memiliki jiwa, raga, semangat fisabilillah dan roh seorang santri dalam perang badar melawan korupsi," tutur Firli di kesempatan lain saat memperingati Hari Santri Nasional 22 Oktober 2021.
Menurutnya, sifat dan karakter dalam diri santri sangat diperlukan dalam rangka melindungi semua elemen bangsa dari sifat tamak, rakus, dan berlebih-lebihan. Sifat yang disebut terakhir ini, lanjutnya, tak lain adalah teman sejati korupsi dan perilaku koruptif.
Di luar karakter itu, peran historis santri dan ulama dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia mendapat tempat sendiri di hati Firli. Dipimpin KH Hasyim Asy’ari dan ulama lain yang merumuskan fatwa Resolusi Jihad, 22 Oktober 1945, santri mempertaruhkan jiwa dan raga dalam pasukan Sabilillah demi tetap tegaknya NKRI.
Sejarah itu pula yang turut mengilhami Firli sehingga kerap menggunakan idiom “jihad” atau “perang badar” untuk mengobarkan semangat melawan korupsi.
"Tidak berlebihan jika saya katakan santri merupakan role model atau teladan nyata yang baik bagi kita semua khususnya generasi penerus masa depan bangsa, dalam menjaga, mengawal, dan menentukan arah langkah serta tujuan negara,” tandasnya.
(kri)